Pada 8 November yang lalu, Billy Graham Evangelistic Association atau badan pelayanan mendiang Billy Graham memperingati hari kelahiran penginjil besar tersebut. Lembaga ini pun mendirikan pusat penelitian, Billy Graham Archive and Research Center sebagai pusat arsip-arsip pelayanan almarhum semasa hidupnya maupun hamba-hamba Tuhan lainnya.
Ketika memberikan komentar untuk peringatan maupun pendirian tempat tersebut, putra almarhum, yakni Franklin Graham mengatakan, "My father would not want future generations to study Billy Graham. He would want them to study the Lord Jesus Christ," atau ayah beliau pasti tidak terlalu ingin orang-orang lain hanya mempelajari tentang kehidupan Billy Graham, melainkan tentu lebih menginginkan mereka, terutama generasi mendatang, agar belajar tentang Tuhan Yesus Kristus saja.
Sementara mungkin banyak orang mau mencari nama bagi diri sendiri, ketenaran atau kepopuleran, disanjung-sanjung serta dipuji-puji khalayak ramai, dielu-elukan sebagai pribadi yang luar biasa, berkarisma ataupun sukses, apakah kita pun seperti demikian ataukah mengembalikan segala hormat & kemuliaan hanya bagi Tuhan, membawa orang-orang untuk justru semakin mengenal Dia saja?
Jika seseorang seperti Billy Graham saja tidak mencari kehormatan maupun puji-pujian bagi dirinya sendiri, mengapa kita begitu gila hormat ataupun tidak mau memuliakan nama-Nya secara tulus dan dengan segenap hati?
"Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu." (Mazmur 145:4)
Setiap keturunan akan memuji Engkau dan menceritakan kepada keturunan berikutnya tentang hal-hal yang besar yang Kaulakukan. (VMD)
(FG)