Kemarin kita telah belajar dan mengetahui bahwa arah hati atau bagaimana kita menjaga isi maupun keadaan hati kita akan menentukan jalan hidup serta masa depan kita.
Ya, hati (tabiat, sifat batin, sesuatu hal yang ada dalam diri manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin ataupun letak menyimpan pengertian dan lainnya) kita itu sangat penting.
Apakah kita orang-orang yang sungguh berintegritas? Apakah kita menampilkan dan mengatakan sesuatu yang berbeda di depan umum daripada ketika sedang tidak di hadapan orang lain?
Adakah kita menepati janji serta komitmen, ataukah melanggar dan tak melakukannya? Padahal, pihak pertama yang pasti akan mengalami dan menderita kerugian dari melanggar janji atau komitmen sebenernya adalah diri kita sendiri.
Tuhan akan memproses kita maupun memurnikan hati kita agar kita menjadi orang-orang yang berintegritas serta tulus. Seperti halnya untuk menguji emas dibutuhkan pemanasan dengan cairan flux yang mencapai tingkat 1.064 derajat celcius panasnya (bukan 100 derajat yang hanya untuk titik didih air), terkadang ada banyak hal, baik masalah, pergumulan, kekecewaan maupun kesulitan hidup yang dapat dipakai oleh Allah untuk itu.
Tiap hari dan kian waktu, marilah menjadi orang yang memiliki integritas serta hati yang lurus.
"Peraturan TUHAN itu tepat, menyenangkan hati. Ketetapan TUHAN itu murni, membuat orang mengerti. Berbakti kepada TUHAN itu baik, berlangsung selama-lamanya. Hukum TUHAN itu benar dan adil semuanya. Hukum TUHAN lebih berharga dari emas murni, lebih manis dari madu asli. Hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu; upah besar tersedia bagi orang yang mentaatinya." (Mazmur 19:8-11, BIMK)
"Tetapi bagaimana aku tahu tentang dosa-dosa yang tersembunyi dalam hatiku? Sucikan aku dari kesalahan-kesalahan yang tersembunyi ini. Jauhkan aku dari kesalahan-kesalahan yang disengaja; tolong aku untuk berhenti melakukannya. Dengan demikian aku akan bebas dari perasaan bersalah dan terhindar dari melakukan pelanggaran yang besar. Kiranya perkataanku dan pikiranku menyenangkan Engkau, ya TUHAN, Gunung Batuku dan Penebusku." (Mazmur 19:12-14, FAYH)
(FG)