GBI PRJ (CK7)

Sedikit gula dalam minuman kopi kita tidaklah apa-apa, akan tetapi bagaimana bila diberi sedikit cairan striknina (strychnine)?

Striknina sendiri merupakan alkaloid kristalin, pahit, tak berwarna dan beracun yang umumnya dipakai sebagai pestisida untuk membunuh hewan pengerat.

Sumber racunnya sebagian besar berasal dari biji-biji pohon Strychnos nux-vomica yang terdapat di India serta Asia Tenggara. Jika terkena atau terminum seseorang, maka menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan reaksi refleks berlebihan dan kejang karena otot berkontraksi melawan kehendaknya, hingga kematian.

Efek racun ini sangat cepat, dan belum ada pengobatan efektif untuk menyelamatkan korbannya. Dengan kadar pas, korban segera meninggal dalam waktu sekitar sepuluh menit.

Pernah seorang komandan Nazi, Oskar Dirlewanger, saat Perang Dunia II gemar menyuntikkan racun ini pada para tahanan dan menontonnya sebagai hiburan.

Sebagaimana efek bahaya racun dari striknina, demikian pula halnya apabila kita terus-menerus memasukkan hal-hal negatif serta salah dalam pikiran kita, yang akan sangat berbahaya bagi kehidupan maupun keseharian kita.

Seperti yang disampaikan oleh Bp. Eradi Tjandra melalui Doa Fajar pada Selasa pagi, 13 Oktober 2020 yang lalu, bahwa sebenarnya tidak seorang pun bisa menghancurkan besi, selain karatnya sendiri, begitu juga tak ada yang mampu menghancurkan hidup seseorang, kecuali cara berpikirnya sendiri (No one can destroy iron, but its own rust can. Likewise, no one can destroy a person but one's own mindset can)! Karena itu, jaga pikiran kita. Jika tidak, kerohanian kita pun akan tidak bertumbuh, sebab pikiran adalah medan peperangan rohani. Cara berpikir kita pun merupakan sebuah kebiasaan—bisa jadi yang baik, maupun yang buruk.

Menurut pakar pengembangan potensi pribadi, Jim Rohn, "Kebiasaan berpikir yang salah, atau kurangnya berpikir besar/global, menyebabkan banyak orang merasa berkekurangan dalam hidupnya" (atau Poor thinking habits keep most people poor)."

Jadi, sering kali pemikiran kitalah—lebih daripada sekadar apa yang kita lakukan—yang dapat membuat kita mandek, berhenti atau terhambat untuk terus melakukan serta menghasilkan sesuatu yang baik dalam hidup ini. Karena itu, mulailah hari-hari kita, jalani, bahkan akhiri dengan memikirkan hal-hal yang benar.

"Selidikilah aku, ya Allah, dan ketahuilah hatiku; ujilah pikiranku. Tunjukkanlah segala sesuatu di dalam diriku yang membuat Engkau sedih dan tuntunlah aku di jalan hidup yang kekal." (Mazmur 139:23-24, FAYH)

"Our mind is a mental factory. Whatever you think about all day long pours ingredients into this mental factory and that's what builds the social, economic, financial fabric of your life. As you think, so you become. Select the right ingredients for your mind and keep out the wrong ingredients. And it starts with thoughts. You must be wise and be careful with your thoughts. It doesn't matter who hands you the bad stuff or where you get the bad stuff, it will still do damage on your bank account. Be sure to stand guard at the door of your mind every day." ~ Jim Rohn

(FG)