"Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah" (1 Pet. 3:4).
Firman Tuhan hari ini memang ditujukan terutama bagi para istri ataupun kaum perempuan, yaitu tentang roh yang lemah lembut. Sejumlah versi lain mengatakan:
"Sebaliknya, hendaklah kecantikanmu timbul dari dalam batin, budi pekerti yang lemah lembut dan tenang; itulah kecantikan abadi yang sangat berharga menurut pandangan Allah." (BIS)
"Tetapi kecantikanmu harus datang dari dalam, dari hatimu. Hendaklah kamu mempunyai kecantikan yang tidak dapat hilang. Kamu harus berjiwa lemah-lembut dan tenang. Itulah yang sangat berharga menurut Allah." (VMD)
"Tetapi biarlah kecantikanmu merupakan hal-hal yang tidak kelihatan juga—yaitu kecantikan yang keluar dari dalam hatimu. Maksudnya hati yang lemah lembut dan tenang. Dan sampai kamu menjadi tua, kecantikan seperti itu tidak akan hilang dan sangat berharga di mata Allah." (TSI)
Jadi, hendaknya para istri maupun wanitanya Allah memiliki roh atau budi pengerti, manusia batin dan jiwa yang lemah lembut.
Lemah lembut berarti mau menerima keterbatasan & kesulitan yang ada, tanpa melampiaskan kejengkelan, kekesalan, amarah atau kekecewaan terhadap orang lain. Itu berarti menunjukkan rasa syukur atas perlakuan sesederhana apa pun. Itu berarti sabar terhadap kesusahan—termasuk anak kecil yang mungkin gaduh atau berisik. Lemah lembut berarti tetap berbicara tenang saat dihasut. Itu dapat berarti mengambil sikap diam karena ketenangan sering merupakan respons yang tepat dan mengandalkan Allah.
Bukankah Tuhan kita Yesus pun lemah lembut dan rendah hati (Mat. 11:29)? Sikap rendah hati di hadapan Allah pun memampukan kita bersikap lemah lembut kepada orang lain. Sebagai istri, sikap lemah lembut dan tenang berusaha memuliakan Allah dengan menyerahkan diri menolong suami & keluarga untuk mencapai kehendak Allah dalam kehidupan mereka. Kecantikan yang sejati pun adalah soal sifat hati, dan bukan hiasan luar.
Yang manakah yang kita rindukan, roh yang keras hati ataukah roh yang lemah lembut dan penuh ketenangan? Jangan setengah-setengah dengan Tuhan, berikanlah yang terbaik.
(FG)