Beberapa hari yang lalu, kita telah membahas tentang sukacita yang merupakan 'pelumas bagi roda ketaatan' kita dalam Tuhan.
Hari ini, kita akan membahas hal yang mungkin sebaliknya, tetapi tidak kalah pentingnya, yakni tentang air mata. Tahukah Saudara bahwa kemampuan untuk menangis, mencucurkan, dan menitikkan air mata juga merupakan karunia? Sebab, ada orang yang bahkan tidak pernah menangis, mengungkapkan isi hati yang terdalam selama bertahun-tahun, sehingga menjadi seseorang yang kaku ataupun mungkin mencintai kekerasan.
Dan tahukah Saudara bahwa Allah mencatat, menghitung air mata kita yang jatuh, tumpah, terutama dalam waktu doa-doa kita kepada-Nya? Ia menaruh, menampung, mengumpulkan air mata kita di kirbat-Nya, atau pundi-pundi-Nya.
Mazmur 56:9 VMD, "Engkau tahu aku sangat gelisah. Engkau tahu betapa banyaknya air mataku. Pasti Engkau telah menghitung air mataku semuanya."
Engkau telah melihat betapa gelisah hatiku sepanjang malam. Engkau telah mengumpulkan semua air mataku dalam botol-Mu dan telah mencatat semuanya dalam kitab-Mu. (FAYH)
You've kept track of my every toss and turn through the sleepless nights, Each tear entered in your ledger, each ache written in your book. (MSG)
Apa artinya Allah menampung air mata kita di kirbat-Nya? Artinya, Allah melihat, mengetahui, memperhatikan setiap kesulitan dan pergumulan yang kita hadapi sebagai anak-anak-Nya.
Ia tidak lupa, melainkan Ia peduli terhadap kita.
Jika kita tetap setia, dalam apa pun yang sedang kita alami, Ia akan memberikan pemulihan, penghiburan, kekuatan, serta kemenangan. Itulah yang disediakan-Nya bagi kita anak-anak-Nya yang mau sungguh-sungguh mengasihi Dia.
Ingat, saat kesulitan melanda, entah itu dalam hal keuangan, pekerjaan ataupun lainnya, kekhawatiran, dan pencobaan, maupun semua pengalaman mengecewakan, sakit-penyakit, serta malam-malam tidak dapat tertidur, Allah memandang kita dengan penuh belas kasih-Nya. Apalagi apabila kita berdoa sambil menitikkan air mata kepada-Nya.
"Doa dan air mata merupakan senjata yang telah digunakan orang-orang kudus untuk memperoleh kemenangan yang paling gemilang." (Matthew Henry)
~ FG