Mengapa kita kurang percaya?
Matius 14:31, Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Waktu itu memang ditujukan ke Petrus, tetapi juga bisa untuk kita-kita yang hidup di zaman modern sekarang ini.Ketakutan membuat kita tidak dapat melihat, mengenali Allah.
Sering kali kita kurang percaya, bimbang. Terhadap kuasa-Nya, pertolongan-Nya, janji berkat ketaatan, dan kehidupan setelah kematian.
Ya, memang mesti kita melakukan bagian yang perlu seperti tetap tenang ataupu menjaga kesehatan. Allah pun akan melakukan bagian-Nya. Dan Ia menginginkan kita supaya percaya.
Mungkin tidak mudah mengerjakan bagian kita, tetapi kita bisa meminta pertolongan Roh Kudus.
Yang unik, di sejumlah versi lain dikatakan, mengapa kita ragu-ragu, kurang beriman, iman kecil, mengizinkan hati kita bimbang, dan kurang yakin kepada-Nya!
Matius 14:31 (BIMK), Yesus segera mengulurkan tangan-Nya dan menangkap dia, dan berkata, "Petrus, Petrus, kau ini kurang percaya. Mengapa kau ragu-ragu kepada-Ku?"
FAYH, Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menyelamatkan dia. "Hai orang yang kurang beriman," kata Yesus. "Mengapa engkau bimbang?"
VMD, Yesus menangkap Petrus dengan tangan-Nya. Ia berkata, "Imanmu sangat kecil. Mengapa engkau ragu-ragu?"
Shellabear, Isa pun segera mengulurkan tangan dan memegangnya. Setelah itu Ia bersabda kepadanya, "Hai engkau orang yang kurang percaya, mengapa hatimu bimbang?"
TSI, Yesus langsung memegang Petrus dan berkata, "Kamu kurang yakin kepada-Ku! Kenapa kamu ragu-ragu?"
Bukankah kita mirip Petrus?
Firman-Nya mengingatkan:
Habakuk 2:4 (FAYH), "Perhatikan ini: Orang-orang jahat hanya percaya kepada dirinya sendiri saja (seperti halnya orang-orang Kasdim) dan mereka gagal; tetapi orang-orang benar hidup oleh iman—mereka hidup karena mempercayakan diri kepada-Ku!"
Allah pasti sanggup mewujudkan rencana-Nya menjadi nyata, meski segala sesuatu sepertinya berjalan lambat, masih lama, tetapi kita diminta untuk tidak berputus asa, untuk bersabar, untuk percaya.
Matius 8:26 (BIMK), "Mengapa kalian takut?" kata Yesus. "Kalian kurang percaya kepada-Ku!" Kemudian Yesus berdiri dan membentak angin dan danau itu. Lalu danau menjadi sangat tenang.
Di manakah iman kita seperti saat jatuh cinta pertama kali pada Tuhan Yesus? Iman yang membara, percaya penuh kepada-Nya, menomorsatukan Dia.
"Pada suatu hari para rasul berkata kepada Tuhan, 'Kami memerlukan iman yang lebih besar. Beritahukanlah kepada kami bagaimana memperolehnya.' Yesus menyahut, 'Jikalau kalian mempunyai iman, sekalipun sebesar biji sesawi, kalian dapat memerintah pohon itu agar tercabut dengan akar-akarnya dan terlempar ke dalam laut. Perintah kalian akan segera ditaati'" (Lukas 17:5-6, FAYH).
(FG)