Dari kehidupan rasul Paulus, saya belajar banyak sekali keteladanan darinya, terutama tentang sikap hatinya maupun responsnya yang memilih untuk tetap bersukacita di tengah keadaan apa pun, sekalipun akibat dari pemberitaan firman Tuhan. Misalnya, kita dapat membaca Filipi yang biasa disebut sebagai The epistle of joy atau kitab sukacita oleh karena isinya yang banyak sekali mengandung dorongan rasul tersebut supaya bersukacita.
Namun, bagaimana dengan kita? Terkadang mungkin kita diperhadapkan dengan berbagai hal ataupun perkara dan kejadian yang membuat kita untuk tidak dapat bersukacita, melainkan tenggelam dalam kesedihan, kepanikan, kemarahan, kebingungan, serta kekhawatiran, ataupun perasaan yang lainnya.
Tidak demikian dengan Paulus. Meski sedang dipenjara, dibelenggu, terkurung dalam tahanan yang mungkin pengap, banyak kutu, gelap, namun ia mengatakan pemenjaraannya pun sedang digunakan oleh Allah, sebab Injil tidak dapat dibelenggu (Filipi 1:18).
Bahkan, ia berkata --sesuatu yang mungkin terlewat dari perhatian kita ketika membaca ayat ini yaitu-- "Dan aku akan tetap bersukacita." Dan aku akan apa? Akan tetap bersukacita! Wow. Mungkin kita tidak sedang secara jasmani dipenjarakan, namun hal-hal tertentu ataupun kejadian-kejadian dapat "memenjarakan" kita, bahkan mungkin terpenjara oleh pikiran kita sendiri. Namun, maukah kita untuk memilih akan tetap bersukacita.
Jangan hanya diam, ayo bangkitlah, bergairah, bergiat untuk Allah, dan menyampaikan Kabar Baik, berita Injil keselamatan dalam Tuhan Yesus. Seperti halnya rasul Paulus, apa pun yang terjadi maupun kita alami.
Mazmur 116:7 (BIS), "Kutenangkan hatiku, sebab TUHAN baik kepadaku."
Sekarang hatiku tenang karena TUHAN telah melakukan mujizat yang menakjubkan ini bagiku. (FAYH)
Hai jiwaku, tenanglah. TUHAN memeliharamu. (VMD)
My heart, be at peace once more, for the LORD has granted you full deliverance. (REB) [beradalah dalam damai sekali lagi]
I said to myself, "Relax and rest. GOD has showered you with blessings." (MSG) [Tuhan telah melimpahimu dengan berkat]
And treated me so kindly that I don't need to worry anymore. (CEV) [Jangan khawatir lagi]
Mazmur 43:5 (VMD), "Mengapa aku begitu sedih? Mengapa aku begitu gelisah? Aku berkata kepada diriku sendiri, 'Tunggulah pertolongan Allah. Engkau akan mendapat kesempatan memuji-Nya, Allahmu, yang akan menyelamatkan engkau.'"
Hai jiwaku, mengapa begitu murung dan berputus asa? Percayalah kepada Allah! Aku akan memuji Dia lagi atas pertolongan-Nya yang mengherankan. Ia akan membuat aku tersenyum lagi karena Ia adalah Allahku! (FAYH)
Why are you cast down, O my inner self? And why should you moan over me and be disquieted within me? Hope in God and wait expectantly for Him, for I shall yet praise Him, Who is the help of my [sad] countenance, and my God. (AMP) [manusia batiniahku]
Why are you down in the dumps, dear soul? Why are you crying the blues? Fix my eyes on God--soon I'll be praising again. He puts a smile on my face. He's my God. (MSG) [Pandanglah kepada Allah]
~ Deliana Marpaung, MTh
#Bible