Kita mungkin sering menilai dan menganggap Petrus dulu adalah orang yang impulsif, atau bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati. Lagipula, jika melihat beberapa contoh, sering kali ia berbuat demikian.
Yohanes 18:10, "Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus."
Matius 14:28, "Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: 'Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.'"
LukasĀ 22:33-24, "Jawab Petrus: 'Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!' Tetapi Yesus berkata: 'Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.'"
Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" (Yohanes 13:37)
Namun, mungkin tanpa sadar maupun tidak, kerap kali kita pun seperti itu. Kita bertindak tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Saya masih ingat ketika dulu melakukan suatu kesalahan, dan paman saya mengingatkan, "Makanya, kalau sebelum bertindak itu pikir dulu."
Bagaimana dengan Saudara saat ini?
Kiranya, perenungan firman Tuhan hari ini dapat mengingatkan kita agar menjadi lebih bijaksana, serta memohon hikmat-Nya untuk menolong kita menjalani aktivitas sehari-hari, maupun interaksi bersama orang lain dengan lebih baik. Tidak terus-menerus bersikap impulsif, melainkan berjalan dalam tuntunan dan kemurahan hati Tuhan.
Mazmur 139:2-4 (BIS), "Engkau tahu segala perbuatanku; dari jauh Engkau mengerti pikiranku. Engkau melihat aku, baik aku bekerja atau beristirahat, Engkau tahu segala yang kuperbuat. Bahkan sebelum aku berbicara, Engkau tahu apa yang hendak kukatakan."
Engkau tahu bila aku duduk atau bila aku berdiri. Dari jauh, Engkau sudah mengenal setiap pikiranku. Engkau menyiapkan jalan di hadapanku dan memberitahu aku di mana harus berhenti dan beristirahat. Setiap saat Engkau tahu di mana aku berada. Engkau tahu apa yang akan kukatakan bahkan sebelum aku mengucapkannya. (FAYH)
I'm an open book to you; even from a distance, you know what I'm thinking. You know when I leave and when I get back; I'm never out of your sight. You know everything I'm going to say before I start the first sentence. (MSG)
~ FG