Rasio 1 : 9.
Apa artinya?
Lukas 17:12-17, "Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: 'Yesus, Guru, kasihanilah kami!' Lalu Ia memandang mereka dan berkata: 'Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.' Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: 'Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?'"
Perjalanan kehidupan kekristenan kita mungkin tidak mudah, apalagi jika tidak menyadari akan keselamatan dan anugerah yang diberikan oleh Allah.
Dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan Yesus, hanya satu orang yang kembali untuk bersyukur dan menyembah. Rasio 1:9 ini menjadi cermin keras bagi kita semua. Kesepuluh orang itu menerima mukjizat yang sama, tapi hanya satu yang benar-benar memahami siapa Yesus dan kembali untuk memuliakan-Nya.
Bukankah ini gambaran bahwa kehidupan Kristen maupun keselamatan bukan soal diberkati saja, tetapi soal hati yang mengenal, merespons, dan setia kepada Tuhan? Banyak orang menerima pertolongan Tuhan setiap hari, tapi hanya sedikit yang menyadari dan datang kembali dengan rasa hormat serta syukur sejati.
Kehidupan kerohanian bukan sekadar diisi dengan mukjizat ataupun anugerah, tetapi dibuktikan dengan kehidupan yang terus menyembah, berjalan bersama Tuhan, dan tidak berbalik kepada kehidupan yang duniawi. Di akhir zaman, mungkin banyak orang akan berteriak, "Tuhan, Tuhan", tetapi Tuhan akan berkata, "Aku tidak pernah mengenal kamu. Enyahlah kamu pembuat kejahatan." Sebab tentu yang dirindukan oleh Tuhan adalah hati yang percaya, taat, dan setia sampai akhir.
Sahabat terkasih dalam Tuhan Yesus, marilah kita tidak menjadi bagian dari yang sembilan itu—yang sembuh tapi tidak setia. Mari kita menjadi satu dari sepuluh yang tahu berbalik dan menyembah. Tanggapi anugerah keselamatan dengan hidup yang penuh ucapan syukur, kesetiaan, dan ketaatan.
Matius 7:23 (TSI), "Tetapi pada waktu itu dengan terus terang Aku akan menjawab mereka, 'Hai kamu semua yang melakukan kejahatan, pergilah dari hadapan-Ku! Aku tidak pernah menganggap kalian sahabat-Ku.'"
And do you know what I am going to say? 'You missed the boat. All you did was use me to make yourselves important. You don't impress me one bit. You're out of here.' (MSG)
~ Bp. Martinus Barus