Sebenarnya, masih dapat hidup, terbangun di pagi hari, maupun beristirahat di malam hari, memakan serta minum apa yang tersedia di meja makan merupakan sebuah anugerah. Dan waktu yang ada adalah kesempatan bagi banyak orang ataupun kita semua untuk menjadi lebih baik lagi.
Namun, mungkin sering kali kita masih memilih bersikap seperti Kain, yang pernah mengeluh terhadap Allah, padahal ia telah melakukan apa yang sangat salah.
Kejadian 4:13, "Kata Kain kepada TUHAN: 'Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.'"
Kain berkata kepada TUHAN, "Hukuman itu terlalu berat bagiku." (FAYH)
Cain said to GOD, "My punishment is too much. I can't take it!" (MSG)
Kain merasa dan menganggap hukuman ataupun pendisiplinan yang dijatuhkan oleh Tuhan atasnya itu terlalu berat, bahkan mungkin keras dan kejam—setelah ia membunuh saudaranya sendiri, adik kandungnya, Habel.
Padahal, betapa besarnya belas kasih dan kemurahan hati Allah terhadapnya. Kain sebelumnya menganggap remeh perbuatan dosanya, namun sekarang ia memandang terlampau berat akibatnya. Bukannya menerima penghukuman atas kesalahannya, ia malah berbantah mengenainya. Bukankah mungkin banyak dari antara kita yang seperti demikian? Kita mengelak, membela diri, dan menyalah-nyalahkan orang lain maupun keadaan, dibanding mengakui kesalahan, meminta maaf, dan bertobat.
Bukti adanya kekerasan hati adalah apabila kita lebih khawatir terhadap penderitaan-penderitaan kita daripada pada dosa-dosa kita.
Mazmur 50:17, "Padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?"
You never answer the door when I call; you treat my words like garbage. (MSG)
Ratapan 3:9 (FAYH), "Kalau begitu, apa sebabnya kita, sebagai manusia yang lemah, berani bersungut-sungut dan mengeluh, bila mendapat hukuman karena dosa-dosa yang kita lakukan?"
Why does a living man sigh [one who is still in this life's school of discipline]? [And why does] a man complain for the punishment of his sins? (AMP)
And why would anyone gifted with life complain when punished for sin? (MSG)
"Lebih baik takut dan tidak berbuat dosa, daripada berbuat dosa lalu takut." ~ Matthew Henry
~ FG