GBI PRJ (CK7)

Seperti yang kita ketahui, per 15 September 2023 beberapa waktu yang lalu, sampai 02 Oktober 2024 mendatang, terjadi pergantian tahun Ibrani bagi orang Yahudi atau Israel, yakni memasuki tahun yang baru, yaitu ‘Pey Dalet’ atau 5784.

Setiap kali bangsa Israel merayakan tahun yang baru, mereka menyebutnya sebagai ‘Rosh Hashanah’, atau hari awal tahun yang baru, dengan harapan mereka mendapat sesuatu yang baik, manis, dan mulia dari Tuhan, serta Allah memelihara. 

Imamat 23:24
Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.

Inilah yang menjadi dasar pergantian tahun bagi kalender orang-orang Ibrani atau Israel dalam merayakan tahun yang baru sebagai hari pertemuan yang kudus. Mereka merayakannya dengan meniup serunai atau sangkakala, mempersembahkan korban, serta pekerjaan-pekerjaan berat dihentikan selama perayaan.

Menurut kalender Ibrani, ‘Pey’ adalah angka 80 yang menggambarkan mulut, ataupun lidah, serta perkataan. Kemudian, ‘Dalet’ adalah angka 4, dari alfabet Ibrani, yang berarti atau melambangkan pintu. Jadi, ‘Pey Dalet’ atau 84 artinya mulut pintu, yang bermakna pada tahun ini, orang Ibrani memasuki kehidupan rohani yang baru untuk mempersiapkan diri masuk pada dimensi yang baru juga dalam Tuhan. Mereka akan mendapatkan sesuatu yang baru, dengan cara benar-benar mendengarkan, percaya, serta melakukan firman Tuhan. 

Mazmur 100:4
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

Pintu juga melambangkan sebuah perpindahan dari satu ruang atau sisi, ke ruang dan sisi lainnya. Tuhan menyatakan, akan ada perpindahan, perubahan dari satu sisi ke sisi yang lain, dari ruang yang satu ke ruang yang lain. Ini bermakna, Ia akan melakukan sesuatu yang lebih besar, dahsyat, serta ajaib daripada tahun-tahun sebelumnya!

Matius 12:36-37
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.

Sebagai orang-orang percaya, anak-anak Bapa, serta murid-murid Tuhan Yesus, peran mulut kita sangat penting. Karena itu, jagalah mulut dan perkataan kita, jangan sampai ada kata-kata yang kotor, sia-sia, tidak membangun, dan melemahkan iman, sehingga menghalangi kita masuk dimensi baru atau pintu berkat dari Tuhan.

Walau memang kita bukan orang Israel, tetapi kita adalah ‘Israel-israel rohani’ karena percaya pada Yesus Kristus dan firman-Nya. Dengan menjaga mulut, perkataan, dan lidah kita, maka akan memperoleh anugerah, tetapi kalau tidak, dan malah mempergunakannya untuk sesuatu yang tidak benar, Tuhan akan menghukum. Pergunakanlah mulut dan perkataan kita untuk memuliakan nama-Nya, supaya di mana Ia bergerak lewat masa demi masa, kita masuk pada kemuliaan yang Ia sediakan.

Periksa diri masing-masing, apakah kita mempergunakannya untuk mempermuliakan, ataukah mempermalukan nama-Nya? Apakah kita menyuarakan kebenaran, atau kata-kata dusta? Apakah bersaksi, ataukah mengucapkan perkataan yang menjadi batu sandungan? Sebab, banyak orang tidak bisa mengendalikan mulutnya, sehingga tidak bisa melihat kemuliaan Tuhan. Mereka tidak memperhatikan ataupun peduli terhadap apa yang mereka katakan maupun ucapkan, sehingga kehidupannya mengalami hal-hal yang sangat tragis.

Amsal 18:21
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Efesus 4:29 
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

Jangan sampai ada perkataan kotor yang keluar dari mulut kita, umpatan, caci maki, perkataan-perkataan yang menyakiti hati orang lain, sungut-sungut karena kecewa atau ketidakpuasan, dan ketidakpercayaan pada firman Allah. Tetapi, pakailah perkataan-perkataan yang baik supaya orang yang mendengarnya beroleh kasih karunia, perkataan yang membangun bukan meruntuhkan, menguatkan bukan melemahkan, menasihati bukan mencaci maki. Jadi, perkataan kita bukan hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan juga agar hidup benar di mata Tuhan, sebab dapat menjadi terang dan mempengaruhi orang lain.

Hati-hati juga terhadap apa yang kita lakukan atau ketik di media sosial. Sebab, belum tentu banyak orang mempergunakan media sosial untuk sesuatu yang baik dan membangun, malah kata-kata hujat ataupun hoaks. Media sosial itu bisa menyuarakan isi hati, pikiran, dan suasana jiwa kita. Karena itu, bijaksanalah menggunakan media sosial untuk hal yang benar, memberkati orang lain, memberikan semangat, dan bersaksi tentang kebaikan Tuhan.

Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Roma 10:9-10
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Ada kaitan atau hubungan antara tahun yang baru ‘Rosh Hashanah’ bagi orang Israel di tahun ‘Pey Dalet’ 5784 dengan pernyataan iman kita kepada Tuhan Yesus. Ada korelasi hal-hal yang bersifat rohani di Tanah Perjanjian dengan apa yang Ia lakukan. Jika kita percaya dalam hati, dan mengaku dengan mulut, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan satu-satunya Juruselamat dalam hidup kita, maka kita akan diselamatkan, dan memperoleh jaminan hidup kekal. Inilah pengharapan bagi Saudara dan saya! 

Menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali, giatlah dalam melayani dan mengasihi Tuhan. Semakin intim dengan Dia, haus dan rindu akan hadirat-Nya, serta hidup kita dipenuhi oleh Roh Kudus, supaya kita dapat menjaga hidup dan menjadi bijak, terutama di tahun yang baru, ‘Pey Dalet’ 5784 ini.

Mari, menjaga lidah, mulut, dan perkataan kita, supaya nama Tuhan dipermuliakan dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Tuhan Yesus Memberkati