GBI PRJ (CK7)

Pelayanan adalah pekerjaan, dan pekerjaan adalah pelayanan. Artinya, kita harus tetap hidup kudus di manapun kita berada dan kapan pun. Pusat iman kita sesungguhnya bukanlah di dalam gereja, tetapi di dalam kehidupan kita saat menjalankan keseharian kita. 

Kitab Wahyu adalah salah satu kitab paling komplet dalam menjelaskan tentang apa yang pernah Allah lakukan. Kitab ini juga menjelaskan keadaan gereja pada masa itu, dan menulis tentang peristiwa-peristiwa masa lalu maupun masa depan. 

Yohanes melihat sebuah penglihatan tentang Yesus Kristus. Dia menulis pesan-pesan pribadi kepada tujuh jemaat (Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, Laodikia), pesan-pesan ini mencakup pujian, petuah, dan janji.

Jemaat di Efesus memiliki semangat dalam melayani Tuhan, tetapi gereja ini perlahan-lahan mengalami kemerosotan dan mereka mulai kehilangan kasih mula-mula, serta kasih terhadap sesama. Yesus memperingatkan gereja ini untuk segera bertobat, dan kembali pada kasih mula-mula.  Kisah gereja Efesus sangat relevan dengan apa yang terjadi hari-hari ini kepada gereja yaitu bahwa mereka bertekun dalam pelayanan, tapi kehilangan kasih mula-mula mereka. 

Wahyu 4 : 1 - 5
Kemudian dari pada itu aku melihat : Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya : Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu : itulah ketujuh Roh Allah.

Ada beberapa hal yang Tuhan mau kita lakukan agar bisa naik ke level yang lebih tinggi :

* Perbanyak mendengar suara Tuhan.
Tuhan masih bersuara kepada kita melalui Firman-Nya, maupun setiap kejadian sekitar dan yang kita alami. Kita harus mengenal suara Tuhan agar bisa naik level selanjutnya.

* Berubah dan bertumbuh. 
Saat seseorang sudah berada di level atas, ketika melihat orang lain sukses tidak akan timbul iri hati. Selalu introspeksi diri, apakah pandangan kita sudah berubah ? Apakah kedewasaan kita sudah bertumbuh ?

* Dikuasai oleh Roh. 
Mari renungkan kembali apa dan siapa yang menguasai diri kita ? Sistem dunia ataukah Roh Tuhan ? Pelayanan tidak bisa menjadi tolok ukur kerohanian seseorang. Selalu hidup melekat kepada Tuhan, maka Roh Kudus akan memimpin kita hingga kita bisa naik ke level atas.

Jadikan Tuhan sebagai Raja dalam kehidupan kita. Jika Dia menjadi Raja, artinya kita hanya akan fokus kepada-Nya. Letakkan kepentingan Tuhan di atas kepentingan kita, maka kita akan melihat takhta-Nya, dan menyadari bahwa banyak hal yang Tuhan sudah persiapkan untuk kita.

Tuhan Yesus Memberkati