GBI PRJ (CK7)

Di dalam kehidupan, Tuhan sering membawa kita kembali ke awal lagi atau titik 0, setelah melewati banyak pencapaian tiba-tiba semuanya hilang, sebagai contoh perusahaan yang dibangun sekian lama mengalami kebangkrutan, rumah tangga yang sudah dijalani sekian tahun mengalami keretakan karena pihak ketiga atau perekonomian, apa yang sudah dikumpulkan sekian lama lenyap begitu saja karena ditipu orang, melayani Tuhan sekian lama mengalami kekeringan rohani dan sudah tidak menikmati lagi.

Di titik nol tersebut seringkali kita berpikir bahwa kita sudah gagal, kehilangan segalanya, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Namun di masa ini, sesungguhnya Tuhan sedang membawa kita kepada keseimbangan antara hati dan pikiran, kembali kepada rancangan Tuhan, seperti yang Tuhan kehendaki, merenungkan dan mengoreksi diri, serta mencari pertolongan Tuhan.

Ketika kita menginginkan sesuatu ditambahkan dalam hidup kita, maka ada hal-hal yang harus dikurangi. Ketika kita mau mendapat berkali-kali lipat, maka kita harus mau berbagi. Berapa kalipun kita dikembalikan ke titik 0, itu tidak akan membuat kehidupan kita menjadi minus.

Mari belajar dari pengalaman Tuhan Yesus. Saat Tuhan Yesus berada di titik 0, Dia tahu waktu-Nya akan segera tiba, namun murid-murid-Nya belum menangkap apa yang sedang terjadi, Dia harus menyelesaikan pekerjaan-Nya dan harus kembali kepada Bapa di surga. Di saat itulah Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk berdoa, supaya mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan, supaya apapun yang terjadi mereka akan tetap melakukan tugas dan bagian mereka, tidak mundur dan takut, melainkan memakai kekuatan dari Allah untuk menyelesaikan tugas.

Lukas 22 : 40 (TB)
Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka : Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.

Lukas 22 : 40 (NLT)
Di sana Ia berkata kepada mereka, Berdoalah agar kalian tidak menyerah pada godaan.

- Damai sejahtera
Ketika kita berdoa, sesungguhnya kita menyerahkan segala ketakutan, kekuatiran, keraguan kita. Apapun yang terjadi dan tampaknya sulit di luar tidak akan mempengaruhi kondisi hati kita. Milikilah hubungan yang benar dengan Tuhan dan sesama, serta bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Yohanes 14 : 27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

- Penguasaan diri
Tidak ada kemarahan dalam diri Tuhan Yesus, Dia tetap menjalani proses dan tunduk sepenuhnya kepada otoritas Allah dan melakukan kehendak Bapa. Musuh dalam diri manusia adalah hawa nafsu dan kemarahan. Menguasai diri berarti kesanggupan untuk mengendalikan diri saat kita mampu untuk tidak berbuat salah atau dosa, menimbang apa yang benar dan salah, serta mampu melakukan yang terbaik kepada Allah.

Lukas 22 : 42
Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.

1 Petrus 4 : 7 
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Apa yang seharusnya kita lakukan saat berada di titik 0 ?

1. Masalah yang kita hadapi bukan penghukuman dari Tuhan tapi sebuah tantangan menuju next level.

1 Korintus 10 : 13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

2. Perlu ada perlawanan terhadap intimidasi.

2 Korintus 10 : 5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

3. Mengingat pengalaman masa lalu ketika ditolong Tuhan.

Ratapan 3 : 25 - 26
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan.

4. Pergunakan apa yang ada dalam hidupmu.

2 Korintus 12 : 9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku : Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Ketika Tuhan membawa kita kepada titik 0, itu merupakan cara Tuhan untuk memulihkan keadaan kita, kembali kepada rancangan Allah, dan mampu menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.

Tuhan Yesus Memberkati