GBI PRJ (CK7)

Banyak orang, bahkan mungkin para selebritas dunia, menyatakan seolah Tuhannya orang Kristen itu egois karena sepertinya haus akan puji-pujian serta kasih dari umat-Nya. Namun, mengertikah kita mengapa mesti mengasihi Tuhan melebihi segalanya? Sebab, kepentingan sesungguhnya bukan demi Dia semata-mata, melainkan juga lebih untuk kita sendiri. Terutama, supaya menyadari Allah adalah Pencipta yang berdaulat, dan kita hanyalah ciptaan.

Ulangan 10:12
Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN,  Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

Kata 'dimintakan' pada ayat di atas dapat juga berarti 'dituntut' (Alkitab Terjemahan Baru 2).

Allah memposisikan diri-Nya sebagai Raja, sekalipun fakta juga bahwa Dia Juruselamat, Jehova Jireh atau yang menyediakan segala sesuatu. Kita ini umat-Nya. Orang yang merasa memiliki dirinya sendiri, maupun segala sesuatu, ia lupa bahwa segala-galanya berasal dari Tuhan.

Nah, apa yang Allah tuntut dari diri kita? Hidup menurut segala perintah-Nya, beribadah, dan mengasihi Dia secara seutuhnya. Di manakah letak kasih kita akan Dia saat ini? Mengapa kita sebaiknya mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa?

•    Ketaatan itu alamiah saat kita mengasihi.
Dalam kasih akan Dia, maka ketaatan (obedience) akan menjadi sesuatu yang natural. Kasih yang penuh, ketaatan akan penuh. Kasih yang setengah-setengah atau terpaksa, maka demikian pula taatnya. Jadi, mustahil kita taat, apalagi secara tulus, sebesar apa pun godaan atau pencobaan yang ada, apabila kita tidak mengasihi.

Yohanes 14:15
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Ekspresi tertinggi penyembahan ialah ketaatan, jadi bukan sekadar terlihat khusyuk di depan orang. Ketaatan tersebut memiliki dampak yang dahsyat dan kekuatan untuk mengalahkan kuasa kegelapan. Allah juga akan mempercayakan sesuatu pada orang yang taat. Sebab itu, jadilah orang-orang yang dipercaya oleh-Nya. Orang yang taat memiliki pengaruh luar biasa.

Meski terkadang perintah-Nya terhadap ketaatan di luar kebiasaan maupun logika manusia, tetaplah taat serta tenang (Yosua 6:1-27). Sebab, mengandalkan dan mengutamakan Dia lebih mulia ketimbang pengalaman maupun kekuatan kita sendiri. Biarlah Tuhan melakukan bagian-Nya, dan kita mengerjakan bagian kita. Otoritas-Nya tercurah bagi orang yang taat pada-Nya.

Berhati-hatilah, jika ada kemungkinan untuk mengasihi, taat dan kasih kepada-Nya, jujur, hidup kudus, melakukan firman, berhati misi, maka ada pula potensi untuk sebaliknya! 

•    Di mana ada kasih, semua perbudakan dan ketakutan itu sirna.
Kuasa dan kerajaan kegelapan itu selalu memperbudak, mencekik, serta membelenggu orang-orang dengan ketakutan. Rasa takut adalah "mata uang" neraka, serta "produk kegelapan". Itulah "penjara" yang mengerikan. Jadi, apakah kita takut akan masa depan, keadaan ekonomi, kematian, dan lain-lainnya? Karenanya, kasih akan menghancurkan ketakutan. Seseorang yang diperbudak, entah oleh dosa maupun lainnya, tidak akan dapat dipakai Tuhan secara maksimal (Kejadian 3:9). 

Terang kasih-Nya membuat kita tampil apa adanya, memerdekakan, tidak mendua hati (double standard), berpura-pura, maupun tidak berintegritas. Di posisi apa pun saat ini, Ia tetap mengasihi kita, sebab Tuhan tidak mengukur menurut cara-cara dunia. Tragedi, kesalahan, dan kegagalan kita juga merupakan peristiwa dalam hidup saja. 

1 Yohanes 4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

•    Dalam kasih pada Tuhan membuat kita memiliki belas kasihan.
Kunci mujizat merupakan belas kasihan. Allah membenci orang yang sombong, tetapi mengasihani orang yang rendah hati, tidak memecah belah, pembawa damai, serta berbelas kasihan. Jadikan belas kasih sebagai 'mata uang' yang terutama dalam keluarga.

Lihatlah, Tuhan Yesus sering kali tergerak hati-Nya oleh belas kasihan. Bagaimana dengan kita? Belas kasih dalam diri kita akan menggerakkan hati Allah. Belas kasihan adalah perasaan Allah yang Ia taruh dalam kita untuk menggerakkan hati-Nya melalui kita supaya menjamah dan  memberkati kehidupan banyak prang. Tanpa belas kasih, hati dan hidup kita tidak peka. Kasih itu bukan sekadar rasa, kasih adalah karya; kasih bukan semata-mata metode atau strategi, melainkan tindakan dalam kebenaran. Serusak apa pun, seseorang dapat pulih dan diperbarui apabila mengalami kasih. Jadilah pribadi-pribadi serta gereja yang membawa kasih Allah, serta memberi dampak bagi lingkungan, kota, dan bangsa kita.

Matius 9:13
Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

Filipi 2:1
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan.

Kasih ialah 'bahan bakar' utama kehidupan orang-orang percaya. Masihkah kita memilikinya serta senantiasa berjalan dalam kasih-Nya?

Tuhan Yesus Memberkati