GBI PRJ (CK7)

Hari ini, kita akan membahas dan belajar satu karakter tentang pribadi seorang murid Tuhan, yakni Simon Petrus, dan kiranya kita dapat memetik pelajaran darinya, baik kelebihan maupun kekurangannya. 

Namanya berasal dari Simon/Ibrani, Petrus/Yunani, dan Kefas/Aramaik.

Simon Petrus, atau Kefas ini, berasal dari Betsaida (Yohanes 1 : 44) dan hidup di Kapernaum (Markus 1 : 29), dua kota yang berada di pesisir Danau Galilea. la berstatus menikah (1 Korintus 9 : 5; Markus 1 : 30), dan ia serta Yakobus dan Yohanes merupakan mitra dalam usaha penangkapan ikan (Lukas 5 : 10). Simon Petrus menjumpai Yesus setelah dikenalkan oleh Andreas, saudaranya, yang mengikuti Yesus setelah mendengar Yohanes Pembaptis berkata bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah (Yohanes 1 : 35 - 36). Mari simak pengalaman kehidupannya.

•   Mujizat menangkap ikan
Ia berhasil mengalami mujizat dan menerima berkat karena menaati perintah Tuhan, bahkan akhirnya mau mengikut Dia dan menjadi penjala manusia, bukan lagi menjala ikan saja.

Lukas 5 : 1 - 10
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon : Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Simon menjawab : Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

•   Mujizat berjalan di atas air
Simon Petrus luar biasa karena merupakan satu-satunya murid-Nya yang berani keluar dari perahu serta berjalan di atas air dengan imannya menuju Yesus yang berjalan di atas air. Namun, karena matanya beralih pada gelombang, ia takut dan hampir tenggelam apabila bukan Tuhan yang menolong dan menopang tangannya. Ikut Yesus jangan bimbang, melainkan sungguh-sungguh dan dengan keyakinan penuh agar dapat "berjalan di atas air", mengatasi badai permasalahan kehidupan.

Matius 14 : 28 - 31
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia : Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air. Kata Yesus : Datanglah ! Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak : Tuhan, tolonglah aku ! Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata : Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang ?

•   Petrus menyangkali Yesus
Kenekatan dan kesombongan awal Petrus dalam berjanji mengikut Dia bahkan sampai mati membuatnya tidak menyadari kelemahannya sebagai manusia, serta kelengahannya dalam berjaga-jaga, ia pun mengandalkan dan memakai kekuatan maupun pikirannya sendiri. Simon Petrus juga sempat takut terhadap manusia karena pengkhianatannya terhadap Tuhannya. Kebersamaan dengan-Nya tidak menjamin kesetiaan kita bila tidak tulus beriman pada-Nya.

Matius 26 : 21 - 75
Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya : Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu. Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya : Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud. Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ : Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu. Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah : Aku tidak kenal orang itu.

•   Apakah engkau mengasihi Aku ? (Do you love Me, Peter ?)
Setelah kebangkitan Yesus dan menjumpai Petrus, ia menanyakan dan memastikan kembali kasihnya kepada Gurunya itu, sebagaimana tiga kali ia menyangkali Dia, maka Tuhan juga tiga kali meneguhkan kasihnya agar tertuju kepada-Nya dan jiwa-jiwa. Kegagalan, kesalahan, dan kekalahannya tidak melunturkan kasih Tuhan baginya, maupun bagi kita. Harapan dan niatnya mengasihi menjadi semakin sungguh-sungguh.

Yohanes 21 : 14 - 17
Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati … Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya : Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku ? Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya : Apakah engkau mengasihi Aku ? Dan ia berkata kepada-Nya : Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya : Gembalakanlah domba-domba-Ku.

•   Pelayanan Petrus setelah Pentakosta : (Kisah Para Rasul 2 : 1 - 41)
Simon Petrus mengalami perubahan luar biasa baik dan dahsyatnya setelah peneguhan kembali dan perjumpaan kedua kalinya dengan Tuhan Yesus, serta menerima pencurahan Roh Kudus. Meski "hanya" berlatar belakang sebagai nelayan, ia menjadi bapa gereja. Selain itu :

- Petrus menyembuhkan orang lumpuh melalui mujizat kuasa Tuhan.

- Petrus menulis surat Petrus dalam Perjanjian Baru.

Yohanes 2 : 38 & 41
Jawab Petrus kepada mereka : Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudu … Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

•   Akhir hidup Petrus
Petrus mesti mengikuti segenap kehendak Tuhan, apa pun itu bagi hidupnya, bahkan meski taat dan setia sampai mati. Rasul Petrus ditangkap dan dihukum, disalib secara dibalik, di Roma, pada masa pemerintahan kaisar Nero, karena merendahkan diri merasa sangatlah tidak layak apabila disalibkan seperti Tuhannya.

Yohanes 21 : 18 - 19
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus : Ikutlah Aku.

Take Home Messages, apa yang dapat kita pelajari dari teladan Petrus :

1.   Tuhan mengampuni ketidaksetiaan
Tiga kali Petrus menyangkal Yesus, tetapi Tuhan tetap mengampuni dan mengasihinya. Saat ini mungkin kita mengkhianati Dia demi apa pun, namun maukah kita datang kembali pada-Nya dan meminta ampun. Yakinlah, Allah memiliki yang terbaik bagi setiap kita.

2.   Tuhan mengajar dengan sabar
Berulang kali Petrus melakukan kesalahan sebagai murid, tetapi Tuhan tetap mengajar dan mengarahkan. Mungkin hari-hari ini kita juga bebal dan tidak mau menanggapi firman-Nya dengan serius, namun mari berkomitmen kembali pada komitmen kita dan janji Tuhan. Tundukkanlah diri kita kepada Allah oleh karena kesabaran dan kebaikan-Nya.

3.   Tuhan mengalahkan ketakutan
Bersama Yesus, Petrus melakukan banyak hal dengan penuh keberanian sampai akhir hidupnya, dan mati sebagai martir. Bagaimana dengan kita, maukah mulai hari ini memberikan seluruh aspek kehidupan dan masa depan kita kepada Tuhan Yesus, apa pun yang kita hadapi sementara masih di dunia ?

Tuhan Yesus Memberkati