GBI PRJ (CK7)

Dunia saat ini diselimuti penuh dengan ketidakpastian. Banyak hal juga di depan kita yang dapat membuat kita takut maupun tidak yakin. Namun, sesuai janji firman di Mazmur 91:1-16, kita akan belajar bagaimana caranya berhadapan dengan ketidakpastian melalui kepastian dalam Tuhan.

Mazmur 91:1-16
Dalam lindungan Allah -- Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.

Melalui Mazmur 91:1-16, kita belajar tiga poin:

1.    Rest In God.
Mazmur 91, ayat awal di pasal ini ditulis: orang yang duduk dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa. Ada sebuah sikap sewaktu kita merespons firman Tuhan. Kata 'duduk' dalam bahasa Ibraninya berasal dari kata 'yashab' yang berarti menetap atau beristirahat dengan tenang. Sedangkan. kata 'bermalam' berasal dari kata 'luwn' yang berarti tinggal, bermalam atau menetap. 

Ini artinya posisi yang tenang dalam mendengar dan menerima firman Tuhan. Kesibukan yang kita alami mungkin saja jadi batu sandungan untuk kita. Padahal, untuk mendengarkan firman Tuhan dengan baik, kita perlu untuk duduk dengan tenang. Saat sedang duduk tenang, kita dapat merenungkan kebaikan-kebaikan Tuhan dan berserah pada-Nya.

2.    Talk to God.
Setelah duduk dan bermalam, kita diajak untuk berbicara lebih dalam lagi dengan Tuhan. Mazmur 91:2 ditulis, "Akan berkata kepada Tuhan, 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.'" 

Saat ini kita dapat bicara kepada Tuhan secara langsung melalui penebusan Yesus di atas kayu salib. Oleh karena itu, setelah kita duduk dengan tenang, membuka diri untuk mendengarkan firman Tuhan, mulailah untuk bicara dengan Tuhan. Jalin hubungan yang intim dan pribadi dengan Tuhan. Pendewasaan rohani dimulai dari komunikasi dan hubungan yang terjalin antara kita dengan Dia. 

3.    Assurance from God.
Mazmur 91:3 berkata, "Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk."

Ada janji Tuhan untuk melepaskan kita dari malapetaka. Masalah hidup kita akan tetap ada, tetapi kita dapat terluput dari malapetaka. Jadi, untuk mendapatkan kepastian dari Tuhan, kita perlu berjalan bersama dengan-Nya. Perlu untuk punya keintiman dengan Tuhan yang kita bangun melalui sikap yang benar untuk mendengar firman-Nya dan berbicara dengan Dia melalui doa, sebab perkara-perkara yang mustahil (mission impossible) bagi manusia adalah mungkin bagi Allah.

"The assurance of every truth of Scripture is just the beauty of it. First because He has promised to do it; and God's promises are bonds that never yet were dishonored. Secondly, because Christ Jesus hath taken an oath that He will do it." (Charles Spurgeon)

Tuhan Yesus Memberkati