GBI PRJ (CK7)

Titus 2 : 11 - 12
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.  

Arti mendidik menurut KBBI : memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) - ”Proses mengubah sikap dan perilaku seseorang” - dengan alat anugerah yaitu penebusan melalui karya salib Kristus, Firman Tuhan (Alkitab), Roh Kudus, lewat para pemimpin rohani (otoritas di atas kita), kegiatan yang membangun kerohanian, masalah dan pergumulan hidup. Semua itu adalah alat anugerah yang Allah siapkan dan dipakai untuk mendidik kita.

Banyak orang percaya pada tahap tertentu menolak didikan Allah melalui alat-alat anugerah-Nya, membuat mereka tidak bertumbuh dewasa, otot rohaninya lemah dan tidak kuat iman dalam Kristus. 

Amsal 15 : 5
Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

Untuk apa Tuhan mendidik kita ?

1. Supaya kita meninggalkan kefasikan dan hidup kita dikuduskan Allah. 

Kefasikan (Asebeia - Yun) : Ketidaksalehan, menghina Tuhan, sikap mental dan tabiat yang berlawanan dengan karakter Allah dan kebenaran-Nya (manusia duniawi).

Jadi, orang fasik adalah :
- Orang yang memposisikan diri berseberangan dengan kehendak Allah (menentang kebenaran)

- ⁠Orang yang sudah tahu kebenaran tetapi tetap menolak untuk melakukannya

- ⁠Orang yang gagal menghidupi Firman Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari

Ketika kita dikuduskan bukan hanya tindakan aktif Allah yang menyucikan kita oleh darah Kristus dan memisahkan hidup kita dari keduniawian, tapi kita yang sudah dikuduskan harus mengenakan hati, pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus (menguduskan Kristus sebagai Tuhan dalam hidup kita).

Kita diberi kuasa untuk hidup kudus dan meninggalkan Kefasikan.

Yohanes 1 : 12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Kata ’Kuasa’ - Yunani : exousia adalah status yang melekat bersama otoritas yang diberikan untuk mengalami pemulihan menjadi serupa dengan Kristus, yang disebut anak-anak Allah. Anak-anak Allah adalah gelar istimewa kepada orang percaya, yaitu mereka yang telah menerima kasih karunia melalui iman kepada Yesus, yang beroleh pengampunan, pembenaran dan pendamaian dengan Allah. Namun, pengampunan, tanpa menuntut perubahan, menjadikan kasih karunia sebagai agen kejahatan !

2. Supaya kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi.
Keinginan duniawi adalah sikap hati dan gaya hidup yang mementingkan atau memaksakan keinginan kita (ego) lebih dari kehendak Tuhan. Orang Kristen yang masih memiliki keinginan duniawi ditandai dengan sikap: menjadikan Tuhan sebagai objek pemenuhan tujuan dan kebutuhan hidup.

1 Yohanes 2 : 15 - 17
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

3. Supaya kita dapat hidup bijaksana, adil, dan beribadah.
Umat Tuhan harus berusaha melepaskan diri dari segala kefasikan dan jerat kasih kepada dunia. Supaya kasih Bapa ada pada kita. Supaya kita dapat hidup bijaksana, adil dan beribadah.

Yakobus 3 : 17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

Tuhan Yesus Memberkati