GBI PRJ (CK7)

Hidup itu penuh pergumulan, tetapi hidup juga penuh dengan anugerah Tuhan. Dalam masa kehidupan, ada kalanya kita berada di masa-masa yang baik, tetapi ada juga pada masa-masa sulit. Tetapi, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Jika kita mengetahui jati diri kita, kita tidak akan menjadi pribadi yang mudah kalah di dalam Tuhan. 

Di dalam DNA setiap dari kita, tanpa kita sadari terdapat kode 10, 5, 6, 5, di mana dari setiap angka tersebut melambang kan simbol 5=H (behold), 6=V (hand), 10=Y (nail), yaitu dapat diartikan Behold the nails in My Hands = Yesus telah mati bagi kita untuk memberikan kita kemenangan demi kemenangan. Oleh sebab itu, dalam menjalani hidup yang semakin sulit ini, kita tidak boleh mudah kalah, karena kita adalah pemenang di dalam Yesus Tuhan.

Hakim-Hakim 4:8-9
Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." Kata Debora: "Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan." Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh.

Kisah Debora melawan Sisera dalam Hakim-hakim adalah kisah peperangan Israel dengan Kanaan. Dalam peperangan, perlu ada persiapan. Tuhan juga sama, melalui puji-pujian, Tuhan ingin membangkitkan semangat dan keteguhan hati kita untuk melawan musuh dalam peperangan. Selain persiapan, perang juga dilakukan karena kita memiliki ekspektasi, yaitu ekspektasi untuk menang. 

Ketika Tuhan ingin menyelamatkan umat-Nya Israel, maka Tuhan mengutus hakim-hakim untuk membebaskan bangsa Israel. Dalam peperangan ini, tidak hanya manusia yang terlibat, tetapi alam semesta juga turut ikut berperang bersama dengan Tuhan. Ketika Tuhan mendeklarasikan perang dalam hidup kita, maka kita perlu untuk ikut serta dengan sukarela. Tidak hanya kita, bahkan alam semesta pun turut serta dalam peperangan yang Tuhan deklarasikan dalam hidup kita. 

Tuhan berperang untuk dan bersama dengan kita. Bagaimana cara kita mempersiapkan diri kita dalam peperangan Tuhan? 

1.    Bangun koneksi intim dengan Tuhan.
Seperti negara-negara yang berperang perlu membangun koalisi dengan negara-negara yang kuat untuk bisa menang dalam peperangan. Cari Tuhan dengan segenap hati. Berkoalisilah dengan Tuhan.

2.    Berdoa. 
Jadikan doa napas hidup kita. Ketika kita habis berkata-kata, penuhi diri kita dengan Roh Kudus. Berbahasa lidah membantu kita untuk mengungkapkan diri kita dengan bahasa-bahasa yang tidak terkatakan kepada Tuhan. Di sinilah kekuatan utama kita. 

3.    Kenal firman Tuhan. 
Mengapa? Supaya Iblis tidak bisa menggoncangkan iman kita. 

4.    Minta hikmat kepada Tuhan. 
Sebab Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

5.    Jadilah orang setia serta tekun. 
Setia dan tekun adalah modal besar. Orang yang tekun adalah orang yang dapat diandalkan. Setia melakukan perkara-perkara kecil supaya kita mendapat perkara-perkara besar. Tetaplah tekun di dalam menanti pertolongan dan jawaban doa dari Tuhan. Karena Tuhan lebih memahami kapan menjawab doa kita dan membela kita. Oleh sebab itu, Tuhan mau kita tetap setia dan tekun.

Kalau kita merasa terlalu besar untuk melakukan hal-hal yang kecil, maka kita terlalu kecil untuk lakukan hal-hal yang besar.

Galatia 6:9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Tuhan Yesus Memberkati