GBI PRJ (CK7)

Apa yang terjadi jika kita berada pada situasi yang tidak biasa (unusual) ? Bagaimana jika peristiwa yang tidak biasa itu terjadi dimulai dari hal-hal biasa atau sederhana yang kita jalani dalam hidup kita ?

Mari belajar dari salah satu kisah di Alkitab tentang Perkawinan di Kana dalam kitab Yohanes 2 : 2 - 12. 

Yohanes 2 : 2 - 12
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya : Mereka kehabisan anggur. Kata Yesus kepadanya : Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu ? Saat-Ku belum tiba. Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan : Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu ! Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu : Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka : Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta. Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya : Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang. Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.

Hal biasa yang terjadi atau ada di kisah ini :

-   Ordinary wedding

Yohanes 2 : 1
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;

Dikatakan pada hari yang ketiga ada perjamuan kawin di Kana yang di Galilea. Orang Yahudi biasa melakukan perkawinan pada hari yang ketiga, hal ini dikarenakan menurut penciptaan saat Allah menciptakan langit dan bumi, pada hari ketiga dikatakan bahwa Allah memberkati dan semuanya itu baik, jadi hari ketiga dianggap hari yang baik untuk mengadakan acara apapun termasuk perkawinan. 

Acara perkawinan ini adalah hal biasa dilakukan, dengan mengundang para kerabat, diadakan selama sepekan (7 hari), diselenggarakan oleh pihak laki-laki, ada jamuan makan dan minum bersama, dan anggur merupakan minuman yang biasa disediakan, bukan memabukkan melainkan untuk bersukacita bersama.

-   Ordinary water jars

Yohanes 2 : 6
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

Bejana air biasa dimiliki di rumah-rumah orang Yahudi, di pesta biasanya dipersiapkan juga, terbuat dari batu, memuat 20-30 galon air, ukurannya antara 80-120 liter/bejana. 

Dari hal-hal biasa tersebut kemudian terjadi peristiwa yang tidak biasa, dimulai dari mereka kehabisan anggur (the wine ran out) dan tidak ada persediaan lagi.

Tetapi ada tamu yang spesial hadir yaitu Tuhan Yesus, dan mujizat terjadi. Hal tidak biasa bahkan luar biasa terjadi ketika Tuhan Yesus hadir.

Yohanes 2 : 2
Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Pada saat itu, Yesus menjadi tamu biasa yang diundang dan hadir. Maria, ibu Yesus, memohon kepada-Nya untuk menolong acara perkawinan tersebut karena mereka kehabisan anggur. Permohonan itu dipenuhi oleh Yesus, kemudian menjadikan mujizat pertama dari Yesus yang disaksikan di Alkitab. Ibu Yesus sangat mengerti dan paham akan anaknya sehingga dia berpesan kepada para pelayan untuk melakukan saja apa yang dikatakan oleh Yesus, walaupun apa yang diperintahkan bukan hal yang biasa. Pada akhirnya terjadi hal luar biasa, mujizat terjadi.

Hal-hal yang perlu dilakukan agar siap untuk menerima mujizat, antara lain :

-   Preparing, persiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menerima jika sewaktu-waktu mujizat itu terjadi.

-   Believing, sungguh-sungguh percaya bahwa apa yang dilakukan tidak akan sia-sia.

-   Waiting, menunggu sampai waktunya tiba mujizat terjadi, sebab kita tidak akan pernah tahu kapan hal itu terjadi. 

Tuhan Yesus Memberkati