GBI PRJ (CK7)

Pada ibadah raya I, kita telah sama-sama membahas untuk jangan sampai merasa terus-menerus khawatir, atau takit secara berlebihan. Selanjutnya, pada ibadah raya II, kita belajar untuk mengerjakan dengan apa yang masih ada pada kita. 

Pada ibadah raya III, kita akan sama-sama belajar tentang jalan keluar di tengah ketidakpastian. Hidup ini memang penuh ketidakpastian, serta situasi yang serba berubah, terutama untuk esok hari maupun masa depan, dan zaman digital yang lebih canggih. Karena itu, kita memerlukan Tuhan dan mengaktivasi iman, bukan sekadar mengandalkan kemampuan diri sendiri. Allah yang akan memampukan, serta menolong kita. Sebab Ia sanggup mengubah apa pun yang mustahil dan tidak bisa diubah.

Yakobus 4 : 13 - 16
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata : "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata : "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

1 Korintus 10 : 13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Bagaimana supaya kita bisa menemukan jalan keluar bersama Tuhan di tengah ketidakpastian hidup ini :

1.    Menempatkan masalah secara proporsional.
Janganlah memikirkan apa yang sebenarnya tidak perlu kita pikirkan ataupun berpikir berkepanjangan maupun berlebihan (overthinking). Dalam hal apa pun, lihatlah secara proporsional. Sekalipun kita berjalan dalam “lembah kelam”, percayalah Tuhan beserta kita. Bukan mengabaikan masalah, realitas, ataupun pergumulan, tetapi kita yakin Tuhan sanggup menolong.

2.    Memiliki pengharapan yang benar.
Jangan berharap pada manusia, organisasi, ataupun materi, melainkan berharaplah hanya pada Tuhan Yesus Kristus. Bangunlah kehidupan kita bukan semata-mata di atas rasa percaya diri maupun optimisme palsu yang mudah goyah, melainkan di atas dasar pengharapan yang teguh pada Tuhan dan janji firman-Nya. Tuhan Yesus tidak pernah berubah dahulu, sekarang, dan selama-lamanya. Dia pasti pelihara dan buka jalan.

3.    Mempercayai Tuhan dan firman-Nya saat merasa takut serta khawatir.
Percaya, dan berserah penuhlah kepada Tuhan dan firman-Nya. Sebab, terkadang hal terbaik yang bisa kita lakukan ialah berdiam diri, berdoa kepada-Nya, dan menanti-nantikan Dia, terutama di masa-masa yang tidak pasti seperti sekarang ini. Rasa takut bisa saja ada, namun tidak perlu sampai mengendalikan kita. Di dalam hadirat-Nya, ada kekuatan yang baru.

4.    Memilih dengan bijak apa yang akan kita dengarkan.
Apa pun yang kita dengar, sering kali akan mempengaruhi pola pikir maupun isi hati kita. Karenanya, pilihlah dengan bijak apa yang kita dengarkan, yaitu suara Tuhan saja, dan melalui pembacaan akan firman-Nya. Be careful with the noise of the world, but listen to and stay alert to the voice of God, waspadalah terhadap kebisingan pengaruh dunia, namun iman kita akan timbul dari pendengaran akan firman Kristus.

5.    Menjalin hubungan dengan Allah Roh Kudus.
Bangunlah hubungan yang intim, akrab, dan mesra dengan Roh Kudus. Dialah yang terlebih tahu apa yang ada di waktu ke depan di hidup ini. Dia adalah Pribadi yang mengetahui kelemahan, keterbatasan, maupun kelebihan kita. Karena itu, jalinlah hubungan dengan-Nya selalu di tengah keadaan apa pun.

Tetaplah kuat bersama-Nya di tengah segala sesuatunya yang mungkin tidak pasti di dalam hidup ini. Ingat, yang terpenting adalah bukan sekadar apa yang terjadi pada kita, melainkan bagaimana sikap dan respons hati kita dalam menghadapi apa pun yang kita alami tersebut. Bersyukurlah, masih ada harapan bersama Tuhan. Pasti ada jalan di dalam Dia.

Tuhan Yesus Memberkati