GBI PRJ (CK7)

"Joy To the World" merupakan pujian rohani atau himne klasik karangan oleh Isaac Watts yang didasarkan pada kitab Mazmur 98 : 1 - 9.

Sedikit latar belakang tentang Isaac Watts, pengarangan pujiannya. Dia lahir di Southampton, Inggris, 17 Juli 1674. Menggubah lebih dari 600 himne serta ratusan puisi sebelum meninggal pada 1748. Dibesarkan dalam lingkungan akademis, serta mempunyai bakat kesusastraan. Juga melayani di bidang pengabaran Injil dan bermusik sejak usia 26 tahun.

Isaac Watts dibesarkan saat masa-masa sukar pascapandemi penyakit pes ataut sampar di Southampton yang menewaskan lebih dari 100.000 orang. Kemudian, adanya tekanan dari pihak Gereja Anglikan (silakan buka https://tuhanyesus.org/ciri-ciri-gereja-anglikan) terhadap gereja-gereja lain yang dianggap tidak sealiran atau komformitas. Sehingga umat Kristen, terutama non-konformis, dianiaya karena iman mereka. Di era inilah penulisan pujian 'Joy To the World' dilakukan oleh Isaac Watts, sebab merasa dunia begitu memerlukan kabar sukacita. Bukankah hampir serupa keadaan dunia saat-saat ini, bukan ?

Apa yang dunia perlukan saat ini : kasih (love), harapan (hope), sukacita (joy), serta damai sejahtera (peace). Sukacita (Yunani : 'chara' = 'charis' atau yang berarti rahmat atau dalam bahasa Inggris, 'grace'). Sukacita dapat dihasilkan oleh rahmat ('grace' atau 'charis') dari Allah. 

Matius 2 : 9 - 12
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Ada perbedaan antara kebahagiaan duniawi dan sukacita yang kerap kali tertukar.

Kebahagiaan (Happiness) : Disebabkan faktor eksternal seperti materi dan keadaan tertentu, bersifat sementara, cepat berlalu, fluktuatif, subjektif atau cenderung egois, dan bisa didapat dari dunia, serta berbeda-beda untuk satu orang dengan yang lainnya. 

Sukacita (Joy) :
Sering kali hanya disebabkan faktor internal yang dapat meluap-luap dari hati, lebih bersifat permanen atau menetap dan sesungguhnya dalam jangka waktu lama, relatif stabil, tidak mementingkan diri sendiri melainkan lebih rela berkorban (Ibrani 12 : 2), dan didapatkan karena anugerah Tuhan, serta senantiasa bersyukur kepada-Nya apa pun yang terjadi.

Belajarlah dari para orang Majus yang bersukacita menyambut kelahiran-Nya. Menjelang hari Natal, kita perlu bersukacita karena Yesus Kristus, Tuhan kita adalah Sang Juruselamat dunia yang menebus kita dari perhambaan dosa (Mazmur 98 : 1 - 3), Ia Raja di atas segala raja (Mazmur 98 : 4 - 6), dan kelak datang kembali sebagai Hakim atas segala bangsa (Mazmur 98 : 7 - 9).

Apa yang seharusnya kita kerjakan ?

1. Memastikan Tuhan Yesus menjadi pusat dan sumber sukacita kita (Jesus Is the Center and Source of Our Joy)

• Menerima Dia sebagai satu-satunya Tuhan serta Juruselamat pribadi, dan dibaptis.
• Dialah alasan atau dasar serta penyebab terbesar kita untuk bersukacita.
• Terus-menerus melekat kepada-Nya (Yohanes 15 : 4 - 5).

2. Mengalami transformasi yang konsisten dan kesinambungan (Don't Conform with This World, but be Transformed In the Way of Your Thinking).

• Mau hidup dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus, bukan semata-mata jago atau ahli berbahasa roh, melainkan lebih pada menghasilkan buah Roh (Galatia 5 : 22 - 23).
• Menundukkan pikiran, diri, kehendak kita di bawah kaki Tuhan (2 Korintus 10 : 5).
• Terus-menerus bertumbuh di dalam kasih dan bergabung dalam komunitas yang saling membangun (Efesus 4 : 11 - 16).

3. Membagikan dan menebarkan kabar sukacita (Radiate Joy).

• Kepada keluarga, pasangan, anak-anak, dan cucu kita, juga bagi orang-orang lain.
• Terutama kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus, Sang Sumber sukacita yang sejati.
• Menjadi garam serta terang bagi dunia.

Matius 5 : 13 - 15
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Selamat mempersiapkan diri menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dengan sukacita yang dari Allah. Kasih serta sukacita yang sejati, 'Our True Joy', hanya ada dalam Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus Memberkati