GBI PRJ (CK7)

Rangkuman Doa Fajar GBI PRJ Group (CK7)

Selasa, 29 November 2022 Pk. 04.40 WIB

HE MUST INCREASE BUT I MUST DECREASE

Pdm. Ir. Arjoto Wisanto, MSc

Dunia memperkenalkan kepada kita sistem kompetisi untuk menjadi yang terkuat, tercepat, terbaik dalam segala hal dan menjadikan orang lain sebagai saingan. Kehidupan Yohanes Pembaptis jauh dari hiruk pikuk kompetisi yang ditawarkan dunia. Yohanes Pembaptis menyadari panggilan dan tujuan Allah terhadap dirinya, dia fokus pada tugas dan peran yang telah Allah tetapkan yaitu untuk merintis jalan bagi Sang Mesias. Dirinya tidak mengejar apa yang fana, yang bernilai sementara dan yang akan binasa, dia membuang persaingan, mencari nama, mengejar popularitas atau sekedar dipuja dan menerima hormat dari berbagai kalangan. 

Yohanes 3 : 22 - 30 

Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya : Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya. Jawab Yohanes : Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata : Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

4 hal yang kita bisa belajar dari Yohanes Pembaptis :

1. Miliki tujuan yang sangat jelas dalam hidup

Yohanes 3 : 28

Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata : Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yohanes 1 : 19 - 23 

Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia : Siapakah engkau ? Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya : Aku bukan Mesias. Lalu mereka bertanya kepadanya : Kalau begitu, siapakah engkau ? Elia ? Dan ia menjawab : Bukan ! Engkaukah nabi yang akan datang ? Dan ia menjawab : Bukan ! Maka kata mereka kepadanya : Siapakah engkau ? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri ? Jawabnya : Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun : Luruskanlah jalan Tuhan ! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.

Matius 10 : 41 - 42

Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.

2. Memiliki kerendahan hati

Yohanes 1 : 19 

Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia : Siapakah engkau ?

Meskipun lahir dari keluarga yang terpandang dengan proses kelahiran yang disertai tanda mujizat, hal itu tidak membuat Yohanes merasa besar dan hidup dalam kenyamanan. Dia tetap rendah hati dan menempatkan Yesus Sang Mesias lebih tinggi.

Yohanes 1 : 24 

Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.

3. Memilki hati yang memberi (rela berkorban)

Yohanes 1 : 20 - 21 

Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya : Aku bukan Mesias. Lalu mereka bertanya kepadanya : Kalau begitu, siapakah engkau ? Elia ? Dan ia menjawab : Bukan ! Engkaukah nabi yang akan datang ? Dan ia menjawab : Bukan !

Yohanes tidak mengejar apa yang banyak para imam inginkan di masa itu. Sebaliknya dirinya membuang semua peluang untuk menjadi besar dan terkenal. Demi terwujudnya visi yang telah Allah taruh dalam dirinya, dia rela berkorban memberikan hidupnya agar umat Allah dipersiapkan menyambut Kerajaan Allah dan hidup dalam kebenaran.

Yohanes 3 : 29 

… Itulah sukacitaku dan sekarang sukacitaku itu penuh.

4. Memiliki hati yang tunduk pada otoritas Allah

Yohanes 3 : 27

Jawab Yohanes : Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

Kecenderungan banyak orang ketika pelayanannya tercapai, berhasil, bahkan namanya mulai terkenal; maka sindrom menjadi sombong dan lupa Tuhan mulai merangkak masuk dalam hidupnya. Ini adalah awal dari kehancuran. Kita harus tetap hormat dan tunduk kepada otoritas yang Tuhan tempatkan di atas kita. Menghormati otoritas, berarti menghormati Tuhan.

Take home message : 

Motto hidup kita : Ia semakin besar, aku semakin kecil dengan :

1. Memiliki tujuan hidup yang jelas

2. Memiliki kerendahan hati

3. Memiliki hati yang mau memberi (rela berkorban)

4. Memiliki hati yang tunduk pada otoritas Allah

Tuhan Yesus Memberkati