GBI PRJ (CK7)

Mujizat sering kali terjadi melalui krisis-krisis maupun keadaan yang membawa kita di titik sangat rendah. Lantas, apa saja kaitannya antara mujizat serta mengucap syukur ?

Mengucap syukur yang paling sejati ialah dilakukan saat kita menyadari tidak ada lagi pertolongan lain, selain yang dari Tuhan. Mari, kita sejenak mempelajari arti mengucap syukur yang mendatangkan mujizat ini dari pengalaman serta kesaksian hidup Yosafat dalam kitab Tawarikh.

2 Tawarikh 20 : 1 - 3
Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. Datanglah orang memberitahukan Yosafat : Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar, yakni En-Gedi. Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.

2 Tawarikh 20 : 5 - 7 
Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah Tuhan, di muka pelataran yang baru dan berkata : Ya Tuhan, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga ? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa ? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau. Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya ?

2 Tawarikh 20 : 12
Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka ? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.

Kerendahan hati merupakan salah satu bukti atau tanda dari seseorang yang mampu untuk mengucap syukur. Tidak ada orang sombong yang mau mengucap syukur kepada Tuhan. Rendahkanlah hati untuk menghadap kepada-Nya melalui ucapan syukur di dalam segala hal serta keadaan. Kita tidak mampu, tetapi Allah memampukan kita, karena itu besyukurlah setiap hari.

2 Tawarikh 20 : 15
Dan berseru : Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman Tuhan kepadamu : Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.

2 Tawarikh 20 : 20
Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata : Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem ! Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh ! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil !

Bersyukur juga merupakan salah satu bukti dari iman serta rasa percaya kita kepada Allah yang akan bertindak bagi kita. Kita dapat mengandalkan Allah yang terlebih sanggup untuk bertindak, bergerak, serta bekerja sesuai kasih setia dan janji-janji-Nya. Sedangkan kepanikan semata-mata akan menyulitkan kita untuk merespons dengan benar terhadap berbagai situasi atau keadaan.

Ekspresikanlah ucapan syukur kita kepada-Nya. Sikap hati yang senantiasa bersyukur, maka berkat dan pertolongan-Nya akan dicurahkan bagi kita.

2 Tawarikh 20 : 21
Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk Tuhan dan memuji Tuhan dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata : Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi Tuhan, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya !

2 Tawarikh 20 : 22
Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.

2 Tawarikh 20 : 25
Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya.

Ingat, bersyukur dapat ibarat sebuah magnet yang akan menarik mujizat-mujizat dari Allah supaya terjadi dalam kehidupan kita semua. Lihatlah, mujizat-mujizat Allah bagi bangsa Israel saat mereka mau mengucap syukur :

• Keselamatan dan Perlindungan
Tuhanlah yang membuat penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.

• Kelimpahan persediaan
Yosafat dan pasukannya menjarah barang-barang musuh dan menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian, serta barang-barang berharga. Bahkan, yang mereka rampas lebih banyak daripada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu saking banyaknya.

1 Tesalonika 5 : 18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Mazmur 136 : 1 - 4
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik ! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Bersyukurlah kepada Allah segala allah ! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan ! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar ! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati