GBI PRJ (CK7)

Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat biasanya untuk keuntungan pribadi, dan cenderung bersifat merugikan orang lain. Hari ini, kita akan melihat serta belajar sejenak dari kehidupan Yakub mengenai pengalaman penipuan.

• Yakub
Kejadian 25 : 25 - 28
Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir. Lalu bertambah besarlah kedua anak itu : Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

• Yakub Menipu Esau
Yakub menipu untuk memperoleh hak kesulungannya, sesuatu yang sangat berharga di dalam keluarga zaman itu serta berhak akan berkat ganda ('double portion') dari bapanya.

Kejadian 25 : 31 - 34
Tetapi kata Yakub : Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu. Sahut Esau : Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu ?Kata Yakub : Bersumpahlah dahulu kepadaku. Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

• Yakub Menipu Ishak
Yakub awalnya takut menipu Ishak ayahnya karena takut ketahuan. Namun, bahkan dengan "bantuan" ibunya, Yakub akhirnya berpura-pura menjadi Esau untuk menipu ayahnya yang memang mencurigai gerak-gerik Yakub. Namun, Yakub "berhasil" menipu ayahnya yang kaya raya serta sudah lanjut usia itu, serta menerima berkat hak kesulungan.

Kejadian 27 : 21, 23, 26 - 27
Lalu kata Ishak kepada Yakub : Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan. … Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia … Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya : Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku. Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya : Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati Tuhan.

• Permusuhan Yakub dan Esau
Esau yang menyadari perbuatan Yakub, bersedih hati, menyesal "menjual" hak kesulungan miliknya kepada Yakub, dan bahkan berencana membunuh adiknya itu karena penipuan yang dilakukannya. Sehingga, Yakub harus kabur ke rumah saudara ibunya. 

Kejadian 27 : 42 - 43
Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya : Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.  Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran.

• Yakub Ditipu Laban
Tuhan melihat setiap perbuatan Yakub dan kita semuanya. Lantas, sekarang Yakub mengalami ditipu oleh seorang pamannya, Laban, dalam hal menikahi putrinya Rahel, dengan harus bekerja selama tujuh tahun bagi Laban, dan "memberikan" terlebih dulu Lea kakaknya melalui siasat licik terhadap Yakub. Jika kita di posisi Yakub, mungkin kita sangat kecewa bayangkan kalau ditipu soal barang saja kita bisa sangat kecewa, ini malah ditipu soal pasangan hidupnya, istrinya.

Kejadian 29 : 18, 20, 30
Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata : Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu. … Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel … Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi.

• Yakub Ditipu Anak-anaknya
Selain pernah ditipu pamannya, Yakub juga yang paling berat adalah ditipu oleh anak-anaknya mengenai "kematian" salah satu anaknya, yaitu Yusuf, yang dikasihinya.

Kejadian 37 : 33 - 34
Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata : Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam. Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.

Apa yang bisa kita petik dari pelajarani ini ? Bahwa, dalam hidup ini, sadarilah, segala sesuatu yang kita lakukan itu ada konsekuensinya. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Taburlah kebaikan agar kita menuai kebaikan. 

Allah itu adil, serta melihat setiap perbuatan kita. Kita telah lihat sendiri dari pengalaman hidup Yakub yang menipu, dan akhirnya sendiri mengalami ditipu.

Puji Tuhan, walau Yakub tidak sempurna, seperti halnya kita semua, memiliki kelemahan dan kekurangan, namun Allah tetap menuntun hidupnya, dan Yakub mau berubah serta bertanggung jawab. Bahkan, namanya juga diubahkan oleh Tuhan menjadi Israel. Demikian pula, hendaknya kita rela bertobat, berubah, dan bertanggung jawab supaya Allah yang setia itu akan menuntun, mengubahkan, serta memulihkan dan memberkati kita.

Galatia 6 : 8
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Tuhan Yesus Memberkati