GBI PRJ (CK7)

Pada pagi hari ini kita semua sedang menyangkal diri, merendahkan hati dengan mengikuti Doa Fajar, mau memikul salib, mau mengutamakan Tuhan. Kita sedang mengerjakan keselamatan, dan segala sesuatu di dalam Tuhan, pasti ada maksud dan tujuan Tuhan bagi hidup kita.

Kehidupan manusia dibatasi oleh ruang dan waktu. Kehidupan yang dibatasi oleh ruang, digambarkan dengan kolam ikan dan aquarium.

Kolam ikan yang besar dan luas adalah sebuah gambaran hidup kita yang luas, dimana hidup bersama dengan orang lain. Ini adalah ruangan kita didalam dunia dengan aturan dunia, dan tentu lebih leluasa bergerak.

Aquarium bentuk lebih kecil dengan batasan, sehingga kita lebih susah bergerak. Kita sedang berada dalam batasan. Sebut saja aquarium sebagai gereja. Kita sedang dibentuk dengan aturan-aturan Tuhan. Kita dibentuk dan dimuridkan agar dapat jidup dalam pengenalan akan Tuhan. Tentu kita terbatas dalam bergerak.

Bagaimana hidup kita dibatasi oleh waktu ?
Waktu Dalam Kehidupan dalam mengiring Tuhan :

•  Dimulai dari kelahiran, menerima keselamatan dari Tuhan, mengalami kasih mula-mula. Ini disebut in the begining. Apakah kita hanya mencari pengalaman rohani saja ? Apakah kita mau mengalami pengalaman baru ?Apakah hidup kita mau dibentuk ? Dan apakah kita mengalami Kedewasaan rohani (karakter) ?

• Lalu mengalami kematian (merupakan akhir hidup, yaitu At The End). 

Janganlah sia-siakan hidup.
Efesus 4 : 13 - 15
Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Panggilan kita bukan hanya untuk hidup diberkati, hidup nyaman di dunia ini, dan hidup yang dilindungi. Tapi bagaimana hidup kekristenan kita bertumbuh menjadi seperti Kristus, mengaplikasiksn kehidupan dan Kristus dalam hidup kita.

Benar kita sudah mengikuti ibadah dan kegiatan gereja bahkan sudah melayani, namun apakah kita bertumbuh ke arah Kristus. bukan kepada yang aku mau, tapi apa yang Kristus mau, agar kita tidak terombang ambingkan pengajaran sesat dan keinginan dunia.

Waktu sudah dekat, jangan sia-siakan hidup. Mari kita konsumsi makanan keras agar hidup lebih baik dihadapan Tuhan.

Jangan menjadi tua  tanpa dewasa. Ini bukan bicara berapa lama usia kita maupun usia kerohanian kita, namun apakah kita bertumbuh menjadi serupa seperti Kristus ? Masih adakah kasih mula-mula didalam hidup kita ? Ingatlah, saat para murid-murid-Nya dipilih oleh Kristus. Mereka mengalami pembentukan dan proses bersama Kristus. Mereka melihat perbedaan antara hukum Taurat dengan hukum kasih melalui Yesus. 
Memang awalnya sulit, namun mereka terus mengalami pertumbuhan rohani.

Bertumbuh menjadi dewasa rohani, artinya menjadi seperti Kristus sampai akhir hidup mereka.

Apakah saya mengalami pertumbuhan rohani ?
Filipi 2 : 12 
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.

Ini pesan Rasul Paulus agar kita mengerjakan keselamatan dengan cara sebagai berikut  :

1. Meresponi
Lakukanlah dengan taat, mau berjalan ikut Yesus dengan cara mendengar dan melakukan.

Yesaya 42 : 20
Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar. 

2. Komitmen
Sekali Yesus tetap Yesus, artinya tetap melakukan yang diajarkan Yesus ditengah kehidupan penuh tantangan. Mulai mau dibentuk dengan melayani Tuhan. 

Yohanes 4 : 35b
Tetapi Aku berkata kepadamu : Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Ambilah komitmen untuk melayani Tuhan dan untuk menjadi berkat. 

3. Mengubah pola pikir.
Pakai cara pandang Kerajaan Allah.

1 Korintus 14 : 20
Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu !

1 Korintus 13 : 11
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

Contoh orang gagal At The End :

1. Belajar dari raja Saul yang dipilih oleh Allah
Ia sangat luar biasa. Mulanya ia meresponi dan berkomitmen. Tapi pola pikir Saul tidak berubah dalam pengenalan akan Tuhan. Ia tetap berambisi dengan kedagingan dan keinginan sendiri. Ia berani melanggar ketetapan Allah.Ia berani menghancurkan sesama. 
At The End, ia mengakhiri hidup sendiri dalam kekalahannya.

2. Belajar dari Yudas
Ia dipilih oleh Yesus sebagai murid Yesus dan melayani dalam bida keuangan. Ia meresponi dengan benar. Namun pola pikir Yudas tidak berubah, dari pola pikir dunia, ia cinta akan uang. Hidupnya berakhir dengan penyesalan dan memutuskan mengahiri hidupnya.

Yang terpenting dalam ikut Tuhan adalah bagaimana meresponi panggilan Tuhan dengan sebuah komitmen kuat dalam ikut Tuhan. Ada perubahan pola pikir untuk menjadi serupa dengan Kristus dan sifat kita dapat dibentuk dan berubah untuk menghasilkan buah dan hidup berdampak bagi dunia.

1 Korintus 15 : 58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Mari gunakan ruang dan waktu yang disediakan oleh Allah dengan benar.

At The End...
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin. (Wahyu 22 : 21)

Tuhan Yesus Memberkati