GBI PRJ (CK7)

Begitu banyak arti kasih atau cinta, bahkan mungkin dipahami ataupun dipakai secara berbeda-beda. Sesungguhnya, kasih lebih daripada sebuah perasaan, melainkan pada sebuah pilihan.

Kita akan sama-sama belajar dari Lukas 6 : 27 - 42 supaya lebih mengerti lagi tentang kasih, terutama dalam menentukan sikap kita terhadap suatu keadaan atau orang lain melalui kasih yang dapat dinyatakan dan dirasakan.

Apa saja yang Tuhan Yesus ajarkan mengenai kasih :

1. Kasih yang mengasihi musuh. Musuh bukan orang yang tidak kita sukai, atau kita benci, melainkan orang yang tidak suka atau peduli kepada kita. Tuhan memberikan cara-Nya yang luar biasa dalam hal mengasihi musuh, yaitu :

• Berbuat baik (ayat 27)

• Berkati mereka (ayat 28)

• Berdoa bagi mereka (ayat 28)

Lukas 6 : 27 
Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata : Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.

Roma 12 : 14 (versi VMD)
Katakan yang baik saja kepada orang yang berbuat jahat kepadamu. Katakan yang baik kepada mereka dan jangan mengutuknya.

2. Kasih yang tidak menghakimi
Berikut ini beberapa perbedaan sifat atau sikap menghakimi dan menegur :

• Menghakimi atau menghukum itu berbeda dari menegur.

• Menghakimi fokus pada mencari-cari kesalahan orang lain serta merendahkan dan mengintimidasi orang tersebut (ayat 42).

• Menegur berfokus pada tujuan untuk memperbaiki orang lain, dan mengubahkan orang tersebut.

Lukas 6 : 37 
Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.

Matius 18 : 15
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.

1 Korintus 13 : 4 (versi KSKK)
Kasih itu sabar, baik hati, tidak iri hati. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak berlaku kasar dan tidak mencari keuntungan sendiri.

3. Kasih yang memberi
Memberi merupakan perintah dari Tuhan. Semua orang dapat saja atau mau menerima, namun tidak semua orang dapat ataupun mau untuk memberi, sebab memberi ada di level yang berbeda daripada menerima. Selain itu, bisa saja seseorang memberi tanpa mengasihi, akan tetapi kita tidak akan pernah sungguh-sungguh mengasihi tanpa memberi.

• Menerima = tentang diri kita sendiri.

• Memberi = tentang diri orang lain.

Lukas 6 : 38 
Berilah dan kamu akan diberi : suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Kisah Para Rasul 20 : 35b
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.

2 Korintus 9 : 6 (versi FAYH)
Tetapi ingatlah, jikalau Saudara memberi sedikit, Saudara akan memperoleh sedikit pula. Seorang petani yang hanya menanam benih sedikit saja, akan memperoleh panen yang sedikit; tetapi, jikalau ia menanam banyak, ia pun akan menuai banyak pula.

Yohanes 3 : 16 (versi BSD)
Allah sangat mengasihi manusia di dunia ini sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk mereka. Itu dilakukan-Nya supaya setiap orang yang percaya kepada Anak-Nya itu tidak akan binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal.

Agenda atau motivasi apakah yang kita miliki serta jalani hari ini, apakah agenda kasih ataukah agenda ketidakpedulian serta kebencian ? Hiduplah senantiasa dalam agenda kasih Tuhan, agar kita dapat memiliki dan mempraktikkan kasih yang mengasihi musuh, tidak menghakimi, maupun kasih yang memberi.

Tuhan Yesus Memberkati