GBI PRJ (CK7)

Daniel 6 Menampilkan kebenaran dari gaya hidup orang percaya yang tetap berani menghadapi masalah, ancaman dan aniaya yang diijinkan terjadi. Keberanian di sini berdasarkan pada ketaatan kepada Firman Allah, mempercayai kedaulatan Allah dan bagi kemuliaan Allah.

Daniel 6 : 1
Darius orang Media – Pemegang Tongkat, yang memerintah kerajaan Media. Ia menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.

Pada masa Darius berkuasa, Daniel tetap berada di dunia pemerintahan dalam usia yang sudah cukup tua (mungkin 70 tahun lebih). Dunia politik dan kemilau istana serta kekuasaan tidak mengubah karakter dan iman Daniel kepada Tuhan, Allah Israel.

Daniel 6 : 2 - 3
Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan.

Daniel di istana : Raja memilih Daniel karena dia melebihi para pejabat tinggi. Dia dipenuhi oleh roh yang luar biasa dari Allah yang Mahatinggi. Artinya, penilaian Daniel berdasarkan imannya kepada Tuhan. Daniel membawahi 122 pejabat tinggi kerajaan. 

Menonjolnya Daniel menimbulkan persaingan politik di antara para pejabat tinggi yang ada di bawahnya.

Daniel 6 : 4 - 5
Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; … ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

Daniel 6 : 4 - 5
Raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan.

Kecemerlangan Daniel, iman, karakter yang baik dan integritasnya yang kuat menggerakkan hati raja Darius untuk menempatkan Daniel sebagai pemimpin tertinggi atas seluruh kerajaannya. Hal ini menimbulkan kecemburuan dan persaingan politik yang tajam di antara pejabat tinggi kerajaan, yang akhirnya menciptakan Mufakat jahat untuk menjatuhkan dan melenyapkan Daniel dari kekuasaan dengan cara membuat hukum yang baru sekaligus 'menjebak' kebijakan raja melalui hukum tersebut.

Hukum Media - Persia. Daniel 6 : 7 - 10
Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya : "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku! Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali. Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.

Ketaatan menghasilkan keberanian
Daniel 6 : 11 - 12
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

Daniel 6 : 6
Maka berkatalah orang-orang itu : Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya !

Daniel 1 : 8
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Dalam diri Daniel tidak ditemukan suatu kesalahan. Ia hidup dalam iman yang benar dan karakter yang baik. Ketika tidak ditemukan kesalahan padanya, maka iman Daniel yang menjadi alasan untuk menjatuhkannya.

Keberanian mempercayai kedaulatan Allah
Daniel 6 : 17 & 19
Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel : Allahmu yang kausembah dengan tekun, dialah kiranya yang melepaskan engkau ! Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.

Daniel 6 : 21
Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel : Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu ?

Allah memakai Darius, menimbulkan kegelisahan sehingga mendorong dirinya untuk melihat dan segera mau mengeluarkan Daniel dari dalam gua singa. Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menolong kita, bahkan melalui orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sekalipun.

Keberanian orang percaya memuliakan Tuhan
Daniel 6 : 24
Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.

Kemuliaan Allah
Daniel 6 : 27 - 28
Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa.

Orang-orang benar yang dengan penuh keberanian melewati masa-masa sulit membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Semua hal yang dialami oleh orang percaya, baik dalam keadaan yang baik maupun di tengah ancaman, penderitaan dan aniaya diijinkan Allah untuk mengharumkan nama-Nya dan membuat iman orang percaya semakin kuat menghadapi pergumulan hidup. Keberanian karena iman memberikan harapan bagi orang percaya dan memuliakan Allah.

Bukan saja orang-orang Yahudi yang di wilayah Media-Persia yang memperoleh kekuatan dan semangat dalam iman kepada Tuhan; keberanian, ketaatan Daniel mempercayai Tuhan, Allah Israel berdampak luas kepada para tokoh Perjanjian Baru dan umat Tuhan sepanjang abad (Ibrani 11 : 33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa)

Tuhan Yesus Memberkati