Belajar dari Yudas Iskariot, sekalipun Tuhan Yesus tahu siapa Yudas itu, namun ia tetap dipilih oleh Yesus, lalu diberikan waktu untuk berubah. Memang hidup ini merupakan pilihan. Bila kita memiliki DNA Yesus maka kita akan memilih untuk berubah. Hidup itu singkat, maka jangan sia-siakan waktu, seriulah dengan Tuhan.
Kita akan belajar dari kejatuhan Yudas.
Lukas 6 : 12 - 16
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul : Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Ay. 12 Yesus sebagai anak Allah berdoa, maka kita juga harus memiliki waktu berdoa. Apakah Yesus tahu kalau Yudas akan berhianat ? Apa Yesus salah pilih murid ?
Yesus sebelum memilihnya, Ia sudah berdoa semalaman. Maka Ia tidak salah dalam memilih Yudas. Namun demikian Yudas cinta akan uang, ia diberi kesempatan untuk berubah.
Mengapa Yesus memilih Yudas yang cinta uang untuk jadi bendahara ? Alasannya, agar Yudas dapat bangkit dari tempat kejatuhannya, yaitu cinta akan uang.
Yohanes 12 : 1 - 6
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata : Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin ? Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Titik kejatuhan Yudas, dimulai dari :
1. Motivasi
Apakah motivasi Saudara ikut Tuhan Yesus ? Motivasi harus berkembang dari mencari berkat haruslah berkembang sampai mengenal Yesus.
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Lukas 9 : 23)
Menyangkal diri adalah menghapus motivasi yang tidak benar untuk memuliakan Tuhan. Motivasi yang benar itu adalah memiliki hubungan dengan Tuhan diatas segalanya. Kejarlah pribadi Dia, bukan berkat-Nya saja.
Matius 26 : 21 - 25 (BIS)
Sementara mereka makan, Yesus berkata, Dengarkan : seorang dari antara kalian akan mengkhianati Aku. Mendengar itu, pengikut-pengikut Yesus menjadi sangat sedih. Lalu mereka, seorang demi seorang mulai bertanya kepada Yesus, Tentu bukan saya yang Bapak maksudkan ? Yesus menjawab, Orang yang mencelup roti ke dalam mangkuk bersama-sama-Ku, dialah yang akan mengkhianati Aku.
Memang Anak Manusia akan mati seperti yang tertulis di dalam Alkitab. Tetapi celakalah orang yang mengkhianati Anak Manusia ! Lebih baik untuk orang itu kalau ia tidak pernah lahir sama sekali ! Lalu Yudas si pengkhianat itu berkata, Tentu bukan saya yang Bapak Guru maksudkan ? Yesus menjawab, Begitulah katamu !
Yesus yang adalah manusia, namun dihadapkan dengan sikap Yudas. Sementara murid yang lain hubungan dengan Yesus semakin meningkat, mereka memanggil Yesus dengang Lord.
2. Relationship
Wahyu 3 : 20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Yesus terus mengetuk hati Yudas, agar ia dapat berubah. Bertumbuhlah dalam relationship kita dengan Tuhan, maka kita akan semakin mengenal-Nya.
No Salvation Without Relation. Tidak ada keselamatan tanpa pengenalan akan Tuhan.
Yudas adalah contoh orang yang mendengar firman Tuhan namun tidak berubah dan tidak bertumbuh.
1 Timotius 6 : 9-10
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
3. Cinta Uang
Lukas 16:13-14
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai lawan dari Mamon.
Hal-hal ini membantu kita apakah kita cinta akan uang:
• Anda terobsesi menjadi kaya
• Anda tidak pernah merasa cukup. Lebih besar pasak daripada tiang
• Anda suka pamer
• Anda melihat orang lain dari status finansialnya
• Anda mengorbankan segalanya untuk cari uang
• Anda sulit memberi
• Anda tidak mengembalikan perpuluhan.
Perpuluhan bukan tentang jumlah uang, namun tentang hati kita tetlibat di dalam perpuluhan itu kepada Tuhan. Sebab firman Tuhan berkata : "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Matius 6:21).
Bila tidak mengembalikan sepersepuluh itu, artinya ada 'sepotong' hati kita tidak sungguh-sungguh kepada Tuhan. Ini disebut integritas (semua untuk Tuhan). Bila tidak mengembalikan perpuluhan, bisa jadi ada hati cinta akan uang.
Perbaiki motivasi kita, dan bangunlah relationship dengan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz