GBI PRJ (CK7)

Tuhan Yesus akan segera datang kembali. Ia akan datang menjadi Hakim yang adil atas orang-orang yang percaya maupun yang tidak percaya. Siapa yang percaya kepada-Nya akan memperoleh kemuliaan, dan siapa yang tidak percaya akan mendapat penghukuman.

Menjelang kedatangan-Nya kembali, begitu maraknya ajaran sesat dan nabi-nabi palsu yang muncul, beberapa di antaranya:
•    Saksi Yehuwa: 
Menurut mereka Yesus bukan Tuhan, Dia hanya ciptaan Tuhan, dan tidak bisa disetarakan dengan Tuhan dalam arti apa pun. Jadi, hanya Tuhan Bapa (Yehuwa) yang pantas disembah. Yesus adalah Putra Allah, bukan bagian dari Tritunggal (Markus 12 : 29).

•    Kristen Progresif: 
Menurut mereka Yesus bukan Allah, Dia adalah ciptaan Allah yang baik, yang setara dengan malaikat. Yesus hanya perlu diteladani dalam hal moralitas.

•    Kristen Shincheonji: 
Menurut mereka juga Yesus bukan Tuhan. Keselamatan tidak perlu iman atau percaya kepada Yesus, tetapi melalui tertemuan dengan gembala gereja: Lee Man-Hee secara pribadi, sebagai perantara keselamatan.
 
Dan masih banyak lagi yang sudah muncul maupun yang akan muncul. Tema utama mereka adalah beranggapan bahwa Yesus bukan Tuhan. 

Padahal, sebagai murid-murid Yesus, kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan dan Allah; satu-satunya Juruselamat manusia. Yesus adalah Tuhan yang sanggup menjawab doa-doa anak-anak-Nya. Dan karena itulah kita senantiasa berdoa, “Hanya di dalam nama Tuhan Yesus.” Sekali ikut Yesus, tetap Yesus selama-lamanya.

Salah satu bukti bahwa Yesus adalah Tuhan adalah ketika Ia menyembuhkan anak perempuan Kanaan (Siro-Fenisia) yang percaya kepada-Nya. Kita juga akan belajar dari iman perempuan tersebut, yang notabene bukanlah umat Israel atau orang Yahudi, namun memiliki iman percaya yang besar sekali. Dalam hal ini juga nantinya nyata bahwa keselamatan bukan hanya untuk orang-orang Israel, melainkan bagi semua bangsa. Jesus for Everyone! Yesus untuk semua orang.

Matius 15 : 22, 26 - 27
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” … Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”

Kata ‘anjing’ di atas adalah ‘kunaria’ yang juga berarti anjing peliharaan, bukan yang liar.

Matius 15 : 28
“Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Kemudian, kata ‘menyembah’ dalam firman Tuhan ada yang memakai kata dalam bahasa aslinya, yaitu ‘Proskuneo’ yang memiliki makna: seperti anjing mencium tangan tuannya. Lebih dalam lagi berarti:

•    Hormat (Merendahkan Hati):
Mengakui sepenuhnya bahwa hanya Tuhanlah yang Mahakuasa (El Shaddai).

•    Sikap Hati yang Benar:
Motivasi yang tulus serta murni yang keluar dari hati yang bersih dan benar di hadapan Tuhan. Terkadang Tuhan juga menguji kita apakah menyadari di mana posisi kita, dan bagaimana sikap hati kita.

•    Melibatkan Iman maupun Tindakan:
Apa yang kita percayai dan imani harus dibuktikan dengan tindakan-tindakan nyata.

Apa yang dapat kita teladani dari perempuan Kanaan ini?
•    Dia datang kepada Yesus Tuhan, ‘Anak Daud’, suatu sebutan yang berarti Mesias yang dinantikan, berhak, dan akan memerintah. Kepada-Nya, dia menceritakan pergumulannya. Kita juga dapat melakukannya seperti itu. 

•    Dia tetap beriman dan memohon, walaupun sepertinya Yesus sama sekali tidak menggubris atau mempedulikan seruan teriakannya. Demikian juga, seandainya kita sepertinya belum menerima jawaban doa, tetaplah percaya, percaya, dan percaya.

•    Sikap rendah hati karena menyadari siapa dirinya di hadapan Yesus. Dengan sikap menyembah, dia menyatakan bahwa dia sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan-Nya. Tetaplah rendah hati, rendah hati, serta rendah hati.

•    Sekalipun merasa tidak layak menerima belas kasihan-Nya; dia mengatakan bahwa dia tidak meminta apa yang diperuntukkan bagi orang Israel, tetapi dia hanya meminta yang layak didapatkannya, yakni “remah-remahnya”. Janganlah takut “direndahkan” oleh Tuhan, sebab kita merendahkan hati dan mengandalkan Dia, bahwa tanpa-Nya kita tidak bisa apa-apa, sampai pada akhirnya Ia sendiri yang memuliakan kita. 

Tindakan imannya menghasilkan mujizat, dan berkat yang luar biasa. Namun, ingat baik-baik dalam hati, bahwa jangan hanya menginginkan Tuhan karena mengejar berkat-Nya saja, dan pemulihan, namun karena sepenuhnya mengasihi Dia.

Matius 17:20
Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”

Yakobus 2:26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

 
Take home messages:
1.    Percaya Yesus adalah Tuhan.
2.    Milikilah iman hanya kepada dan di dalam Yesus.
3.    Sabar menanti pertolongan Tuhan.
4.    Tolak propaganda pengajaran yang sesat.

Tuhan Yesus Memberkati