GBI PRJ (CK7)

Kesaksian ibu Tan Lie Song:

Dalam keluarga saya memiliki tiga orang anak. Putri saya yang kedua dipanggil pulang ke Rumah Bapa pada tanggal 14 Maret 2013. Sebelumnya, dia seperti memiliki firasat bahwa usia sudah tidak lama lagi. Bulan April 2012 dia pergi ke Jogja dengan teman-temannya dan pada bulan Juni, ia mengeluh pinggangnya sakit. Akhirnya saya bawa ketukang urut dan tukang urut tersebut berkata bahwa ada sesuatu yang harus ditindak lanjuti. Akhirnya saya bawa anka saya ke dokter dan menjalani pengobatan. Sehari sebelum anak saya dibaptis, tanggal 6 juli 2012, anak saya lumpuh bahkan sampai akhirnya lumpuh total tapi iman anak saya hebat dan setiap malam dia berdoa, "Tuhan, kalau boleh cawan ini berlalu tapi bukan kehendakku." Dalam rasa sakitnya, ada seorang ibu yang mendonasi semua biaya yang diperlukan walaupun saya tidak kenal dengan ibu tersebut. Tidak ada satupun ibu didunia yang tidak sedih bila kehilangan anaknya tapi Tuhan adalah sumber kekuatan dan sukacita. Tuhan buat saya memiliki banyak aktifitas sehingga saya bisa melewati masa-masa sedih itu. Melalui masalah ini, saya pun melihat Tuhan melawat suami saya sehingga ia rajin beribadah. Dalam hidup ini, jika masih ada kesempatan untuk melayani Tuhan, lakukanlah karena umur manusia ada ditangan Tuhan, kita tidak tahu kapan dan saat kita akan berpulang ke Rumah Bapa. Bila hari ini kita ada, pasti karena Tuhan masih memiliki tujuan dan rencana agar kita dapat terus melayani Dia.

Kesaksian ibu Susanti (Pemilik Bakmi Naga Resto):

Bulan September atau oktober 2016, sebelum liburan ke Amerika, sewaktu saya mau pulang ke kelapa gading entah kenapa saya janjian dengan teman saya ke daerah grogol dan kebetulan juga saya ada tamu dari Singapura. Kami makan direstoran Iga yang cukup terkenal didaerah itu. Awalnya saya menolak untuk makan tapi karena menghargai teman akhirnya saya makan semangkuk daging Iga yang di bagi tiga orang. Dalam satu mangkuk ada tiga potong daging dan saya kedapatan daging berukuran besar. Saya coba mengunyah daging dan tiba-tiba saya tersedak. Saya coba cari minum tapi suami teman saya memesan minuman cincau yang cukup padat. Karena keadaan yang darurat saya terpaksa minum cincau itu tapi ternyata mulut saya semakin penuh dan saya tidak bisa bernapas. Saya mencari pertolongan kepada teman saya dan siapa saja yang saya temui direstoran tersebut tapi tidak ada seorangpun yang bisa menolong. Saya sudah pasrah melihat keadaan saya jika memang harus meninggal ditempat tersebut karena saya sudah kesulitan bernapas dan ada cairan hangat yang keluar dari tubuh saya. Kemudian saya terjatuh, tapi ketika saya terjatuh saya merasakan ada tangan besar yang memegang saya dan mengangkat dan menggoyang-goyangkan badan saya agar daging itu bisa keluar dari tenggorokan saya. Tidak dalam waktu lama, akhirnya daging itu keluar dari tenggorokan saya dan saya diminta untuk menarik napas karena seingat saya, saya tidak dapat bernapas dalam beberapa waktu saat itu. Kemudian saya tersadar dan mencari pria yang menolong saya, tapi sampai sekarang saya tidak pernah kenal siapa pria yang menolong saya. Menurut teman-teman, saat itu wajah dan bibir saya sudah membiru karena kekurangan oksigen. Kejadian itu membuat saya mengerti bahwa umur manusia ada ditangan Tuhan. Kita tidak dapat berbuat apa-apa jika waktunya telah tiba bagi kita. Setelah peristiwa saya memberikan waktu saya untuk melayani Tuhan dan rajin beribadah.

"Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek." (Ams 10:27)

"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mzm 139:14)

"sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yak 4:14)

Tuhan memberikan waktu bagi kita untuk terus berkarya bagi kemuliaanNya. Mari persiapkan diri kita agar terus berkenan kepada Tuhan karena kita tidak tahu kapan waktu dan saatnya kita akan kembali ke Rumah Bapa. Selagi masih dapat dikatakan hari ini, marilah kita dengan giat bekerja diladang Tuhan agar saat kita kembali ke Rumah Bapa kita menerima kehidupan yang kekal dan mahkota kehidupan yang Tuhan janjikan. Amin…