GBI PRJ (CK7)

Gembala kita menyampaikan visi untuk tahun yang baru 2024 ini, yaitu “Bangkit, Jadi Teranglah,” The Year to Arise and Shine !

Untuk tetap menyala-nyala bagi Tuhan, api rohani kita tidak boleh padam, dengan cara tetap melekat pada Tuhan, serta komunitas orang benar ataupun gereja. Kita juga mesti terus-menerus menjaganya, supaya tidak redup. Ibarat sebuah arang memang masih akan dapat membara di luar kumpulan bara api, namun lama-kelamaan pasti berhenti berkobar. Karena itu, teruslah bergantung pada-Nya.

Imamat 6 : 12 - 13
Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.

(The fire that is on the altar must never stop burning. Every morning the priest must put wood on it. He must also put on it the gifts and the fat of the friendship offerings. The fire must always burn. It must not go out.)

Ada empat hal terkait tetap menyala-nyala bagi Tuhan, dan berdasarkan mezbah korban bakaran :

1. Mezbah (the altar) - Meeting place (tempat pertemuan) :

• Place of sacrifice, worship, or communion (tempat untuk mempersembahkan sesuatu, penyembahan, persekutuan dengan Allah di situ).

• Place that was to be visited daily (tempat yang wajib didatangi setiap hari dan menjaganya tiap waktu).

• Place where man met God, God met man, man could access God (tempat di mana manusia bertemu Tuhan, begitu juga sebaliknya Ia menjumpai manusia, dengan kata lain ada akses bagi manusia untuk menjumpai-Nya di sana). 

Suatu misal bentuk altar atau mezbah adalah ibadah di gereja, fasilitas Doa Fajar, Menara Doa, bahkan melalui saat teduh bersama keluarga di rumah, ataupun berdoa secara pribadi di dalam kendaraan, mendengarkan puji-pujian, serta lainnya. Dan kesemuanya itu mesti dijaga ataupun secara kontinu, sebab menandakan ketergantungan kita dengan Tuhan.

2. Imam (the priest) - Access to God (akses kepada Tuhan) :

• Equipped for holy service (dipilih, ditahbiskan, diperlengkapi untuk pelayanan yang kudus). 

• Entering God’s holy presence at any time (dilayakkan untuk masuk hadirat yang kudus Allah).

• The privilege of unrestricted access to God’s presence (dikaruniai akses penuh untuk memasuki hadirat-Nya).

Kekudusan bukanlah hal yang main-main, terutama pada era keimamatan waktu itu. Sebab, menentukan hidup dan mati imam. Mesti sesuai aturan serta perintah-Nya. Pada masa kini, kita anak-anak Allah, siapa pun, di mana saja, dan apapun pekerjaan, pelayanan, profesi, maupun tugas kita, merupakan imamat rajani, yang diberi hak khusus untuk menghadap hadirat Tuhan terus-menerus. Pandanglah kekudusan-Nya agar cara hidup kita juga senantiasa dalam kekudusan, apa pun yang kita kerjakan dan lakukan.

Yohanes 14 : 13 - 14
Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.

(versi ESV) :
Whatever you ask in my name, this I will do, that the Father may be glorified in the Son. If you ask me anything in my name, I will do it. 

3. Persembahan (the offering) - Spiritual sacrifices (persembahan-persembahan rohani) :

• The best, blameless, spotless, and without defect (memberikan yang terbaik, tanpa noda atau cacat-cela).

• Acceptable to God (persembahan rohani yang berkenan kepada Allah).

• And through Jesus (mempersembahkan terutama melalui kesadaran terhadap kasih, kesetiaan, serta pengorbanan Tuhan Yesus).

Bagaimana dengan yang kita persembahkan hari-hari ini ?Apakah kita juga memandang serta mementingkan hal-hal yang lebih bersifat dan bernilai bagi kekekalan, daripada yang sementara ? Juga, persembahkanlah tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, serta berkenan bagi Tuhan, sebab dengan tubuh ini jugalah kita mengerjakan berbagai hal selama masih hidup di dunia ini. Lakukanlah segala sesuatu dengan yang terbaik, jangan asal-asalan.

4. Api (the fire) - God Almighty (Allah mahakuasa) :

• Symbolizes the presence of Almighty God (melambangkan kehadiran Allah yang mahakuasa).

• Represents the Holy Spirit, as seen at Pentecost (melambangkan Roh Allah, seperti halnya yang pernah terjadi pada peristiwa Pentakosta). 

• Ultimately, the fire represents God's presence among us, vibrant and passionate faith (menyatakan kehadiran-Nya nyata di tengah kita, iman dan semangat yang menyala-nyala).

Janganlah pernah berhenti bergantung pada Tuhan. Tetaplah terhubung dengan-Nya. Kita sebagai bait Allah, Roh Kudus akan tinggal di dalam kita. 

Sebagaimana karakter api yakni panas serta terang, karena itu tetaplah berada di dalam Tuhan, supaya kita juga senantiasa menyala-nyala dan menjadi terang, apa pun kondisi yang terjadi maupun kita alami dilupakan, dikhianati, ditinggalkan, dikecewakan, dan lainnya ?

Yeremia 29 : 11 - 14
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.

(“For I know the plans and thoughts that I have for you,” says the Lord, “plans for peace and well-being and not for disaster, to give you a future and a hope. Then you will call on Me and you will come and pray to Me, and I will hear [your voice] and I will listen to you. Then [with a deep longing] you will seek Me and require Me [as a vital necessity] and [you will] find Me when you search for Me with all your heart. I will be found by you.”)

Bagaimana dengan kita hari-hari ini ? Masih setiakah kita mengadakan mezbah doa, bersaat teduh, membaca firman, adakah kasih mula-mula kepada-Nya itu tetap dalam hidup kita ? Yesus Tuhan dan Allah kita setia, memberi diri-Nya bagi kita, serta menyertai.

1 Tesalonika 5 : 19
Janganlah padamkan Roh.

(Do not stop the work of God's Spirit.)

Mazmur 51 : 13
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku !

Tuhan Yesus Memberkati