GBI PRJ (CK7)

Allah merindukan kita memiliki kehidupan yang lebih baik; sementara itu, dunia ini beserta segala sistemnya tidak menginginkan kita mempunyai hidup yang baik. Karena itu, jangan menunggu dunia memberikan kehidupan yang baik. Dan hidup baik itu bukan juga selalu bicara mengenai materi, melainkan lebih pada karakter, hati, serta sikap yang makin baik.

Ibrani 10 : 19 - 20
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.

Pada ayat di atas, darah itu bicara mengenai kehidupan. Darah Yesus tercurah bagi kita supaya mengalami keberanian penuh untuk masuk ke tempat kudus. Dengan kata lain, Ia memberikan akses, jalan, atau sebuah pergerakan (movement) yang efektif dan efisien, seumpama tol yang benar-benar bebas hambatan, sehingga distribusi serta transportasi menjadi lebih produktif. Karena itu, percayalah, di tahun yang baru ini, tidak ada jalan buntu dalam Tuhan.

Kita juga diingatkan, bahwa tanpa memberitakan, serta mengejar keserupaan dengan Kristus, agaknya sia-sia sajalah kita beribadah. 

Hidup yang Tuhan berikan bukanlah kehidupan yang biasa ataupun asal ada saja, melainkan ‘zoe’, kehidupan yang berkualitas, serta dengan vitalitas dari Allah, atau penuh daya dorong, semangat, dan kegerakan.

Bicara mengenai berada di tempat yang kudus, kita tidak boleh menjadi sombong. Sadarilah, untuk sombong itu sesungguhnya tidak memerlukan kekuatan, namun menjadi rendah hati sungguh-sungguh membutuhkan sebuah kekuatan, dan kasih karunia. Karena itu, orang yang rendah hati itu kuat. Dan kekristenan adalah kekuatan yang dari dalam (inside) seperti karakter, bukan dari luar (outside) atau materi, penampilan, status, jabatan, dan lainnya. Orang yang tinggi hati akan direndahkan; orang yang rendah hati akan diangkat, dan ditinggikan.

Ikutilah teladan Tuhan Yesus, yang meski disiksa, dihina, dan disalib, Ia tetap menjalaninya dengan kasih-Nya yang tertuju bagi kita. Kuasa-Nya senantiasa konstruktif atau membangun, dan tidak destruktif atau menghancurkan bagi kita, umat yang percaya.

Tempat kudus atau sakral itu juga adalah tempat di mana Iblis tidak bisa main-main dengannya. Ibarat, seorang manusia awam yang mencoba masuk ke kandang singa! Itulah terang kemuliaan Tuhan. Karena itu, umat Allah yang tinggal dan berada di tempat kudus, apa yang kita takutkan dan khawatirkan?! Apalagi bila kita sungguh-sungguh hidup benar, serta intim bersama-Nya.

1 Timotius 6 : 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

Kita memerlukan pewahyuan rohani dari Allah. Tinggalkan dan tanggalkanlah segala sesuatu yang tidak suci, seperti halnya diingatkan melalui pujian berikut ini :

Kini saatnya berdiri di altar-Nya
S’bab Allah Maha Kudus hadir di sini
Mari memuji, angkat tangan menyembah
S’bab Allah Maha Kudus hadir di sini
Kita masuk takhta suci-Nya
Bersama para malaikat menyembah
Mari puji Yesusku
Kita masuk hadirat-Nya Maha Kudus

Ibrani 10 : 21 - 25
Dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Kita memiliki Imam Besar yang Agung, Tuhan Yesus Kristus. Ikutilah jalan-jalan-Nya. Cintailah rumah Allah, yaitu kerajaan surga, dan yang Empunya kerajaan itu! Ia yang memampukan dan membangkitkan kita. Bersyukurlah, kita menyembah Allah yang hidup! Walau Ia pernah mati di kayu salib, namun pada hari yang ketiga, Ia bangkit ! Janganlah takut akan kematian, sebab kita akan bersama-sama Dia kelak di surga dalam kekekalan.

Kita diingatkan, apa saja yang mesti kita jaga hari-hari ini :

• Hati yang tulus (ayat 22)

Segala sesuatu yang dibangun dengan ketulusan, namun ternyata hanya selalu untuk keuntungan dengan diri sendiri, itu namanya kebulusan. Banyak orang pandai, namun langka orang yang tulus. Takutlah akan Tuhan, bukan takut CCTV ataupun manusia. Jadilah orang yang tulus hati.

• Iman yang murni

Iman bukan dibangun atas dasar agama, melainkan membuka hati untuk memiliki hubungan dengan Tuhan. Kita mengejar hadirat-Nya bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan Ia yang terlebih dulu mengejar, mengasihi, serta memilih kita.

Yohanes 14 : 15
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

• Pengharapan kepada Tuhan (ayat 23)

Dalam pengharapan, ada keteguhan. Sebab, pengharapan senantiasa bergerak ke depan. Jadi, jangan hidup dalam masa lalu, serta membawa “sampah-sampahnya”, seperti kekecewaan, kegagalan, kepahitan, dan lainnya. Ada harapan di dalam Dia. Sebab pengharapan itu bak sauh atau jangkar yang kuat.

• Kesetiaan kepada Tuhan

Janganlah pernah meninggalkan Dia yang tidak pernah meninggalkan kita sekali pun, dan sedetik pun, dan yang senantiasa mengaruniakan kasih karunia-Nya bagi kita.

• Persekutuan dengan orang percaya dan saling menolong (ayat 24)

Orang yang bersukacita dalam memberi dan menolong akan juga menerima anugerah, serta pertolongan pada waktunya. Sesungguhnya, seseorang yang makin rohani itu akan senang memberi dan menolong. Karena itu, janganlah egois yang akan menghalangi berkat Allah dalam hidup kita. Sebab, orang yang egois itu hanya memikirkan diri sendiri setiap hari. Masuklah dalam persekutuan komunitas COOL, supaya dapat mempraktikkan saling menolong, menasihati, dan memberi.

Melangkahlah dan memasuki tahun yang baru ini, tanpa kesombongan ataupun acuh tak acuh terhadap Tuhan dan orang lain yang membutuhkan, melainkan jalani bersama-Nya dengan penyertaan, hadirat Allah, dan Roh Kudus.

Tuhan Yesus Memberkati