GBI PRJ (CK7)

Sebelum memasuki tahun yang baru, biasanya kita akan melewati malam Tahun Baru dengan doa, supaya bisa mendapatkan tuntunan, arahan, sekaligus kekuatan dari Tuhan, serta agar berhasil di tahun yang baru nanti.

Lukas 11:1
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."

Tuhan Yesus tidak sekadar memberikan sebuah metode doa, melainkan lebih pada mencontohkan bagaimana sebaiknya kita berdoa.

Lukas 11:5-10
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Yesus menunjukkan bagaimana kita menghampiri takhta kasih karunia Bapa ketika berdoa, dan memperoleh pertolongan pada waktunya. Nah, apa saja yang perlu kita ketahui saat berdoa:

• Allah ingin kita mengungkapkan isi hati kita kepada-Nya.

Tidak malu-malu meminta bukan berarti bersikap kurang ajar ataupun tidak sopan terhadap Tuhan. Banyak orang khawatir, terlalu berhati-hati ataupun takut saat datang kepada Tuhan untuk berdoa. Padahal, tidak ada doa yang terlalu besar ataupun terlampau sepele bagi Dia.

Mazmur 142:2-3
Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.

Daud secara otentik mengutarakan segala perasaan, pergumulan, dan isi hatinya kepada Tuhan. Kenapa kita diizinkan untuk meminta dan meluapkan apa yang ada di hati kita kepada-Nya? Karena hubungan kita dengan Tuhan bukanlah sebuah hubungan agamawi, melainkan antara Bapa yang sungguh mengasihi dengan kita anak-anak-Nya. Hubungan seperti inilah yang akan membuka akses untuk datang, dan tidak malu meminta kepada-Nya.

Sebab itu, jika hubungan kita dengan Tuhan tidak dekat atau intim, hal itu akan tercermin melalui doa kita kepada-Nya. Nah, bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Jika jauh, terlalu formal, selalu bersifat religius, dan tidak intim, otomatis doa kita akan sekadar sebuah ritual, daripada yang lahir dari sebuah relasi. Jika kita menganggap doa adalah suatu ritual, hubungan kita dengan Tuhan sama sekali tidak akrab. 

Tetapi, kalau hubungan kita karib dengan-Nya, kita akan menganggap doa untuk membangun persekutuan, dan mampu menikmatinya karena saling mengasihi. Sebab itu, berdoalah dengan iman seperti seorang anak kecil (pray with childlike confidence), yang tidak malu mendatangi takhta kasih karunia Allah, meminta, memohon, meluapkan isi hati, pergumulan, dan perasaan kita yang sebenarnya kepada Tuhan.

Karena itu, berfokuslah pada hubungan kita dengan Allah. Artinya, saat berdoa, fokusnya adalah menjalin hubungan kita dengan-Nya. Pastikan doa kita menghasilkan keintiman dengan Tuhan. Sebab itu, benahilah hubungan kita dengan Dia. Perhatikan keintiman kita dengan-Nya.

“The most important part of prayer is not the result it produces, but the intimacy it creates. Prayer is either a discipline, or a delight. If you focus on the act of prayer, it is a discipline, but when you focus on a person, it becomes a delight. Prayer as a delight is centered on God, on God the Father” (Bagian terpenting dari doa bukanlah hasil doanya, melainkan kedekatan yang tercipta melalui doa tersebut. Doa bisa merupakan sebuah kewajiban, ataupun kesukaan. Jika fokus kita hanyalah metode berdoa, kita merasa doa hanya sebagai sebuah kewajiban. Namun, saat fokus kita tertuju pada pribadi Allah, maka doa akan menjadi sebuah kesukaan bagi kita).

• Allah rindu memberikan yang terbaik bagi kita.

Jika bapa kita yang di dunia saja, yang adalah manusia berdosa, tahu memberi yang baik bagi anak-anaknya, apalagi Bapa kita yang di surga, yang terbebas dari segala dosa, pasti Ia akan memberikan yang terbaik bagi kita anak-anak-Nya! Ini haruslah menjadi kebenaran yang kita yakini. 

Yakobus 1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Walau kadang jawaban doa dari-Nya belum tentu sesuai gambaran kita, dan waktu-Nya juga tidak seperti waktu kita, tetapi jawaban-Nya pastilah selalu yanng terbaik bagi kita. Karena itu, saat membangun kehidupan doa di atas dasar hubungan dengan Tuhan, kita akan bisa menerima ketika doa belum dijawab, ataupun terwujud.

Jika memiliki hubungan yang baik dengan Allah, pasti kita sadar dan mengimani semua yang Ia izinkan terjadi tujuannya adalah baik. Mengapa? Karena Allah sungguh mengasihi kita. Ia mampu menjawab segala doa kita seturut cara, serta waktu-Nya yang terbaik.

Ingat, doa bukanlah sekadar sebuah alat, melainkan untuk menjalin hubungan dengan Bapa.

Mari mengakhiri tahun dengan lebih dekat lagi bersama Allah, dan menyampaikan segala isi hati kita kepada-Nya melalui doa. Awali tahun yang baru dengan menghampiri takhta kasih karunia Allah dengan berani, dan tidak malu memohon kepada-Nya untuk segala hal. 

Apa pun yang telah terjadi, dan kita alami sepanjang tahun ini, percayalah Tuhan sanggup memakai semuanya, baik itu kegagalan maupun kesalahan-kesalahan, sebagai proses untuk pertumbuhan rohani kita.

Tuhan Yesus Memberkati