Mana yang mau kita pilih, mentalitas agamawi atau kasih karunia?
Lukas 15:17-19
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Di perumpamaan yang Tuhan Yesus bagikan tentang anak yang hilang, akibat dosa anak bungsu, ia merasa diri tidak layak dianggap anak lagi oleh bapa ketika menyadari keberadaannya, berbalik kembali ke rumah, melainkan memposisikan dirinya sebagai orang upahan bapanya itu.
Inilah mentalitas agamawi: selalu tentang kalau taat dianggap anak, kalau gagal taat dianggap bukan anak. Kalau taat, Tuhan makin sayang, kalau gagal taat, sayang-Nya Tuhan berkurang. Padahal, Bapa kita di surga adalah Bapa yang penuh kasih karunia. Tuhan Yesus tidak bisa tidak mengasihi kita.
• Anak bungsu.
Di luar dugaan si anak bungsu, bapanya justru berlari padanya, menyambut, memeluk serta mencium dia, bahkan memulihkan keadaan maupun identitasnya. Itulah respons yang dilakukan bapa—ketika si bungsu bertobat, pulang ke rumah, hal pertama yang dipulihkan adalah status dan identitasnya.
Lukas 15:20-24
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Lukas 15:25-27
Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
Begitu juga, lihatlah betapa murah hati dan sabarnya Bapa. Dia bukan hanya mengasihi orang berdosa, namun juga kemurahan-Nya berlaku bagi si sombong dan agamawi. Dia mengasihi semua orang!
Namun, ternyata si sulung selama ini belum mengenal hati bapanya dengan baik.
Lukas 15:28
Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Lukas 15:29-30
Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
• Anak sulung.
Kalau si sulung menaati bapa, melakukan perintah dan menjauhi larangannya, itu untuk kebaikan siapa? Mungkinkah selama ini ketaatan dan pelayanannya, kedekatannya dengan bapanya karena terpaksa, rasa takut, intimidasi, dan bukan oleh kerinduan, rasa sayang, serta kesadaran? Apakah kita kategori anak sulung ini? Memakai “jubah pelayanan”, tetapi demi keuntungan pribadi?
Kebenaran yang memerdekakan adalah menyadari di balik setiap perintah dan larangan Tuhan, ada kasih sayang-Nya, dan kebaikan hati-Nya adalah bagi kita.
Lalu, apakah artinya si sulung lebih rela melihat adiknya terhilang, menderita, bahkan mati akibat dosa-dosanya, ketimbang supaya adiknya sadar, bertobat, dan pulang ke rumah? Hati-hati, orang bisa “sibuk” beragama, namun hatinya tidak punya belas kasihan. Misalnya, terhadap orang lumpuh selama 38 tahun di dekat kolam Betesda (Yohanes 5), dan orang yang buta sejak lahirnya (Yohanes 9).
Yohanes 9:39
Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
“Vaksin” atau obat untuk kesombongan agamawi (“mabuk agama”) adalah kasih karunia.
• Kasih karunia.
Agama ironisnya mengakibatkan orang menjadi kehilangan belas kasihan, sombong secara rohani, mudah menghakimi, dan merasa diri lebih layak dibandingkan orang lain. Hanya kasih karunia Tuhanlah yang sanggup membebaskan seseorang dari belenggu agamawi.
Efesus 2:8-9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
“Kepunyaanku adalah kepunyaanmu,” ujar dan respons bapa kepada si anak sulung.
Lukas 15:31-32
Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Sadarkah kita, bahwa pelayanan ini milik kita bersama? Geenrasi dan jiwa-jiwa yang kita layani, ladang yang digarap bukan untuk diperebutkan ataupun dikompetisikan, namun justru bahu-membahu, bergandengan tangan, dan bersinergi untuk kerajaan Bapa kita di surga?
Di tengah sistem dunia yang serba ‘comparing and competing’, saling sikut untuk jadi yang nomor satu serta paling hebat, justru sistem kerajaan Allah itu berbeda.
Galatia 6:1-2
Saling membantulah kamu -- Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Jadi, yuk pastikan kita tidak hanya merasa tinggal dekat dengan Bapa, namun juga kita mau untuk sungguh-sungguh mengenal isi hati-Nya dan mengasihi Dia.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz