Saya terlahir bukan beragama Kristen, dan nama saya Mochamad Abdul Azis. Kedua orangtua saya juga dari agama lain, jadi saya sempat tidak mengetahui kebenaran sama sekali dalam Tuhan Yesus.
Sewaktu Tuhan menjamah hati saya, dan memulihkan hidup saya, setahap demi setahap saya mulai mengerti kebenaran. Dan waktu saya sampaikan keyakinan baru saya dalam Tuhan itu, dan menceritakan jalan kebenaran-Nya, saya ditolak, bahkan di-bully, dan dianggap kafir. Saya juga diperlakukan tidak adil, sampai-sampai mendapat perlakuan kasar. Tetapi, saya hanya menerima dan mengalah, bahkan seringkali menghindar.
Saat-saat itu merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, namun itulah proses yang harus saya jalani untuk tetap teguh memegang iman dalam Tuhan. Puji Tuhan, karena sikap yang saya pilih ini, lambat laun mereka mau terbuka, dan menerima keberadaan saya.
Mengalah itu indah, dan sebuah sikap yang bijaksana. Apa pun yang kita alami hari-hari ini, maukah kita belajar untuk mengalah ?
Amsal 20 : 3
Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.
Di mata dunia, seseorang harus punya banyak harta, posisi bagus, keluarga baik, dan pengaruh, supaya dihormati ataupun merasa sebagai orang yang terhormat. Tetapi, firman Tuhan mengajarkan, bahwa untuk menjadi terhormat itu sesungguhnya sederhana, yakni menjauhi perbantahan, ataupun mengalah. Memang tidak mudah, sebab sering kali kita menginginkan pembalasan ataupun keadilan.
Ada peristiwa menarik yang bisa kita pelajari dalam Alkitab :
• Peristiwa pertama : kasus yang dihadapi Salomo ketika menjadi raja, dan setelah mendapat karunia hikmat dari Tuhan, yaitu diperhadapkan dengan dua perempuan sundal yang datang membawa permasalahan kepadanya. Dalam setiap permasalahan, terdapat pihak yang bermasalah, dan masalah itu sendiri.
1 Raja-raja 3 : 16 - 22
Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya. Kata perempuan yang satu : Ya tuanku ! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu. Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah. Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya. Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku. Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan. Kata perempuan yang lain itu : Bukan ! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati. Tetapi perempuan yang pertama berkata pula : Bukan ! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup. Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
Kedua perempuan itu mengaku sebagai ibu dari anak yang masih hidup, sehingga memperebutkan. Namun, salah satu dari mereka tahu bahwa anaknya yang telah mati, namun ia punya niat jahat untuk memiliki anak dari perempuan yang lain itu. Singkat cerita, raja Salomo memerintahkan supaya memotong, dan membagi dua saja anak yang masih hidup itu kepada mereka berdua. Tetapi, respons dari perempuan yang anaknya masih hidup justru dengan sikap terhormat, mau mengalah saja.
Sang ibu mengalah karena kasihnya kepada anaknya. Dia memilih untuk merelakan anak itu kepada orang lain, agar anak itu beroleh kehidupan. Pasti bukan sesuatu yang mudah, mungkin seperti kita yang sedang mengalami hal-hal tertentu ataupun menghadapi pilihan-pilihan sulit saat ini, tidak mudah untuk merelakan ataupun mengalah.
1 Raja-raja 3 : 26
Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya : Ya tuanku ! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia. Tetapi yang lain itu berkata : Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah !
Justru sewaktu ibu yang sesungguhnya dari anak yang masih hidup itu mau mengalah serta merelakan, maka mendapatkan kehidupan, baik untuk anaknya maupun dirinya, sebab akhirnya anak itu diberikan kepadanya.
1 Raja-raja 3 : 27
Tetapi raja menjawab, katanya : Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya.
• Peristiwa kedua : ketika Yesus ditangkap di taman Getsemani, karena Yudas Iskariot menghianati-Nya; dan sewaktu Yesus hendak ditangkap, Simon Petrus merespons dengan salah.
Matius 26 : 51 - 53
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya : Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku ?
Yesus menyatakan, bahwa Allah Bapa sanggup melepaskan-Nya, namun Ia memilih untuk taat pada kehendak Bapa, Ia mengalah karena Ia mengasihi kita semua. Kasih-Nya besar bagi kita. Saat Yesus diperhadapkan ke Mahkamah Agama, maupun di hadapan Pilatus, Ia juga tetap memilih untuk mengalah, serta taat pada kehendak Bapa. Ketika Pilatus bertanya kepada-Nya, tidak ada kata-kata pembelaan yang keluar dari mulut Yesus.
Matius 27 : 13 - 14
Maka kata Pilatus kepada-Nya : Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau ? Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
Masih banyak contoh para saksi iman yang memilih sikap untuk mau mengalah :
1. Abraham
Abraham, bapa orang percaya, memilih untuk mengalah, karena ketaatan, serta kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan.
2. Ishak
Ishak di tanah Gerar pada waktu kekeringan, ia diberkati oleh Tuhan karena taat; dan sikapnya yang mau mengalah untuk menghindari konflik, maka ia justru semakin diberkati oleh Tuhan.
3. Daud
Daud sepertinya lebih sering mengalah. Terhadap mertuanya sendiri, Saul, ia mengalah sekalipun sudah diurapi oleh nabi Samuel, namun ia tetap menunggu waktunya Tuhan. Daud mengalah karena mengerti arti otoritas. Bahkan, saat Absalom anaknya memberontak dan mencoba mengkudeta, Daud juga mengalah, karena ia mengerti kehendak Tuhan.
Ps. Derek Prince, dalam bukunya ‘Mengalah Itu Indah’ menyampaikan, bahwa sikap mengalah adalah kunci untuk membukakan hikmat yang tersembunyi dari Allah. Sesuatu yang indah harus ‘mati’ terlebih dahulu, sehingga Allah akan menghidupkannya kembali, kemudian la akan memberikan berkat-Nya di luar perkiraan manusia.
Take home messages :
• Yesus memberi contoh keteladanan bahwa la, karena kasih-Nya, mengalah dan memberi nyawa-Nya bagi kita.
• Mengalah bukan berarti kalah, bukan juga menyerah, atau pasrah. Tetapi, mengalah menunjukkan kedewasaan rohani, serta kebesaran hati.
• Mengalah adalah sikap hati untuk memberikan kesempatan kepada Tuhan menyatakan kehendak-Nya.
• Terhormatlah seseorang yang menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh memulai pertengkaran (Amsal 20 : 3, TB2). Jadi, mengalah itu indah.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz