Ada banyak orang yang bisa melayani, tetapi belum tentu motivasi mereka adalah benar-benar pelayanan yang murni. Misalnya, seorang ‘waiter’ atau pelayan di rumah makan yang melayani karena butuh pendapatan, sehingga tunduk pada yang memberinya uang atau imbalan.
Markus 10 : 42 - 45
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata : Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
• Yesus sebagai Pemimpin yang melayani.
Bahkan Yesus mencuci, membasuh kaki murid-murid-Nya, termasuk Yudas Iskariot maupun Simon Petrus, serta Tomas. Sebab Ia, Yesus, sekalipun sebagai Anak Allah, Ia datang ke bumi bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Seluruh hidupnya adalah teladan pelayanan, dan pelayanan-Nya ditandai dengan tindakan belas kasih, serta tidak mementingkan diri sendiri.
Dalam Yohanes 13 : 14 - 15
Yesus membasuh kaki para murid-Nya, menunjukkan bahwa pelayanan yang paling rendah pun penting. Ia juga mengajarkan para pengikut-Nya untuk mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri, dan mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri.
Salah satu contoh yang paling kuat dari kepemimpinan Yesus yang melayani ditemukan dalam Markus 10 : 45, Ia berkata, Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Pernyataan ini mencakup seluruh misi Yesus di bumi, yaitu untuk melayani orang lain, dan pada akhirnya memberikan nyawa-Nya bagi mereka. Saat kita berusaha mengikuti teladan Yesus, kita harus ingat kepemimpinan sejati adalah tentang melayani orang lain, dan mendahulukan kebutuhan mereka.
Melayani :
Merendahkan diri dengan menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri.
• Apa itu pelayanan ?
Pelayanan : Tema sentral dalam Alkitab, yang mencerminkan hati Allah dan keinginan-Nya agar kita melayani orang lain. Ini bukan tentang rasa rendah diri, melainkan sikap rendah hati, serta tidak mementingkan diri sendiri.
Matius 20 : 26 - 28
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Lihatlah, bagian ini menyoroti pentingnya pelayanan, dan bagaimana hal itu dicontohkan sendiri oleh Yesus.
• Panggilan untuk melayani.
Alkitab berulang kali memanggil kita untuk menjadi pelayan, mendahulukan kepentingan orang lain di atas kebutuhan kita sendiri. Panggilan pelayanan merupakan pengabdian, bukan sekadar anjuran, melainkan perintah dari Tuhan. Menghidupi dan menjalani panggilan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari melayani di gereja atau komunitas, hingga bersikap baik, serta menolong orang-orang di sekitar kita. Salah satu contoh praktis ialah menjadi sukarelawan. Cara lainnya, menawarkan bantuan kepada tetangga. Bahkan, sekadar lewat tindakan yang terlihat kecil, seperti membukakan pintu bagi seseorang.
Servanthood (hati hamba) :
1. Mengasihi
Kasih Yesus tidak selayaknya diperoleh, tidak berkesudahan, tidak bersyarat, dan tidak mementingkan diri sendiri. Bukan kelayakan atau kebaikan para murid yang mendorong Yesus untuk melayani mereka. Semua itu semata-mata karena anugerah. Kasih membuat-Nya melayani murid-murid.
2. Menghargai
Menghargai orang lain secara apa adanya, bukan hanya atas apa yang mereka berikan ke kita. Cobalah sungguh-sungguh mendengarkan mereka, bukannya sambil mengerjakan yang lain, serta mengucapkan terima kasih atas apa yang sudah mereka lakukan bagi kita.
3. Memperdulikan
Kita mulai melihat kebutuhan sekeliling, apa yang kira-kira orang lain butuhkan, serta apa yang bisa kita kerjakan atau berikan. Misalnya, memberi makan, menguatkan, mendoakan, menghibur, dan lainnya.
4. Menjadi teladan
Yesus melihat suatu kebutuhan dan memenuhinya. Tidak ada orang lain yang secara sukarela melakukan pekerjaan membasuh kaki pada waktu itu, jadi Ia memberikan pelajaran nyata dari peristiwa tersebut. Ia memulai sesuatu yang Dia harap akan diteladankan juga dari para murid-Nya itu kepada orang yang lain. Sebab, tindakan berbicara lebih keras daripada sekadar kata-kata.
Dalam pelayanan di gereja, kita semua adalah rekan atau teman sepelayanan, bukan semata-mata sebagai pegawai ataupun karyawan. Dengan kata lain, tidak ada istilahnya menjadi bos yang menyuruh-nyuruh, tetapi seorang pemimpin yang melayani, menjadi teladan dan terang, serta tetap memiliki hati seorang hamba.
Melayani sesungguhnya dapat mendatangkan sukacita bagi kita. Ketika kita menolong dan melayani orang yang membutuhkan, kita akan merasakan tujuan hidup, sukacita, damai sejahtera, maupun rasa puas dalam hati, jiwa, maupun pikiran, yang tidak dapat kita temukan atau dapatkan melalui materi, ataupun sekadar pencapaian-pencapaian pribadi, dan hal-hal yang lainnya.
Matius 25 : 40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz