GBI PRJ (CK7)

Kita akan terlebih dulu mengetahui pelajaran dan kebenaran tentang persembahan perpuluhan, sesuai arahan dari GBI Jl. Jend. Gatot Soebroto, oleh Pdt. Hengky So, yaitu: 

•    “Apakah betul bahwa perpuluhan adalah Hukum Taurat, dan hanya diajarkan di Perjanjian Lama, sedangkan Perjanjian Baru bahkan Tuhan Yesus tidak mengajarkan persepuluhan?” 
Perpuluhan bukan Hukum Taurat, sebab sudah dilakukan oleh bapa-bapa iman sebelum Hukum Taurat diberlakukan di Israel. Misalnya, Abraham yang memberi persepuluhan kepada raja Melkisedek. Kemudian, Yakub yang mempersembahkan bagi Allah. Hal perpuluhan juga terdapat dalam Perjanjian Baru, seperti Matius 23:23. Jika Tuhan Yesus saja mengajarkan perpuluhan, maka tetaplah memberikan persembahan perpuluhan.

•    “Apakah perpuluhan itu semuanya harus diberikan ke gembala gereja atau pendeta?”
Kita dapat melihat melalui Imamat 27:30. Persembahan persepuluhan sesungguhnya ialah milik Tuhan, dengan demikian kita dapat mempersembahkan pada gereja sebagai duta Allah di bumi, supaya digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti diakonia atau membantu orang miskin, penginjilan, dan lainnya.

•    “Apakah kalau saya tidak membayar perpuluhan, akan dikutuk Tuhan dan masuk neraka?”
Tidak ada ayat yang menyatakannya, bahwa seseorang yang tidak memberi perpuluhan akan dikutuk atau masuk neraka; melainkan, memang Ia pernah marah maupun menegur umat Israel yang tidak melakukan persembahan persepuluhan (Maleakhi 3:6-12). Sadarilah, perpuluhan dapat juga menyenangkan hati-Nya (baca perikop pasal tersebut), serta Ia akan memberkati. Namun, janganlah motivasi hati kita sekadar untuk memperoleh berkat, melainkan oleh sebab kita mengasihi Dia. Kita dapat melihat perbandingan antara orang-orang yang masih setia memberi persembahan, dan yang tidak lagi memiliki kerinduan untuk memberikan persembahan.

•    “Apakah perpuluhan itu wajib?”
Persepuluhan memang tidak mempengaruhi keselamatan kekal kita, sebab hanya ditentukan oleh iman percaya pada Tuhan Yesus, takut akan Allah, dan menaati firman-Nya. Bagi orang Kristen akhir zaman sekarang ini, yang hidup dalam anugerah besar serta keselamatan oleh Tuhan Yesus, maka sudah sepantasnya kita memuliakan Dia dengan mempersembahkan segenap hidup kita bagi Dia (1 Korintus 6:20, Roma 12:1). Jika mengembalikan sepersepuluh saja terasa berat bagi kita, bagaimana mungkin kita mengaku bersedia menyerahkan seluruh kehidupan kita.

Yehezkiel 12:27
Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih lama.

Sejak 2013, Empowered21 (Global Council di Honolulu, Hawaii) memiliki visi bahwa setiap orang (everyone) akan mengalami perjumpaan secara otentik dengan Tuhan Yesus, melalui kuat kuasa serta hadirat Roh Kudus pada Pentakosta 2033.

Ps. Billy Wilson (Pentecostal) menerima Pentakosta Ketiga, dan percaya, sepakat, serta mempunyai visi yang sama dengan kita. Ps. Rick Warren (Baptist) memberikan pengertian bahwa 2033 adalah goal atau tujuan untuk penyelesaian Amanat Agung. Demikian juga, Ps. Nicky Gumbel (Anglican). Tiga hamba Tuhan dari denominasi yang berbeda. Jadi, selama satu dekade atau sepuluh tahun ke depan, kita akan memperhatikan terjadinya kebangunan rohani yang dahsyat dan luar biasa, terutama bagi “generasi Yeremia”, serta penyelesaian Amanat Agung.

Melihat nubuatan itu, kita segera bergerak melakukan Amanat Agung. Namun sebelumnya, kita harus memiliki hidup yang intim dengan Tuhan, agar mengerti apa yang menjadi kehendak-Nya. Melalui penggembalaan gereja kita, ada beberapa fasilitas untuk meningkatkan kerohanian, antara lain Doa Fajar (Markus 1:35, Yesaya 50:4), Menara Doa 24 jam, dan Bible Study. Gunakanlah sebaik-baiknya. Jangan menunda-nunda, melainkan berjaga-jagalah, sebab waktunya sudah sangat singkat. Saat Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya, kita mau menjadi orang-orang yang terangkat ke surga, dan tidak mengalami masa Antikristus ataupun aniaya (tribulation).

Hasil survei Dr. George Barna, yang diumumkan pada 24 Mei 2022 menyatakan, hanya 37% pendeta Kristen Amerika yang memiliki sudut pandang alkitabiah, dan cuma 51% pendeta Injili Amerika yang memiliki sudut pandang alkitabiah:

•    Berdasarkan denominasi: gereja independen    57%, Protestan Injili 51%, Karismatik atau Pentakosta 37%, Protestan 32%, Protestan kulit hitam 9%, Katolik Roma 6%.
•    Berdasarkan jumlah jemaat: jemaat lebih dari 601 < 15%; 251-600 jemaat 14%; 101-250 jemaat 45%; jemaat kurang dari 100 mencapai 41%.

Amerika memiliki data kekristenan yang cukup rendah dibandingkan Indonesia: Hanya 37% pendeta yang memiliki sudut pandang alkitabiah, 63% sisanya adalah pendeta yang menggunakan sudut pandang mereka, menjadi seperti motivator belaka! Setelah mengamati data ini, maka kita harus lebih fokus dalam memilih hamba-hamba Tuhan yang akan menyampaikan kebenaran sesuai Alkitab, dan setia pada tujuan kita untuk melaksanakan Amanat Agung.

2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang (The Year to Rise Up, be Victorious). Bagaimana cara supaya untuk menjadi pemenang? Miliki hidup yang intim dengan Tuhan, dan meningkatkan kerohanian kita yang senantiasa terarah kepada-Nya.

Wahyu 14:29-20
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Wahyu 2:7
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Matius 24:14
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.

Injil Kristus Yesus dan kerajaan surga harus, bahkan sedang diberitakan ke seluruh dunia! Pertanyaannya, sudahkah setiap kita sebagai orang Kristen, anak-anak Tuhan, mengambil bagian di dalamnya? Mulailah sekarang! Sebab, setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.

Matius 28:19-20 
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Pesan Amanat Agung (The Great Commission):
•    Pergilah (tugas jemaat): jadikan semua bangsa murid Tuhan, bukan fans. Sebagai murid, harus menaati firman Tuhan, seperti Markus 8:34b katakan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
•    Baptislah, dan ajarlah (tugas gereja): baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus. Pengajaran tentang perintah Tuhan bisa diberikan melalui COOL, misalnya kebenaran tentang Allah Tritunggal (Bapa, Putra, Roh Kudus).

Kisah Para Rasul 1:10,11
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, Dan berkata kepada mereka "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

Hanya murid yang memiliki karakter Kristus, yang dapat melihat Yesus datang kembali, dan dilayakkan untuk mengalami rapture atau pengangkatan ke surga. 

Kejadian 1:26-27
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, agar berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, ternak, dan atas seluruh bumi dan binatang melata yang merayap di bumi. Kita juga akan menerima kuasa untuk bersaksi dan lainnya.

Kisah Para Rasul 1:8 
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Dampak kuasa, hadirat, serta pencurahan Roh Kudus:
•    Simon Petrus (sebelumnya seorang yang pemalu dan menyangkali Tuhan) berkhotbah sebentar, 3.000 orang bertobat dan mau memberi diri untuk dibaptis (Kisah Para Rasul 2).
•    120 murid mendapat mujizat, seperti kesembuhan maupun lainnya, dan jumlah orang percaya bertambah (Kisah Para Rasul 5:15).
•    Cara hidup jemaat diubahkan menjadi suka berdoa, memuji, menyembah Tuhan, bertekun dalam pengajaran, persekutuan, kebersamaan, dan tiap-tiap hari Allah menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:41-47).

Mari, bersama-sama melakukan Amanat Agung, dan menjadikan semua orang sebagai murid Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati