GBI PRJ (CK7)

Galatia 5 : 13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Tuhan Yesus telah memanggil dan memerdekakan kita, supaya kita melayani dan mengasihi, bukannya mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk berbuat dosa. Karena setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus, masih ada tantangan untuk memilih antara jatuh dalam dosa ataukah menaati Allah, antara hidup menuruti keinginan daging atau hidup menurut Roh. 

Galatia 5 : 16 – 17 
Maksudku ialah : hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Ada sebuah garis tengah yang biasanya orang Kristen berdiri dua kaki di tengah garis itu, yang satu menuruti keinginan daging, yang satu menuruti keinginan Roh, sehingga kita menjadi Kristen yang suam-suam kuku. Bagaimana supaya kita tidak menuruti kedagingan, tetapi menurut keinginan Roh? 

Dalam Galatia 5 : 19 – 21, Paulus menjelaskan berbagai macam contoh keinginan daging, dengan empat kategori :

1.    Sexual sin 
(dosa seksual atau percabulan, kecemaran hawa nafsu)

2.    Religious sin 
(penyembahan berhala, sihir, dan mempercayai sesuatu di luar daripada kuasa Tuhan)

3.    Social sin 
(perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, dan lainnya; orang Kristen boleh saja marah, tetapi jangan sampai simpan dendam, kepahitan, dan sulit mengampuni)

4.    Addictive sin 
(kemabukan, pesta pora, kecanduan narkoba, serta lainnya, sehingga tidak punya penguasaan diri)

Memang ada anugerah pengampunan dari Tuhan, asalkan kita sungguh-sungguh bertobat, bukannya main-main dalam pertobatannya, dan menganggap murah anugerah-Nya. Harusnya makin lamanya waktu, makin jarang kita jatuh dalam dosa. Sebaliknya, jika makin sering, kita telah membohongi Dia, dan pertobatan kita hanya dari mulut, bukan dari hati. 
 
Keinginan Roh pasti membuahkan buah Roh, karena Roh Kudus yang hidup di dalam kita pasti berbuah. Buah Roh dimulai dengan kasih, kita mengasihi Tuhan. Ketika kita punya kasih Tuhan, kita mulai bisa mengasihi sesama, termasuk orang-orang yang sulit. Kemudian, ada sukacita yang berasal dari Roh Kudus, dan dari dalam kita. Lalu, damai sejahtera. Ketika kita serahkan masa depan, dan permasalahan kita ke tangan Tuhan, serta melakukan bagian kita, Dia yang akan memimpin hidup kita, dan membukakan jalan sehingga kita mengalami damai sejahtera.  Selain itu, ada kebaikan, kemurahan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Roma 8 : 1 – 2
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Ketika kita hidup di dalam Roh, kita tidak perlu takut terhadap roh kegelapan, ataupun kuasa setan. There is power in the name of Jesus, ada kuasa dalam nama Tuhan Yesus Kristus ! Jangan buka celah terhadap Iblis, dan memilih dengan bijak, sebab pilihan kita sangat menentukan, our choice matters. Jangan sampai mengikuti keinginan si jahat, ataupun tertipu olehnya. Ketika kita juga hanya selalu memikirkan diri sendiri, kita mengutamakan keinginan daging.

Roma 8 : 4
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Yohanes 8 : 44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Bagaimana supaya keinginan roh kita lebih kuat daripada keinginan daging ? Kita beri makan dengan doa, pujian, penyembahan, berpuasa, dan firman Tuhan. Pegang janji-Nya, perkatakan, dan melakukannya. 

Galatia 6 : 8 
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Roma 8 : 13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Kita harus mematikan keinginan daging, karena ujungnya berbeda. Dan kita akan terus diuji dalam kehidupan kekristenan kita setiap hari, setiap bulan, tiap tahun, apakah mau taat pada Tuhan atau tidak. Sebab, sesungguhnya Dia tidak terlalu terkesan dengan talenta kita, kekayaan, kepintaran, jabatan, posisi, ataupun semua persembahan yang kita berikan bagi-Nya, melainkan dengan rendah hati memberikan ketaatan kita, mengorbankan keinginan daging kita, mengorbankan apa pun yang berharga untuk Tuhan, di situlah Ia tersentuh karena itu adalah pilihan. Kemerdekaan kita tidak gratis, melainkan dibayar oleh darah yang mahal, darah Anak Domba Allah, Yesus Kristus. Jadi, jangan anggap rendah ataupun enteng pengorbanan-Nya. Apa saja pengorbanan-Nya :  

•    Physically abused
Yesus pernah mengalami semua itu, disakiti secara fisik, dan Ia tahu betapa sakitnya.

•    Mentally abused 
Dia diludahi, dihina, bahkan ditelanjangi, dan lainnya.

•    Spiritually abused 
Ketakutan terbesar Yesus bukan karena rasa sakit, dipermalukan, ditelanjangi, melainkan merasa ditinggalkan oleh Bapa. Tetapi, Dia rela menanggung semua penderitaan itu untuk menebus dosa Saudara dan saya.

Sekali lagi, kita diingatkan hari ini, kita sudah dibebaskan dari kuasa dosa, dari kuasa maut, dan dari kuasa kegelapan. Anugerah itu dibayar dengan harga yang sangat mahal, darah Anak Domba Allah, jadi jangan gunakan kemerdekaan kita itu untuk memuaskan keinginan daging, dan jangan anggap rendah pengorbanan-Nya di kayu salib bagi Saudara, dan saya.

Sebab pilihan-pilihan kita akan menentukan akhir hidup kita, karena itu pilihlah dengan bijak, dan berdoa meminta hikmat kepada Tuhan, bertanya kepada-Nya, dengar-dengaran dengan Dia. Tuhan pasti menjawab. 

Jika Tuhan sudah begitu baik, bersaksilah kepada orang-orang yang belum percaya. Layanilah seorang akan yang lain dengan kasih. Ingat, kita telah merdeka dengan harga yang sangat mahal, darah Anak Domba Allah yang tidak bercacat-cela. Kita dimerdekakan bukan untuk memberkati diri sendiri saja, tetapi untuk melayani orang lain, dan  menjadi berkat bagi mereka, karena masih banyak orang di luar sana yang tidak punya jaminan hidup yang kekal. 

Tuhan Yesus Memberkati