GBI PRJ (CK7)

Berapa jumlah manusia di bumi sekarang ini ? Jawabannya, sekitar lebih dari delapan miliar jiwa. Pertanyaannya bagi setiap kita, apakah kita lahir ke dunia ini hanya untuk memenuhi bumi ? Jawabannya tidak, sebab setiap kita memiliki tujuan dari Tuhan bagi kita masing-masing. 

Sejak lahir, kita sudah memiliki cerita tentang hidup kita. Kitalah yang sering kali akan menentukan dan  memilih akan menjadi seperti apa diri kita di masa depan. Setiap keputusan yang kita ambil hari ini, menentukan cerita kehidupan kita. Maukah kita menjadi pribadi yang berguna atau tidak di dalam hidup ini ? 

Hari ini kita akan melihat dan belajar dari kehidupan dan pengalaman raja Daud yang hidupnya diatur, diubahkan, dan diangkat oleh Tuhan. 

1 Tawarikh 29 : 26 - 28
Demikianlah Daud bin Isai telah memerintah atas seluruh Israel. Ia memerintah atas orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun. Kemudian matilah ia pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia. 

Daud memerintah selama 40 tahun, artinya ia memiliki pribadi yang luar biasa. Kondisinya prima, tidak sakit-sakitan. Daud bukan anak orang penting, tetapi ia memiliki terobosan yang luar biasa.
Daud dijadikan sebagai tolok ukur sebagai contoh raja, pribadi, atau orang yang berkenan di hati-Nya.

1 Raja-Raja 15 : 11
Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya.

2 Tawarikh 17 : 3
Dan TUHAN menyertai Yosafat, karena ia hidup mengikuti jejak yang dahulu dari Daud, bapa leluhurnya, dan tidak mencari Baal-baal. 

Kisah Para Rasul 13 : 22
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Daud bukanlah seorang yang sempurna, banyak kesalahan yang ia lakukan. Tetapi, Tuhan tidak menutup pintu hati-Nya, karena ia memutuskan untuk selalu berbalik, kembali kepada Tuhan. Begitu juga kita, jangan pernah putus asa, sebab dalam Tuhan tidak pernah ada “kartu mati”, berbeda dari pandangan dunia yang sering kali menganggap hanya jalan buntu. 

Seorang Daud, dulunya adalah anak yang tidak pernah dilihat atau dianggap oleh orang lain, bahkan keluarganya sendiri. Tetapi, Tuhan mampu mengubah cerita jalan hidupnya. Dari seorang yang tidak diperhitungkan, tetapi ia masuk dalam silsilah Yesus Kristus.

Matius 1 : 1
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

Ketika nabi Samuel datang, hanya Daud yang tidak dipanggil. Tetapi, Samuel ingin bertemu dengan Daud. Pembelaan Tuhan sempurna atas Daud. Pembelaan Tuhan juga berlaku atas kita. Kita tidak perlu membela diri sendiri, karena Tuhan yang akan turun tangan bagi kita. Saat Dia mengangkat hidup seseorang, sungguh luar biasa. Karena itu, jangan banggakan hal-hal yang lahiriah ataupun materi, melainkan berharaplah pada-Nya, pembelaan, perkenanan, serta penyertaan Tuhan.

1 Samuel 16 : 11
Lalu Samuel berkata kepada Isai : "Inikah anakmu semuanya ?" Jawabnya : "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai : "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."

Mengapa Daud yang dipilih Tuhan ? Mengapa Tuhan tidak mengambil seorang yang lebih berpengalaman untuk menjadi seorang raja ? Sebab, keputusan Tuhan berbeda dengan kita. Cara pandang-Nya berbeda dari cara pandang dunia. Tuhan melihat seluruh dan jauh ke kedalaman hati kita. 

Jadilah juga seorang yang memiliki hati seperti Tuhan Yesus, tidak pernah hitung-hitungan. Bayangkanlah kalau Dia menghitung dosa-dosa, maka tidak ada satu pun dari antara kita yang layak masuk surga. Sebab, kekristenan berbicara tentang hati kita yang mengasihi Dia. Ikut Tuhan tidak perlu “motivasi yang tersembunyi”. Apalagi, Tuhanlah yang akan memberikan apa saja yang kita butuhkan. Kita adalah anak-anak kesayangan Bapa surgawi.

1 Samuel 16 : 7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel : "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Matius 19 : 27
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus : "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh ?"

Matius 3 : 10
Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Daud memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh saudara-saudaranya, dan inilah yang dilihat oleh Tuhan, yaitu Daud memiliki hidup yang intim dengan Dia. Orang yang taat, intim dengan Tuhan, dan sungguh-sungguh mengasihi Dia, pasti menghasilkan buah dalam hidupnya. Daud menghasilkan buah-buah :

•    Setia pada perkara kecil (Lukas 16 : 10; 1 Samuel 17 : 15).
•    Peka, Daud adalah seorang yang memiliki kepekaan mendengar suara Tuhan ataupun hati nurani yang benar (1 Samuel 24 : 5; 2 Samuel 24 : 10).
•    Mengakui dosa dan kesalahan, Tuhan mencari orang-orang yang mau mengakui kesalahannya, serta cepat meminta maaf, sebab ego atau harga diri yang berlebihan adalah cara Iblis untuk merusak kita (1 Tawarikh 28 : 3). Pemulihan akan terjadi di dalam pengakuan.
•    Tidak cemburu, selayaknya Daud yang tidak marah, iri hati, ataupun kecewa seperti Saul, melainkan berbesar jiwa dan hati, serta memuliakan nama Allah. Penilaian dari Tuhan jauh lebih penting daripada penilaian dari dunia.  
•    Percaya sepenuhnya, dan bersyukur kepada Allah (Mazmur 26 : 1).

Tuhan akan mengubah cerita hidup seseorang jika ia mau memiliki hubungan yang intim dengan-Nya. Namun, Dia memberikan kehendak bebas untuk mengambil keputusan, apakah kita mau hidup intim dengan Dia atau tidak.

Tuhan Yesus Memberkati