Hidup ini menjadi indah jika ada orang-orang yang mengasihi kita, dan kita kasihi, karena Tuhan mengajari kita untuk saling mengasihi sesama. Orangtua harus mengasihi anak, begitu juga sebaliknya. Tetapi sebagai orangtua, kita mungkin tidak menyadari bahwa kita pernah, bahkan sering membedakan anak-anak kita. Akhirnya, anak merasa tidak dikasihi, merasa kecewa. Terkadang juga anak merasa tidak puas akan apa yang sudah ia miliki, sehingga sering kali menuntut banyak hal kepada orangtuanya.
Lukas 15 : 11 - 19
Yesus berkata lagi : Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya : Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya : Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya : Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Di dalam perumpaan ini, ada seorang bapa memiliki dua anak. Ia sangat mengasihi keduanya dan tidak pernah membedakan kedua anaknya. Tetapi anaknya yang bungsu, meminta bagiannya kepada bapanya. Terdapat negosiasi di antara bapa dan anak yang bungsu. Tetapi, karena bapa mengasihi anaknya yang bungsu, maka bapanya mengalah.
Anak bungsu ini pergi dan menjual semua yang diberikan oleh bapanya. Anak ini bersenang-senang hingga akhirnya uangnya habis, dan ia hidup melarat. Tidak ada satu orang pun yang mau membantunya. Anak ini berkerja menjaga kawanan babi. Bahkan, ia memakan makanan babi agar bisa makan.
Jika kita hidup jauh dari Bapa, maka “melaratlah” hidup kita. Bapa hanya ingin kita bahagia, mencapai semua hal-hal yang baik dalam hidup kita. Kerja keras itu perlu, tetapi harus disertai dengan cinta kasih kepada Bapa. Ketika kita mengasihi Tuhan, mengejar kebenaran-Nya, maka semua akan ditambahkan kepada kita. Jangan pernah tinggalkan Tuhan dan pertemuan-pertemuan ibadah.
Roh Kudus tinggal dalam hati kita untuk memberikan kepekaan kepada kita, menyadarkan kita bahwa ada Bapa yang selalu mengasihi kita. Anak bungsu menyadari kesalahannya, dan menyadari bahwa hanya di rumah bapanya ia memiliki hidup yang baik.
Lukas 15 : 20
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Setelah menyadari kesalahan, anak bungsu ini mengambil keputusan untuk pulang. Bapanya mengenali anaknya, ia berlari mendapati anaknya dan menciumnya. Bapanya tetap memiliki kasih yang sama kepada anaknya. Ketika kita menyadari kesalahan kita, kita harus mengambil keputusan untuk berbalik kepada Bapa. Kasih Bapa di surga tidak pernah berubah kepada kita.
Kasih itu bukan tentang kata-kata, atau ungkapan saja. Kasih adalah sebuah pengorbanan. Yesus sudah lebih dulu membuktikannya kepada kita, betapa Ia sangat mengasihi kita hingga Ia rela berkorban dan mati bagi kita semua.
Ada potensi kasih luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita. Jika kasih yang kita berikan tidak tepat sasaran, maka hidup akan terasa melelahkan.
Lukas 15 : 25 - 32
Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu : Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya : Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya : Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Bagaimana dengan anak yang sulung ? Ketika ia melihat adiknya pulang, muncullah perasaan marah kepada bapanya. Anak sulung ini hanya merasa bahwa kasih bapa khusus untuknya, karena ia setia dan tidak pernah meninggalkan bapanya. Bapanya menjelaskan bahwa ia tetap mengasihi anaknya, dan ia mengajarkannya untuk ikut bersukacita karena adiknya sudah pulang. Anak sulung ini lupa bahwa kasih bapanya bukan hanya untuk dirinya seorang, tetapi juga untuk adiknya.
Ketika kita merasa nyaman dengan keadaan kita, kita melupakan tugas dan tanggung jawab. Kita merasa bahwa kita sudah setia melayani Tuhan, dan bahwa kasih Tuhan hanya layak untuk kita. Namun, kita harus hidup melekat kepada Tuhan, jangan terpisah jauh atau terputus dengan-Nya, agar kita tahu bahwa kita hidup untuk mengasihi sesama, dan menjangkau jiwa-jiwa supaya datang kepada kasih Bapa.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz