Kita tentu rindu untuk keluarga kita bersama-sama melayani Tuhan.
Namun pertanyaannya, seberapa besar iman dan percaya kita sebagai orangtua, papa dan mama, bahwa Tuhan bisa memakai keluarga dan keturunan kita untuk melayani Dia ? Apalagi, apabila anggota keluarga kita sedang mengalami pergumulan-pergumulan yang tertentu ?
Bersyukurlah, karena Tuhan senantiasa turut campur tangan dalam kehidupan keluarga demi keluarga. Seperti halnya yang pernah dialami oleh imam Zakharia beserta Elisabet istrinya (Lukas 1 : 5 – 25). Mereka berdua adalah sepasang suami-istri, dua orang benar yang teruji oleh waktu dalam menjaga kehidupannya sejak masa muda, meski sempat mengalami pergumulan tidak mempunyai keturunan, sampai akhirnya menerima mujizat dari Tuhan untuk memperoleh anak setelah beberapa tahun lamanya menantikan jawaban doa.
Meski demikian, imam Zakharia sempat tidak percaya akan janji Tuhan itu, apalagi mereka berdua sudah lanjut umur alias sangat tua, sampai akhirnya malaikat Gabriel diutus oleh Allah untuk mengabarkan mujizat yang akan diterimanya. Namun, ia mesti menjadi bisu terlebih dulu karena ketidakpercayaannya tersebut, walaupun sekadar mengajukan pertanyaan yang mungkin terdengar logis kepada malaikat Tuhan.
Lukas 1 : 12 – 13
Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya : "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.”
Lukas 1 : 14 – 17
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Lukas 1 : 18 – 20
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu : "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi ? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya : "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
Pada masa itu, seorang imam memegang otoritas penuh juga dari Allah melalui ucapan dan perkataannya. Apa yang diucapkan olehnya, apabila ia melepaskan berkat, maka pintu surga pun terbuka dan mencurahkan berkat itu. Demikian juga sebaliknya, maka kuasa perkataan seorang imam pada masa itu begitu dahsyat. Karena itu, kita juga harus berhati-hati memakai mulut maupun perkataan kita. Alhasil, Zakharia menjadi bisu sampai Elisabet istrinya melahirkan, dan menamai anak mereka itu Yohanes.
Zakharia sempat dibuat bisu supaya rencana Tuhan berlanjut. Namun kenyataannya, di masa sekarang ini, banyak sekali orangtua, terutama dalam hal ini kaum bapa yang “membisukan” dirinya sendiri terhadap anak-anak maupun keluarganya dengan berbagai alasan.
• Salah satunya, ialah “bisu otoritas”.
Kita melihat begitu banyak peran wanita ataupun ibu di mana-mana, dari hal yang terkecil dan sederhana, hingga mengerjakan hal-hal yang sangat besar. Sungguh luar biasa kaum ibu ! Keadaan bisu otoritas terjadi biasanya karena sebagai seorang bapa tidak pernah memperdengarkan suaranya untuk menasihati anak-anak ataupun keluarganya, sehingga perannya tidak ada, apalagi terhadap mereka yang difabel ataupun penyandang disabilitas.
Kebanyakan kaum bapa cuma bisa diam dan melihat, lalu menyalah-nyalahkan, padahal tidak pernah memberikan nasihat atau saran. Keadaan itu berlangsung berulang-ulang, dan membiarkan peranan ibu atau istri dominan di area itu. Padahal, nasihat seorang bapa/ayah/papa sangat-sangatlah dibutuhkan. Mengapa ? Karena, fungsi imam ada pada seorang ayah, ada sesuatu yang bisa terlepas maupun terikat lewat peran dan kuasa perkataan sebagai imam.
• Yang kedua, “bisu kehadiran”.
Dengan kata lain, bisa saja orangnya ada, duduk dan makan bersama, bahkan satu rumah ataupun semeja, tetapi sepertinya kehadirannya itu tidak ada, ataupun tidak dirasakan. Ia hanya diam dan melihat, tetapi membiarkan. Proses pembiaran ini sangat jahat. Karena tanpa sadar, anak-anak akan berpikir tidak apa-apa untuk berbuat dosa ataupun melakukan kesalahan, sehingga mereka pun tampil sebagai generasi yang cuek atau acuh tak acuh.
Orangtua, dalam hal ini kaum bapa atau ayah dan papa, yang bisu otoritas maupun bisu kehadiran menghasilkan anak-anak yang “tuli secara rohani”, tidak mau mendengar nasihat apa pun, dan tidak peduli. Padahal, kalau seorang ayah berani menyatakan sesuatu, maka tidak akan terjadi generasi yang saling membelakangi. Kalau sampai ada generasi yang saling membelakangi, biasanya karena ada suatu situasi bisu yang terjadi, dan kaum bapa yang tidak berfungsi secara maksimal.
Karena itu, khususnya sebagai kaum bapa, masihkah kita diam saja ?! Cobalah sesekali mengeluarkan suara untuk hal-hal yang perlu diperbaiki maupun dihentikan. Coba sesekali ajak anak-anak maupun keluarga kita berbicara, memeluk mereka, maupun saling memaaafkan, bahkan bersama-sama mencari wajah Tuhan melalui doa, pujian, penyembahan, dan pembacaan firman. Dampaknya pasti luar biasa !
Kaum ayah harus berani memulai demi keturunan yang Tuhan percayakan dalam hidup kita. Dan terkadang seorang bapa atau papa mesti rela merendahkan hati dan dirinya untuk mengalah, maka akan ada kuasa Tuhan yang menyertainya, terjadi komunikasi dari hati ke hati, serta pemulihan hubungan.
Percayalah, Tuhan sanggup memakai kita dan keluarga maupun keturunan kita untuk kerajaan-Nya. Bawalah anak-anak dan keluarga kita beribadah, dan berada di hadirat-Nya melalui mezbah keluarga. Jadilah contoh dan teladan bagi mereka dalam setiap area di kehidupan kita, entah itu doa, ibadah, pelayanan, maupun dalam hal keuangan, membaca serta merenungkan firman Tuhan, dan lainnya.
Sekali lagi percayalah, Tuhan mampu memakai kehidupan keluarga kita, dan anak-anak kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz