GBI PRJ (CK7)

Kolose 1 : 27
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu : Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan ! 

Sesuai Lukas 2 : 8 - 12, kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang berarti lahirnya Sang Pembawa Pengharapan Baru bagi dunia, akan memberikan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. 

Alkitab berkata, semua orang telah berbuat dosa serta kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati. Tempatnya di neraka. Neraka adalah tempat yang sangat-sangat mengerikan. Jangan sampai masuk neraka.

Yesus Kristus lahir ke dunia ini sebagai Juruselamat, yang bisa diartikan pembawa pengharapan baru, untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal selama-lamanya di neraka. Kelahiran Yesus Kristus disambut dengan nyanyian pujian oleh malaikat-malaikat dan sejumlah balatentara surgawi yang memuji Allah : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

Tema Natal yang Tuhan berikan tahun ini, yaitu Yesus, Pembawa Pengharapan Baru, sangat tepat untuk mempersiapkan kita memasuki tahun 2023. Pandemi yang belum berakhir, perang Rusia-Ukraina yang masih berkelanjutan, informasi inflasi dan resesi ekonomi tahun 2023 diberitakan di semua platform media sosial. 

Sesuai yang pernah disampaikan Ps. Dee, seorang hamba Tuhan dari Perth, Australia, pada tahun 2023 Tuhan akan kembali menggoncang bangsa-bangsa. Kita melihat perusahaan-perusahaan besar seperti Twitter, Facebook, Disney, Amazon, dan lain-lain mulai mengadakan PHK besar-besaran. Rusia dan Inggris dinyatakan resesi. 

Di tengah situasi seperti ini, Tuhan berbicara bahwa Yesus, Pembawa Pengharapan Baru, ada di tengah-tengah kita. Dialah Pengharapan akan kemuliaan. Di Kolose 1 : 27, kata 'pengharapan' dalam bahasa aslinya memiliki arti 'mengharapkan dan yakin sesuatu yang baik akan terjadi'. Artinya, Yesus yang ada di tengah-tengah kita, membuat kita memiliki keyakinan serta iman teguh dalam menghadapi segala situasi maupun kondisi apapun ! 

Sebagai Pembawa pengharapan baru, Yesus tidak jauh dari kita. Ia Allah yang Mahahadir, yang mustahil dipahami oleh pikiran manusia, namun Ia menyatakan diri-Nya sebagai Immanuel, artinya Tuhan beserta kita, Dia bersama kita. Pertama-tama, melalui kelahiran-Nya sebagai manusia, yang kita peringati sebagai Natal. Kemudian, melalui Roh Kudus yang diberikan-Nya dan tinggal dalam hidup kita. Ini semua dapat diartikan, Yesus ada di dalam kita. Itulah sebabnya, kita selalu punya pengharapan. 

Keberadaan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru di tengah-tengah kita inilah, yang dikatakan oleh rasul Paulus kepada jemaat Kolose sebagai pengharapan akan kemuliaan. Kemuliaan ini menunjuk pada hari kebangkitan, ketika orang-orang kudus akan menerima tubuh baru mereka yang dimuliakan, atau yang dikenal dengan pemuliaan (Glorification). Ada tiga tahap proses keselamatan : 

• Pembenaran (Justification)
Kita dibenarkan bukan karena perbuatan baik kita, tetapi kasih karunia Tuhan yang kita respons dengan iman. Pada tahap ini, setelah bertobat serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita mengalami kelahiran baru sebagai proses awal perjalanan rohani kita bersama Tuhan Yesus.

• Pengudusan (Sanctification)
Kita dikuduskan terus-menerus melalui Roh Kudus dan firman Allah. Kita bisa saja jatuh atau mengalami kegagalan, namun yang penting jangan menyerah atau berhenti, melainkan haruslah bangkit dan terus maju. Pertobatan adalah kunci untuk kita bisa terus maju. Tujuan proses pengudusan ini ialah menjadikan kita serupa gambar-Nya (Roma 8 : 29). Supaya menjadi serupa dengan Dia, maka kita harus hidup seperti Kristus telah hidup (1 Yohanes 2 : 6). Serupa gambar-Nya artinya menjadi murid Tuhan Yesus. 

• Pemuliaan (Glorification)
Mereka yang menjadi serupa gambar-Nya, maka saat Tuhan Yesus datang di awan-awan untuk menjemput gereja-Nya, mereka akan menerima tubuh baru yang dimuliakan. Setelah itu, kita akan diangkat bersama-sama untuk bertemu dengan Yesus Kristus di awan-awan, dan kita masuk surga, dan akan bersama-sama Tuhan Yesus selama-lamanya.

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan menjelaskan, Kristus yang diam di dalam kita adalah jaminan untuk memperoleh kemuliaan dan hidup kekal. Ini akan terjadi hanya kalau Ia tinggal dalam kita, dan kita terus-menerus berhubungan erat dengan Dia. Kita hidup intim dengan Dia. 

Perjumpaan pribadi dengan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru, akan mengubah jalan hidup kita secara radikal. Hal ini seperti terdapat dalam 1 Petrus 1 : 3 - 5. Tema Natal Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) juga adalah 'Yesus Datang untuk Mengubah Jalan Hidupku'. Dalam Alkitab, kita melihat perjumpaan pribadi dengan Yesus membuat jalan hidup rasul Paulus, yang sebelumnya bernama Saulus, berubah. Sewaktu dalam perjalanan menuju Damsyik, dengan keinginan menyala-nyala untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan, menangkap mereka dan membawa ke Yerusalem, justru di sanalah jalan hidupnya berubah secara radikal. Paulus mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Saulus si penganiaya umat Tuhan, diubahkan-Nya menjadi Paulus murid Yesus serta rasul yang menjadikan banyak orang murid Tuhan Yesus. Paulus memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. 

Perjumpaan kita secara pribadi dengan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru, juga harus mengubahkan kita menjadi murid Yesus. Setelah Paulus mengalami perjumpaan dengan Yesus, ia berkata dalam Kolose 1 : 28 - 29, Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. Jadi, yang Paulus lakukan setelah berjumpa secara pribadi dengan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru, adalah : 

• Pertama, Paulus senantiasa memberitakan Kristus dengan segala tenaga. Tenaga yang dimaksud bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan kekuatan Roh Kudus yang bekerja dengan kuat dalam dirinya. 

• Kedua, Paulus melakukan ini bukan demi keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan kepentingan jemaat agar mereka semua dapat bertumbuh secara rohani, serta memimpin mereka pada kesempurnaan dalam Kristus. Inilah semangat memberitakan injil, semangat memuridkan jemaat, semangat menuntaskan Amanat Agung. 

Saya mengajak kita semua untuk mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus, Sang Pembawa Pengharapan Baru. Saya percaya, kita akan melakukan seperti yang rasul Paulus lakukan. 

Sesuai 2 Timotius 3 : 1, pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Di tengah kondisi yang tidak menentu, prediksi kondisi ekonomi yang tidak semakin membaik, resesi ekonomi di depan mata, dan berita-berita inflasi membuat takut atau panik, ingatlah Tuhan Yesus memberikan pengharapan baru bagi kita. 

Mungkin ada di antara kita yang bertanya-tanya, mengapa masalah-masalah datang silih berganti seperti tidak ada habis-habisnya, terutama di tengah-tengah pandemi ini ? Rasul Paulus menjawab dalam Roma 5 : 3 - 5, Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. 

Roma 12 : 12 berkata, Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa ! Di sini diingatkan, dalam setiap tantangan serta kesesakan, selalu ada pengharapan. Karena itu, kita harus tetap bersukacita, bersabar, serta bertekun dalam doa. 

Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu (enak maupun tidak enak), untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Bersukacitalah dalam pengharapan, sebab pengharapan dalam Kristus tidak akan pernah mengecewakan. 

Dalam Markus 4 : 29, Tuhan Yesus mengingatkan kita, musim menuai sudah tiba. Api Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga sudah dicurahkan. Percaya dan teruslah berharap pada Tuhan. Ia sedang membersihkan gerejanya, dosa-dosa yang tersembunyi sedang dibuka. Tuhan mau gereja-Nya menjadi kudus sehingga kebangunan rohani, serta penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir terjadi. 

Kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya sudah sangat dekat. Waktunya sudah sangat singkat. Salah satu tanda kedatangan-Nya adalah kalau Amanat Agung selesai. Dan Tuhan mengingatkan, tugas utama kita ialah menyelesaikan Amanat Agung. Kita harus memuridkan. Perlu diingat, yang bisa memuridkan adalah murid. Karena itu, kita semua harus menjadi murid Tuhan Yesus. 

Sesuai 1 Yohanes 2 : 6, murid Tuhan Yesus adalah mereka yang hidupnya sama seperti Kristus telah hidup. Karena hidup seperti Kristus telah hidup, maka kita akan menjadi serupa gambar-Nya. Sekali lagi, tujuan kita sebagai orang Kristen adalah serupa gambar-Nya, menjadi orang yang mempunyai sifat serupa dengan Kristus.

1 Korintus 13 : 13 berkata, Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Kasih di sini artinya mempunyai sifat serupa Kristus. Kasih lebih besar daripada iman dan pengharapan. Jadi, yang paling besar dalam kerajaan Allah adalah mereka yang mempunyai sifat serupa Kristus, yaitu hidup saleh dan mengasihi Tuhan, bukan mereka yang besar dengan prestasi lahiriah. Untuk menjadi serupa gambar-Nya, kita harus mempunyai iman yang kuat dan pengharapan yang kuat pada Tuhan. Sekali lagi saya mengingatkan, hanya mereka yang serupa gambar-Nya, yaitu murid Tuhan Yesus yang akan masuk surga. 

Waktu kedatangan-Nya sudah makin dekat, mari semakin serius mempersiapkan diri untuk menjadi murid, serupa gambar-Nya, sehingga saat Dia datang kelak di awan-awan, kita akan ikut dalam pengangkatan, dan masuk surga bersama Tuhan Yesus. Selamat Hari Natal 2022. Tuhan Yesus memberkati kita semua berlimpah-limpah. 

Tuhan Yesus Memberkati