GBI PRJ (CK7)

Perlahan bukanlah sesuatu yang populer. Misalnya, dalam olahraga, atletik, ataupun teknologi. Kita semua ingin sesuatu yang cepat, bukan ? Sebab, perlahan sering terasa bukan sebagai hal yang progresif atau terus bertumbuh dan mengalami kemajuan. Apalagi, kita sedang hidup di zaman yang serbacepat, instan, dan tergesa-gesa.

Walau hal yang cepat juga perlu apabila ada sebuah kompetisi yang berarti, seperti dalam perlombaan lari Olimpiade, namun hari ini kita membahas sesuatu yang perlahan, yaitu kedewasaan rohani, atau lebih lagi menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Kita tidak bisa berkompetisi dalam kedewasaan rohani ini, ataupun membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Intinya, esensi kehidupan Kristen adalah kedewasaan rohani untuk bertumbuh menjadi serupa Kristus, artinya cara hidup Yesus kemurahan-Nya, sikap-Nya terhadap Bapa, kehidupan serta sesama manusia.

Sebab, terkadang pun kita mengalami penurunan, kenaikan, masalah, dan lainnya. Tetapi, jika mau terus mengikut Yesus, meski berbagai tantangan ada, di situlah akan terjadi kedewasaan rohani serta pertumbuhan iman. Jadi, janganlah menyerah, apalagi dalam Tuhan agar level kita mengalami kenaikan. Perlahan berarti ada hal-hal yang perlu waktu untuk bertumbuh. Perlahan juga bukan cuma mengenai fisik atau cara berbicara dan berpikir.

Ujian yang sebenarnya pun bukan ketika beribadah pada hari Minggu saja, melaikan saat di kehidupan sehari-hari dan apa pun yang kita kerjakan di kantor, sekolah, kampus, serta lainnya. Adakah terpancar kuasa serta kasih Kristus melalui hidup kita bagi orang-orang di sekitar ? Belajarlah bagaimana cara Yesus ketika masih hidup melayani di bumi. Berjalanlah bersama Dia setiap hari.

Pekerjaan serta proses Tuhan mengubah kita dari dalam diri pun memerlukan waktu. Tidak ada jalan pintas. Sebab, pekerjaan jiwa adalah pekerjaan yang perlahan. 

Galatia 5 : 1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Puji Tuhan, Kristus telah memerdekakan kita ! Karena itu, jangan lagi mau jadi budak dosa.

Galatia 5 : 13 - 15 
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri ! Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

Hidup kita yang sudah ditebus, dibayar dan dibeli oleh darah Yesus, saat ini pun semestinya kita gunakan untuk melayani jiwa-jiwa dalam kasih. Bukannya untuk mengasihani diri sendiri yang akan membuat kita orang yang egois dan selalu tentang kita. Ingat juga, hak tanpa kewajiban akan merusak. Entitlement without responsibilities is disastrous, that is why we need to learn to have responsibilities.

Galatia 5 : 16 - 26 
Hidup menurut daging atau Roh. Maksudku ialah : hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Lihat ayat di atas, ada dua daftar, yaitu perbuatan daging (hidup bagi diri sendiri), dan keinginan Roh (hidup menurut Roh Kudus). Perbuatan daging selalu berurusan dengan memenuhi keinginan diri sendiri saja. Sedangkan, hidup dalam Roh akan memampukan kita hidup bagi Allah. Sebab kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri atau buah Roh itu bersumber dan datangnya dari Dia, serta mungkin memerlukan waktu perlahan untuk bertumbuh serta berbuah.

Mengembangkan dan menumbuhkan buah Roh juga bukan soal harus muncul hari ini dan dengan kemampuan diri sendiri yang jarang sekali dapat kita melakukannya, melainkan oleh kasih karunia-Nya untuk berkembang, bertumbuh, serta berbuah secara perlahan.

Karena itu, hiduplah oleh Roh, dan dipimpin oleh Roh Kudus. Setialah kepada-Nya. Tetaplah tertanam dan berakar di dalam Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati