GBI PRJ (CK7)

Dalam hidup ini kita pasti pernah mengalami beberapa masalah, kita sudah sungguh-sungguh berdoa namun sepertinya masalah tidak kunjung selesai, tekanan makin parah, merasa Tuhan tidak adil, sama seperti perasaan Asaf dalam Mazmur 73, Tuhan seolah-olah lebih peduli terhadap orang yang tidak serius dengan Tuhan, bahkan doa mereka lebih cepat dikabulkan dan semakin diberkati. Sepertinya Tuhan tidak sanggup menyelesaikan masalah, kita menjadi putus asa atau bahkan menjadi galau.

Pagi ini kita akan belajar dari kisah dalam kitab Markus 5 : 1 - 20, tentang strategi Tuhan Yesus dibandingkan dengan strategi roh jahat, bedanya rencana dan jalan Roh Tuhan dibandingkan rencana dan jalan roh jahat, betapa berharganya satu jiwa manusia di hadapan Tuhan.

Setelah Tuhan Yesus mengalami badai seperti yang diceritakan di pasal sebelumnya, tibalah Dia di seberang danau Galilea, daerah orang Gerasa. Seorang yang kerasukan roh jahat menjumpai-Nya yang sudah lama tinggal dikuburan, berkeliaran siang dan malam sambil memukul dirinya sendiri, dan tidak ada yang berani mendekatinya. Keadaan ini disebabkan karena begitu banyak roh jahat yang merasukinya, dikatakan disebut Legion. Ketika memahami kehadiran Yesus, roh jahat itu ketakutan, tunduk kepada Yesus, mengakui keilahian-Nya, dengan kata lain menunjukkan Yesus adalah Tuhan yang berkuasa melebihi kuasa-kuasa lainnya termasuk roh jahat. Roh jahat yang da dalam orang itu akhirnya diusir keluar dan dipindahkan ke kawanan babi yang ada di sekitar tempat itu, kawanan babi tersebut kemudian terjun ke danau dan mati lemah. Setelah sadar orang itu ingin mengikuti Tuhan Yesus sebagai murid-Nya, semangat hidupnya dipulihkan. Tuhan Yesus menolak permintaannya, orang tersebut diminta menunjukkan segala sesuatu yang telah dilakukan Yesus kepadanya, kehidupan barunya yang telah dijamah Tuhan kepada orang-orang.

Cerita ini ditulis dalam injil sinoptik, namun di kitab Markus dituliskan secara lebih detail.

Peristiwa ini terjadi di daerah Gerasa, di tepi timur danau Galilea, daerah Dekapolis atau sepuluh kota yang bekerja sama mempertahankan wilayahnya. Daerah ini mejadi bagian dari Yordania, dan dihuni oleh orang-orang bukan Yahudi, karena di daerah tersebut ada pemeliharaan babi sedangkan di kitab Taurat babi adalah binatang haram. Tidak ada orang Yahudi yang akan memelihara babi atau berkeliaran di daerah sekitar pekuburan karena babi maupun kuburan dianggap najis.

Ada 2 hal unik dari kisah yang digambarkan dalam kitab Markus ini dibandingkan dengan yang diceritakan dalam injil sinoptik lain, Matius dan Lukas, yaitu :

1. Adanya dialog antara Tuhan Yesus dengan roh jahat. Roh jahat tersebut bukan hanya satu melainkan ribuan dan disebut legion. Roh jahat tersebut mencoba bernegosiasi dengan Tuhan Yesus untuk memindahkan mereka ke kawanan babi.

2. Kesembuhan atas orang tersebut menuntut harga, ada dua ribu babi sebagai korbannya.

Beberapa hal yang menarik dari kisah di Markus 5 : 1 - 20, antara lain :

I. Adanya SUPERIORITAS Tuhan Yesus atas roh jahat

Bukti penunjangnya :

a. Roh jahat menyembah

Markus 5 : 6
Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,

Dalam kitab Markus digambarkan bahwa orang kerasukan ini sangat kuat sekali, tidak ada satupun yang dapat mengikatnya, baik tali, rantai ataupun belenggu. Orang ini tidak bisa diatur, semaunya sendiri, hidup berkeliaran di pekuburan, berteriak-teriak, telanjang dan memukuli dirinya dengan batu, mengamuk. Namun, dalam keadaan tersebut orang yang kerasukan roh jahat ini malah berlari kepada Tuhan Yesus dan menyembah-Nya. Tuhan Yesus memiliki kuasa yang dapat mengendalikan roh jahat tersebut.

b. Kuantitas ≠ Kualitas

Markus 5 : 9
Kemudian Ia bertanya kepada orang itu : Siapa namamu ? Jawabnya : Namaku Legion, karena kami banyak.

Tuhan Yesus berhadapan dengan pasukan roh jahat, namun tidak membuat Tuhan Yesus mundur.

c. Memohon agar tidak diusir dan meminta agar disuruh pindah ke babi-babi

Markus 5 : 10 - 13
Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya : Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya ! Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Roh jahat tersebut memiliki kepatuhan total atas otoritas Tuhan Yesus.

d. Pengenalan dan pengakuan atas superioritas tersebut

Markus 5 : 7
dan dengan keras ia berteriak : Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi ? Demi Allah, jangan siksa aku !

Orang yang kerasukan tersebut mengenal dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Allah yang maha tinggi, berkuasa melebihi kuasa-kuasa lain termasuk roh jahat. Melalui tindakan Tuhan Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa tersebut membuktikan bahwa Yesus benar-benar Tuhan yang berkuasa, tidak ada kuasa manapun yang mampu menyamai kuasa-Nya.

Biarlah melalui kisah ini melalui mulut kita pengakuan itu ada bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang berkuasa, sanggup mengalahkan roh jahat. Tidak perlu takut karena pernyataan ini bukan hanya slogan saja melainkan sungguh-sungguh keluar dari iman kita.

Apakah cukup ketika kita percaya dan mengakui kuasa-Nya saja ?

Yakobus 2 : 19
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja ? Itu baik ! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Tidak cukup hanya sekedar percaya melainkan Tuhan Yesus menuntut respon yang lebih dari itu.

II. RESPON yang harus kita miliki

Setiap orang pasti memiliki respon yang berbeda atas apa yang dilihat dan diketahuinya, ada yang positif tetapi ada juga yang negatif.

a. Orang Gerasa :

Memberikan respon negatif. Kabar mengenai apa yang dilakukan Tuhan Yesus telah sampai kepada mereka, mereka datang dan menyaksikan bahwa orang yang kerasukan roh jahat tersebut sudah disembuhkan oleh Yesus. Mereka ketakutan melihat hal tersebut. Namun, sayang sekali hal ini tidak membuat mereka menerima Tuhan Yesus, mengundang-Nya, melainkan mereka mendesak Tuhan Yesus untuk meninggalkan daerah tersebut. Mereka telah kehilangan dua ribu babi, dan mungkin saja akan kehilangan lebih banyak lagi jika Tuhan Yesus tetap tinggal di daerah tersebut, karena bagi mereka nilai ekonomi dihargai lebih besar daripada jiwa.

Sama seperti apa yang kita alami, takut kehilangan hal-hal lain sehingga tidak mau berkorban lebih untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, seperti tidak doa fajar.

b. Ex orang gila :

Memberikan respon yang positif. Mengakui KeIlahian Tuhan Yesus dan berkeinginan melayani-Nya. Namun, Tuhan Yesus tidak mengijinkan karena Dia tahu bahwa orang tersebut memiliki kesempatan untuk menyebarkan berita mengenai apa yang sudah Yesus lakukan kepadanya. 

Tuhan Yesus memiliki strategi yang berbeda dengan roh jahat, karena setiap apa yang dilakukan-Nya memliki tujuan yaitu menyelamatkan manusia. Hal ini dapat kita lihat dalam ayat 19. Orang tersebut taat kepada pperintah Tuhan sehingga banyak yang mendengar mengenai karya Tuhan dalam hidupnya.

Markus 5 : 19
Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu : Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau !

Apa yang terjadi kemudian ?

Markus 7 : 31 - 32, 37
31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Mereka takjub dan tercengang dan berkata : Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.

Ketika Tuhan Yesus kembali lagi ke daerah Dekapolis, yang pernah mengusir Dia, banyak orang-orang yang datang kepada-Nya. Hal ini pasti karena kesaksian yang sudah disampaikan oleh orang kerasukan yang disembuhkan oleh Yesus sebelumnya.

Inilah yang membedakan strategi Roh Tuhan dengan strategi roh jahat. Tuhan bisa memakai siapapun untuk memuliakan-Nya.

Take home message :

1. Superioritas Tuhan diakui oleh roh jahat, bagaimana dengan kita ?

2. Kita berharga di mata Tuhan

3. Strategi Tuhan ≠ Strategi roh jahat

4. Mission: Amanat Agung

Tuhan Yesus Memberkati