GBI PRJ (CK7)

Roda itu mempunyai filosofi yang begitu istimewa. Sisi-sisi yang mengelilinginya akan ikut berputar pula. Banyak orang percaya, bahwa hidup itu ibarat roda yang berputar, bisa bergulir keatas, tapi juga terjungkir kebawah.
Karena itu tetaplah bijak dalam mengolah kehidupan. Jangan lengah, apalagi pongah. Adakalanya sisi lain akan berada diatas, maka suatu saat akan berada dibawah pula.
Pengkhotbah 3 : 1
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

Firman Tuhan ini mengingatkan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Namun orang percaya menyerahkan hidupnya hanya kepada Tuhan.

Roda berputar karena ditunjang oleh jari-jari yang kuat.  Tanpa jari-jari maka roda  tidak akan mampu berputar. 
Jika roda itu macet, maka semua tidak berjalan. Jika roda kehidupan macet bukankah itu sama artinya hidup kita juga macet, dan mengalami stagnasi.
Demikian pula roda hidup kita, perlu ditunjang oleh : Jari-jari yang kuat, agar hidup ini bisa berputar dengan baik.
Apakah jari-jari kehidupan kita yang membuat Roda hidup kita berputar ?

1. Jari-jari keluarga
Jari-jari kehidupan yang  pertama  adalah keluarga yang utuh, akrab, saling melengkapi  dan saling berbagi. Sebab apalah artinya harta melimpah, jika kehidupan keluarga kacau balau.
Daud mengungkapkan suatu kebenaran bahwa Keluarga yang hidup dalam kerukunan akan menjadi tujuan Tuhan mencurahkan berkat-berkat-Nya.
Mazmur 133 : 1 & 3b
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,  apabila saudara -saudara diam bersama dengan rukun ! sebab kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selamanya.

Jagalah kehidupan keluarga agar hidup rukun.

2. Jari-jari pekerjaan Jari-jari kehidupan yang kedua dari roda kehidupan kita perlu ditunjang oleh jari-jari pekerjaan. Tanpa pekerjaan manusia tidak bisa mendatangkan pemasukan.
Tanpa pemasukan manusia tidak bisa memutar hidup ini dengan baik. Memang uang bukan segala-galanya, tetapi hampir segalanya memerlukan uang.
Kejadian 2 : 15
Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

2 Timotius 2 : 6
Seorang petani yang bekerja keraslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

2 Tesalonika 3 : 10b
Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Tidak ada yang sia-sia bila bekerja keras.

3. Jari-jari kesehatan
Jari-jari ke tiga adalah kesehatan menjadi salah satu jari-jari penunjang kehidupan. Jelas kita tidak bisa bekerja dan hidup layak jika kita sakit-sakitan
Dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Efesus 5 : 29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri,  Tetapi mengasuhnya dan merawatinya,  sama seperti Kristus kepada jemaat.

1 Korintus 6 : 19 - 20
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri ? Sebab kamu telah dibeli dengan harganya telah lunas dibayar : Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu !

Ada 2 hal yang harus dijaga, yaitu tubuh jasmani (juga menjaga kesehatan tubuh), dan  tubuh rohani (jauhi dosa).

4. Jari-jari sosial 
Jari-jari kehidupan yang keempat adalah hidup bersosial.
Manusia bukan makhluk sendiri, itu sebabnya kita tidak boleh egois, hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau bergaul.
Kita harus bergaul baik dengan keluarga sendiri, kerabat sendiri dan juga  lingkungan dimana kita berada.

Hiduplah dengan hati yang tulus, jangan munafik, agar dapat disukai sesama kita. 
Karena kita harus menjadi terang bagi sesama.

Tetapi jangan hanya baik  dan perhatian dengan orang diluar keluarga,  atau yang  kita suka saja, tetapi  dalam keluarga sendiri suami atau istri dicuekin dan tidak punya perhatian. Kalau kepada orang lain sudah persis Malaikat  baik banget, itu namanya kemunafikan.

5. Jari-jari pendidikan 
Di zaman globalisasi ini jari-jari pendidikan semakin diperlukan. Siapa yang ingin berkembang, ia harus mengikuti perkembangan jaman dan terus belajar,   jangan berhenti untuk belajar, karena dengan belajar kita melakukan pendidikan bagi diri kita.

Sebagai anak-anak Tuhan, harus  tetap belajar; Belajar dari pengalaman pribadi, belajar juga dari pengalaman orang lain. Terlebih belajarlah kepada Tuhan Yesus dan firman-Nya agar mendapat bagian masuk Surga.

6. Jari-jari Yesus dan iman 
Jari-jari yang terakhir tapi penting adalah Tuhan Yesus Kristus, sebab Kristus bersabda

Matius 16 : 26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya ?

Pengenalan Allah yang kita sembah itu sangatkah penting. Dari kelima jari-jari diatas, inilah menentukan kita mendapat poin dari lima jari-jari tersebut. Sebab tanpa mengenal Yesus yang adalah Allah dan tanpa memiliki iman. Semua yang kita lakukan, kerja keras juga akan menjadi sia-sia.

Ulangan 28 : 13
Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.

Jangan biarkan jari-jari roda kita karatan karena dosa.
Pencobaan memang ada namun kita dapat bangkit kembali, dapat bertobat.

Tuhan Yesus Memberkati