GBI PRJ (CK7)

Natal identik dengan hadiah yang bisa kita dapatkan melalui pertandingan atau perlombaan, ada perjuangan yang kita usahakan. Ada juga hadiah yang kita terima tetapi kita tidak mengetahui isinya. Dan ada juga hadiah yang kita dapatkan tanpa ada pertandingan atau perayaan tertentu, tetapi hanya karena seorang itu mengasihi kita dan menghargai kita.

Maria juga menerima “hadiah”. Maria terkejut akan kedatangan malaikat Gabriel dan menyampaikan berita besar. Maria merasa takut dan tidak mengerti akan kasih karunia. Maria makin tidak mengerti akan “hadiah” yang dia terima. Dia belum bersuami tetapi dia akan mengandung seorang anak laki-laki. 

Bagaimana perasaan kita jika kita menerima sebuah hadiah tetapi kita tahu apakah isinya sesuai dengan yang kita mau atau tidak ? Sesungguhnya, malaikat Gabriel sangat bersemangat dalam membawa kabar baik tentang kelahiran Yesus, sehingga malaikat Gabriel menyampaikan dengan jelas tentang kabar baik ini.

Lukas 1 : 26 – 38 
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata : "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya : "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu : "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami ?" Jawab malaikat itu kepadanya : "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria : "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Natal sesungguhnya merupakan rencana Tuhan yang sudah diceritakan sejak awal di dalam kitab Kejadian. 

Kejadian 1 : 26
Berfirmanlah Allah : "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Meskipun Allah telah secara lengkap dengan segala keberadaan-Nya, tetapi Ia menciptakan manusia supaya mereka dapat berkuasa atas bumi dan segala yang diciptakan. Dengan kata lain, kita sudah ada di dalam rencana-Nya yang luar biasa sebelum bumi ini dijadikan. Ia memiliki rancangan atas hidup kita, jauh sebelum kita diciptakan.

Kejadian 3 : 15
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.

Jadi, Natal adalah rencana, kasih karunia Tuhan, dan tanggung jawab-Nya kepada umat-Nya manusia. Natal bukan sekadar perayaan mewah, sekadar makan-makan, kado-kado ataupun hampers, dan pesta pora, melainkan fokus Natal adalah tentang Allah sendiri. Hari ini, kita akan belajar tentang arti sesungguhnya dari ‘hadiah Natal terindah’, yaitu Tuhan Yesus sendiri.  

1.    Yesus adalah Hadiah terindah yang diberikan oleh Bapa kepada kita semua. 
Natal terjadi karena kasih karunia Tuhan. Bukan karena sekadar Maria adalah seorang perawan, tetapi karena Tuhan memberikan Anak-Nya yang tunggal. Sebagai manusia, kita masih memakai level untuk menghargai orang lain. Tetapi Tuhan tidaklah begitu. Ketika Ia ingin memberikan sesuatu, Ia selalu memberikakn yang terbaik.  Natal mengingatkan kita betapa Tuhan sangat baik kepada kita. Maria tidak tahu bahwa “hadiah” yang ia terima adalah hadiah yang terbaik.

Yohanes 3 : 16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yakobus 1 : 17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

2.    Penderitaan adalah bagian dalam rencana Tuhan. 
Maria dan Yusuf juga mengalami penderitaan selama di masa kehamilan ini. Tetapi penderitaan memiliki tujuan dan pasti mendatangkan hal yang baik. Orang majus juga mengalami penderitaan, karena mereka harus mengikuti sebuah bintang.  Tuhan tidak pernah berbuat dosa, tetapi Ia mengalami penderitaan. Penderitaan adalah bentuk nyata dari pemuridan yang sejati. Jangan menyerah akan penderitaan. Natal berbicara tentang perhentian sementara dan menemukan tujuan Kristus. 

“God had one Son on earth without sin, but never one without suffering.” (St. Agustinus)

“Suffering, then, is the badge of true discipleship. Following Christ means ‘passio passiva’, suffering because we have to suffer.” (Dietrich Bonhoeffer)

3.    Penyertaan juga adalah bagian dalam rencana Tuhan. 
Maria menyimpan penderitaan-penderitaan yang dia sedang alami. Kita mungkin memiliki penderitaan masing-masing. Tetapi ingatlah, bahwa Tuhan akan tetap menyertai kita, dan menguatkan kita agar kita bisa melaluinya. Itu sebabnya, teruslah mencari sukacita di dalam Tuhan, dan jangan pernah menyerah. Di balik setiap penderitaan yang kita alami, ada penyertaan Tuhan yang nyata bagi kita. Dia tidak akan pernah membiarkan ataupun meninggalkan kita sendirian.

Lukas 2 : 12
Dan inilah tandanya bagimu : Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.

Lukas 2 : 16 – 19 
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.

Di Natal ini, kita sendiri yang memutuskan untuk memandang baik atau tidak. Jika kita memiliki kado dan diberikan kepada orang lain, artinya orang itu lebih berharga daripada kado tersebut. Begitu juga dengan Tuhan yang memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk kita. Artinya, kita berharga bagi Tuhan. 

Yesaya 9 : 5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Tuhan Yesus Memberkati