GBI PRJ (CK7)

Hari ini kita belajar dari kegagalan seorang raja yang berlaku sombong, sehingga menerima hukuman Allah.

2 Tawarikh 9 : 31; 10 : 1, 4 - 8, 15A (BIMK)
Kemudian Salomo meninggal dan dimakamkan di Kota Daud. Lalu Rehabeam, putranya menjadi raja menggantikan dia. Rehabeam pergi ke Sikhem karena seluruh rakyat Israel bagian Utara telah berkumpul disana untuk melantik dia menjadi raja. kata mereka, “Salomo ayah Baginda telah memberi beban yang berat kepada kami. Kalau Baginda meringankan beban dan mengurangi penderitaan kami, kami akan tunduk kepada Baginda” Rehabeam menyahut, “Aku harus berpikir dahulu, datanglah kembali tiga hari lagi” Maka pulanglah orang-orang itu. Lalu Rehabeam meminta nasihat kepada orang-orang tua yang pernah menjadi penasihat Salomo ayah Rehabeam. Bagaimana aku harus menjawab orang-orang itu ?tanya Rehabeam, “Apa nasihat kalian” Mereka menjawab “Kalau Baginda mau berbuat baik kepada rakyat dan menyenangkan hati mereka, berikanlah jawaban yang baik kepada mereka, maka mereka akan setia kepada Baginda selama-lamanya” Tetapi nasihat orang-orang tua itu tidak dihiraukan oleh Rehabeam. Sebaliknya, ia pergi kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang sekarang membantu dia. Permintaan rakyat tidak dihiraukannya, ...

Ready or Not
Rehabeam tetap harus menggantikan ayahnya, raja Salomo. Dia pergi ke Sikhem, tempat yang telah lama menjadi lokasi penting, kota perlindungan dan relatif sentral bagi semua suku.

KESALAHAN REHABEAM
1. Mengabaikan “selah” (ayat 5)
“Aku harus berpikir dahulu, datanglah kembali tiga hari lagi”
Ia meminta waktu untuk jeda atau minta waktu untuk berhenti sebentar, dengan kata lain: סֶלָה‎ selāh, 

2. Merasa paling benar (ayat 6 - 8)
“Tetapi nasihat orang-orang tua itu tidak dihiraukan oleh Rehabeam, justru, ia pergi kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang sekarang membantu dia.”

Rehabeam bersikap masa bodoh, acuh tak acuh, sombong dan mengabaikan nasehat para tua-tua yang berpengalaman.

3. Tidak Shema atau Shama (ayat 15)
“Permintaan rakyat tidak dihiraukannya (šhā-ma) ...“
Rehabeam jelas sekali tidak mau mendengarkan dengan baik apa yang dimintakan rakyatnya. Bukannya mengabulkan harapan rakyat, malahan makin menindas rakyatnya. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Gunakan Waktu Selāh

Pengkhotbah 3 : 7b
Ada waktu untuk berdiam diri dan ada waktu untuk bicara

Waktu Selāh, menandakan kita untuk menginjak rem karena ada rambu lalu lintas bagi kita untuk “STOP”

2. Rendah Hati

Amsal 22 : 4
Imbalan kerendahan hati dan takut akan Tuhan menerima pujian, sukacita, kekayaan, kehormatan dan kehidupan. 

Semakin banyak pengetahuan semakin rendah ego (kesombongan), semakin rendah pengetahuan semakin tinggi ego (kesombongan) - Albert Einstein

3. Jangan Sekedar Mendengar
Saat kamu berbicara, kamu hanya mengulangi apa yang sudah kamu ketahui, namun saat kamu mendengarkan, kamu menemukan informasi baru dari apa yang diketahui orang lain. - Zig Ziglar

Tuhan masih berbicara kepada kita, persoalannya bukan pada suara-Nya, tapi pada pendengaran kita.

Harga yang harus dibayar dari sebuah kesalahan :

2 Tawarikh 12 : 5b
Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Aku pun meninggalkan kamu dalam kuasa raja Sisak. 

Rehabeam sadar, namun hukuman Allah tetap terjadi. Ketika kita mengabaikan Firman-Nya dan tidak berlaku hormat, selalu akan ada konsekwensinya, kita kehilangan bimbingan Tuhan. Tanpa tuntunan Firman Tuhan, kita rentan melakukan kesalahan.

Pesan firman Tuhan
Harga yang harus dibayar Rehabeam adalah konsekuensi dari kesombongan dan penolakannya untuk mendengarkan nasihat orang yang lebih bijak, yang menyebabkan pecahnya kerajaan Israel. 

Amsal 23 : 23
Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Carilah hikmat Allah seperti pencarian harta karun, dengan demikian kita dikatakan berbahagia karena memperoleh hikmat dan kepandaian, karena keuntungannya melebihi perak dan hasilnya melebihi emas.

Tuhan Yesus Memberkati