GBI PRJ (CK7)

Rencana Allah selalu baik dan amat indah bagi kita. Tetapi, kita sebagai manusia seringkali berasumsi, sehingga apa pun yang kita hadapi, kita merasa dan menganggap rencana-Nya tidak baik, namun rancangan-Nya selalu mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Peganglah kebenaran itu. 

Apakah karena rancangan-Nya baik dan indah, maka prosesnya pun akan selalu berjalan mulus ? Tidak, ikut Tuhan bukan tentu selalu mulus jalannya. Jadi, jangan sampai salah pikiran. Mengapa prosesnya tidak mulus ? Karena di hidup ini ada salah satu "aktor" yang membawa keadaan tidak baik, yaitu si jahat atau Iblis. Iblis ada, walau tidak terlihat secara kasat maat, dan ia tidak senang rancangan Tuhan terjadi atas kita. Tuhan peduli pada kita, tetapi Iblis tidak mau rancangan-Nya yang baik terjadi. Seperti halnya ketika Israel keluar dari Mesir, dan Tuhan pakai Musa untuk memimpin, tetapi Iblis tidak tinggal diam dan memakai Firaun untuk menghambat rencana-Nya.

Keluaran 1 : 22
Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya : Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup.

Jika kita tidak mau menjadi rekan kerjanya Tuhan, maka kita akan menjadi pion atau rekan kerja si jahat atau Iblis. Ingat, network atau pengetahuan si jahat itu sangat banyak, jadi jangan terlalu santai menjadi orang Kristen. Ketika Tuhan hendak memakai kehidupan Daud, lihatlah Iblis tidak tinggal diam. Demikian juga ketika kebangkitan Tuhan Yesus, si Iblis pun memakai para pemuka agama untuk mengadakan kebohongan. Jadi, siapa pun kita, jangan buka celah terhadap Iblis.

1 Tawarikh 14 : 8
Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu majulah ia menghadapi mereka.

Tuhan punya rencana besar atas setiap kita. Namun, Iblis tidak suka keluarga, pengusaha, gereja yang besar dan cinta Tuhan, sehingga ia mengupayakan segala cara untuk mencegah dan menghancurkannya. Si jahat dapat mencuri sukacita, membunuh karakter, dan membinasakan pengharapan orang percaya. Karena itu, setiap kita mesti punya visi. Tanpa visi, kita akan tumbang dan hanya jalan di tempat. Sedangkan, orang-orang yang punya visi jelas bersama Tuhan, tidak akan menjadi pion si jahat.

Yohanes 10 : 10 
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Senjata kita ialah Roh Allah dalam kita, karena itu libatkanlah Dia dan jangan jalan sendiri. Kita pun punya iman kepada Tuhan Yesus yang telah mengalahkan dunia ini. Jadi, jika menjadi rekan kerja Allah, kita akan berbeda dalam menghadapi dan menangani masalah demi masalah. 

Allah kita inovatif serta kreatif. Dia bisa memakai segala cara. Karena itu, ikut Tuhan jangan sekadar memakai logika atau pemikiran dan kekuatan sendiri. Karenanya, kenallah jalan Allah, minta Roh Kudus memberi pengertian, pemahaman dan hikmat.

Allah pun selalu menyertakan manusia untuk melaksanakan rancangan-Nya. Karena itu, jadilah rekan sekerjanya Allah. Jangan jadi partner bagi dunia yang seringkali melihat tampilan luar. Dan ingat, salah satu syarat menjadi rekan kerja-Nya ialah selfless atau tanpa pamrih. Kita dapat belajar dari kehidupan Musa yang memimpin umat Israel keluar dari tanah perbudakan Mesir menuju Tanah Perjanjian. Ada enam partner Tuhan dalam pengalaman hidup Musa, yang dapat juga melambangkan kehidupan kita semua untuk mengalami rencana Tuhan, yaitu :

1. Bidan-bidan yang Menyelamatkan Bayi Laki-laki Ibrani.
Mereka memperoleh kemurahan hati dan pertolongan dari Tuhan karena lebih taat serta takut akan Allah ketika Firaun memerintahkan supaya membunuh semua bayi laki-laki Ibrani. Mereka punya hati nurani serta mau keluar dari zona nyaman. Karena itu, janganlah kita pun hanya mau terus-menerus berada di zona nyaman. Artinya, hanya mementingkan kehidupan dan keselamatan diri sendiri, apalagi di masa-masa pandemi seperti ini. Doakanlah juga jiwa-jiwa, bahkan bangsa-bangsa. Jika kita tidak egois dan hanya menanti masalah usai, kita dapat menjadi berkat dan bangkit dalam kehidupan, meski di tengah-tengah masalah. Bidan-bidan pun berbicara tentang karier, maka kita memuliakan Allah di manapun kita bekerja saat ini.

2. Putri Firaun
Putri Firaun tidak hitung-hitungan atau pandang muka ketika menyelamatkan bayi Musa sebagai orang Ibrani dan budak. Bagaimana dengan kita, seringkah hanya karena cari sesuatu dari Tuhan saat beribadah dan salah fokus, bukannya mencari Sumber berkat itu sendiri ? Juga, janganlah jual mahal terhadap Tuhan, atau menunggu hebat dulu baru mau dipakai oleh-Nya. 

3. Miryam
Miryam adalah kakak kandung Musa. Menunggu putri Firaun untuk keluar tentu butuh waktu, namun Miryam tetap setia menantikan untuk memperhatikan bayi Musa, adiknya. Karena itu, kita pun perlu mengecek serta memperhatikan anggota keluarga kita. Sudahkah kita menjadi imam sebagai suami, menjadi penolong sebagai istri, menaati orangtua sebagai anak-anak ? Jika belum beres dalam keluarga, akan sulit bagi Tuhan untuk memakai kita. Jangan juga membanding-bandingkan anak. Keluarga yang rukun itu memiliki kuasa Allah yang tercurah dan menjadi rekan kerja-Nya. Miryam pun merupakan anak muda, karena itu perlu juga bagi kita untuk membimbing anak-anak muda; jangan cuek atau membiarkan mereka sekadar pintar. Tetapi, saat kita membawa mereka kepada Tuhan dan takut akan Dia, itulah jaminan yang sangat berharga bagi masa depan mereka. Jadilah juga anak muda yang cinta akan Tuhan.

4. Dayang-dayang
Dayang-dayang sebenarnya bisa saja melaporkan apa yang dilakukan putri Firaun, namun mereka tidak melakukannya, dan mau menjaga mulut. Karena itu, jagalah mulut kita. Jangan bersungut-sungut, menjelek-jelekkan, membanding-bandingkan. Pakailah mulut ini untuk mempermuliakan Tuhan dan mengabarkan Injil. Ambillah bagian dalam menyelamatkan jiwa-jiwa di ladang yang sudang menguning saat ini di luar sana. 

5. Ibu Musa atau Yokhebed
Mungkin ibunya tidak terpelajar waktu itu dan biasa-biasa saja, namun Tuhan memakai kehidupannya untuk melahirkan dan membesarkan Musa. Jika kita mau dan memiliki hati yang tulus, Tuhan sendiri yang akan memperlengkapi kita. Ibu Musa atau Yokhebed pun mesti menaati perintah putri Firaun yang memintanya menyusui bayi Musa, dengan kata lain menjadi "pembantu" terlebih dulu bagi anak sendiri. Karena itu, kadang kita perlu merelakan dan melepaskan hak apabila Tuhan memintanya. Ibu Musa pun mempunyai komitmen membawa kembali Musa sebagai anak kepada putri Firaun. Komitmen terbaik dimulai dari keluarga. Jika kita punya komitmen yang teguh kepada Tuhan, maka kita akan mampu menghadapi apa pun yang terjadi. 

6. Ayah Musa
Mungkin nama ayah Musa tidak terkenal di dalam Alkitab. Mungkin pun tidak ada orang yang melihat dan mengingat perbuatan baik kita, tetapi tetaplah melakukannya, sebab upah kita besar dari Allah Bapa di surga. Jangan bangga mengejar tempat, posisi atau nama di dunia, tetapi kejarlah upah yang dari Bapa. Sesederhana apa pun keberadaan kita, Tuhan dapat memakai hidup kita sebagai rekan-rekan sekerja-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati