GBI PRJ (CK7)

Menurut kita yang telah mengikut Tuhan, pernahkah Ia "gelisah" ? Jawabannya pernah, yaitu salah satunya ketika Ia hendak meluluhlantakkan dan membumihanguskan kota Sodom yang jahat. Dan Ia hendak menyembunyikan rancangan tersebut dari Abraham. 

Kejadian 18 : 17 
Berpikirlah Tuhan : Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini ?

Mengapa Ia seperti demikian ? Berikut ini sebabnya :

Yakobus 2 : 23
Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan : Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena itu Abraham disebut : Sahabat Allah.

Abraham adalah sabahat Allah. Ada empat privilege atau hak istimewa bagi sahabat-sahabat Allah :

1. TUHAN TIDAK SIMPAN RAHASIA KEPADA KITA.

Jika kita hanya jadi jemaat biasa-biasa, kita tidak akan tahu rahasia atau isi hati Tuhan, tetapi bila sampai menjadi sahabat-Nya itu hal yang luar biasa. Jadi, target kita ialah menjadi sahabat-Nya. Mengapa ? Agar ada keakraban dengan-Nya. Jika mengetahui rancangan-Nya, maka pasti kita mengalami ketenangan, sebab kita pun tidak tahu bagaimana keadaan dunia akhir-akhir ini, terutama pandemi. Ia pasti mencurahkan isi hati-Nya, sehingga ada kepastian, ketenangan dan kekuatan, seperti halnya Tuhan kepada Abraham. Jadi, jika kita menjadi sahabat-Nya, kita akan dapat mendengarkan isi hati dan suara-Nya.

2. TUHAN BERI SOLUSI DAN LUPUTKAN DARI HAL-HAL YANG TIDAK BAIK.

Dunia tidak bisa memberikan ataupun menjamin solusi, sedangkan Allah sanggup. Seperti halnya Tuhan meluputkan Nuh, Daud dan lain-lainnya, Ia pun sanggup memberi kita keluputan dari hal-hal buruk.

Mazmur 34 : 7 
Malaikat Tuhan  berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.

3. KITA BISA BERNEGOSIASI DENGAN TUHAN DAN  MENERIMA BELAS KASIH-NYA.

Bersyukurlah untuk hak istimewa ini, sebab tentu kita bahkan tidak bisa bernegosiasi dengan semua orang. Tetapi, Allah memberi kesempatan ini bagi sahabat-Nya. Seperti halnya Hizkia yang memperoleh perpanjangan umur dari Tuhan. 

Yesaya 38 : 5
Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia : Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu : Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi.

4. TUHAN TIDAK PERNAH MENINGGALKAN KITA, SEBAB IA SETIA.

Dunia ini bersifat "orang makan orang" dan tidak setia. Karena itu, jangan cuma berbangga berapa lama kita telah mengikut dan melayani Tuhan, melainkan apakah kita sungguh telah menjadi sahabat Tuhan. Dunia melihat tampilan luar, tetapi Tuhan tahu segenap hati kita. Berbicara tentang jadi sahabat, maka juga bicara hubungan dan sikap saling. Ada enam hal saling yang mesti kita miliki dengan-Nya, yaitu :

• Punya Waktu untuk Mendengar Suara-Nya, dan Bukannya Suara Dunia. 
Mengapa ? Supaya kita lebih tenang. Suara dunia menyesakkan, suara Tuhan menenangkan. Ada tiga penyebab kita tidak mampu mendengar suara Tuhan, yaitu mengotot pakai cara sendiri; terlalu sibuk dengan pekerjaan bahkan alasan pelayanan; karena kesombongan dan bukannya memiliki sifat rendah hati.

• Tidak Hitung-Hitungan Terhadap-Nya, dan Dekat Sekali dengan-Nya.
Seperti halnya Maria Magdalena yang mempersembahkan minyak wangi terbaik untuk membasuh kaki-Nya memakai rambutnya. Banyak kita mungkin mengaku sahabat Tuhan, tetapi masih hitung-hitungan dengan-Nya, padahal kita selalu berupaya yang terbaik bagi diri sendiri. Hal hitung-hitungan pun termasuk soal pengampunan.

• Melekat Erat dengan Tuhan, dan Bukannya Pada Materi.
Banyak orang, bahkan keluarga ribut hanya karena harta, sampai bertahun-tahun. Jika kita menjadi sahabat-Nya dan tinggal dalam Dia, Tuhan pasti pelihara. Jadi, jangan melekat pada materi ataupun masalah. Sebab, Ia Allah yang pencemburu. Daripada sekadar membicarakan masalah-masalah pun yang menandakan kita kurang percaya pada-Nya, sebaliknya bicarakanlah tentang Allah kita.

• Punya Komitmen Terhadap Tuhan, Apa Pun yang Terjadi.
Bisa saja terjadi masalah selama kita ikut Tuhan, ada musim "paceklik" atau kekurangan, dan bukan sekadar musim semi atau panen saja. Jadi, ikut Dia pasti perlu komitmen, bahkan mungkin bertahun-tahun, dan seumur hidup, seperti halnya Henokh. Dan di saat-saat inilah, di masa pandemi, komitmen kesetiaan kita diuji.

Kejadian 5 : 22 - 24
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

• Tetap Mengucap Syukur Kepada-Nya, dan Bukannya Mengeluh.
Allah Bapa senang jika kita mengucap syukur, dan bukannya mengeluh sepanjang waktu. Ucapan syukur pun dapat menjadi penambah semangat dan kekuatan kita.

• Yakin Penuh Kepada-Nya, dan Menjadi Orang yang Dapat Dipercaya.
Jadilah orang yang yakin sepenuhnya kepada-Nya. Jika Tuhan pun mempercayakan jiwa-jiwa kepada kita, gembalakan, jaga, bimbing dan tuntunlah mereka.

Hari-hari ini, jangan sekadar bangga menjadi Kristen, sebagai hamba Allah, atau jemaat. Sebab, masih akan ada banyak masalah serta tantangan di depan. Melainkan, jadilah sahabat-sahabat Allah. Kiranya Allah Roh Kudus memampukan kita untuk menjadi sahabat yang setia kepada-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati