GBI PRJ (CK7)

Tuhan ingin mengubah dan melakukan sesuatu yang baru di dalam kehidupan kita. Perlu kerja sama dengan kita juga untuk mengalami perubahan tersebut. Saat ini, kita pun sedang berada di era pandemi yang tidak tahu bagaimana keadaan ke depan secara pasti. Belum lagi berbagai hal terdampak Covid-19 dan masih banyak orang yang merasa khawatir.

Satu hal yang terus terjadi ialah perubahan. Mau tidak mau, selalu ada perubahan yang akan kita hadapi. Sayangnya, tidak banyak orang yang senang terhadap perubahan ataupun kehilangan kendali. Kita belajar hari ini bahwa pandemi memaksa kita untuk berubah.

Namun, sebaiknya jangan kita berubah oleh karena krisis sebab dapat terlambat dan hasilnya tidak baik. Pertanyaannya, apakah kita mau dipimpin oleh perubahan, ataukah sebaliknya kita yang memimpin diri dan hidup kita ini untuk berubah.

Yesaya 43 : 18 - 19
Firman-Nya : Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala ! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Input yang kita terima akan menentukan pola pikir atau paradigma, kemudian mempengaruhi keputusan hingga akhirnya berdampak bagi kehidupan dan masa depan kita. Karena itu, jadikan firman Tuhan sebagai landasan dan pedoman utama dalam hidup kita, supaya pola pikir kita tidak seperti orang-orang dunia dan tidak membuat pilihan-pilihan yang salah.

Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Amsal 23 : 7a
Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.

Versi bahasa Inggris :
For as he thinks in his heart, so is he.

Dare to Dream and Reimagine (Berani untuk Bermimpi dan Berimajinasi Kembali)
Ambillah keputusan untuk berubah lebih baik. Mimpi itu gratis. Janganlah menjadi kolot atau keras kepala dan tidak mau berubah. Penghalang kita bermimpi :

• Age (merasa umur sudah terlambat)

• Confidence (rasa percaya diri yang kurang)

• Resources (sumber daya tidak ada)

• Possibility (kemungkinannya kecil untuk berhasil)

Batasan yang benar untuk bermimpi :

• Mengasihi Tuhan

• Mengasihi Keluarga dan Diri Sendiri

• Mengasihi Sesama

Goal, Plan, Strategy (Tujuan, Rencana, dan Strategi)
Wujudkanlah impian dalam hidup kita bersama Tuhan dengan visi dan misi yang jelas, terarah, serta terukur. Miliki tujuan yang benar, rencana jangka pendek maupun panjang, dan strategi untuk mencapainya serta mendukung visi dan misi kita.

Tuliskanlah juga impian-impian yang kita inginkan dalam hidup ini agar dapat menolong kita supaya semua itu menjadi kenyataan, terutama berdoa agar Tuhan yang membukakan jalan bagi kita. Janganlah takut untuk bermimpi, dan setelah meraih segala hal yang baik, ingatlah untuk mengasihi dan melayani Tuhan serta sesama manusia. 

Habakuk 2 : 2
Lalu Tuhan menjawab aku, demikian : Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.

Tuhan Yesus Memberkati